
NOIS.CO.ID -- - Mempunyai lingkungan pekerjaan yang mirip dengan 'rumah' merupakan sebuah previllage yang tidak umum dimiliki oleh setiap orang.
Itu bukan selalu berkaitan dengan masalah dana atau upah, melainkan orang-orang di dalamnya yang dapat menjadi keluarga keduanya untuk kita.
Berdasarkan artikel di Small Biz Technology pada hari Senin (12/05), berikut ini adalah tujuh elemen yang menjadikan lingkungan pekerjaan seperti rumah untuk para pegawai:
1. Anggota Tim yang Memperkuat Capaian Prestasi Lebih Unggul
Tim yang mendukung akan menyebarluaskan ide-ide, memberikan masukan dengan jujur, dan turut bergembira atas setiap kesuksesan bersama, tak perduli betapa kecilnya pun itu.
Peneliti dari Gallup.com mengamati bahwa divisi perusahaan dengan partisipasi pegawai yang signifikan mendapatkan laba hingga 23% lebih besar daripada mereka yang ada di urutan terendah dalam hal keterlibatan kerja.
Partisipasi yang intensif dapat tercermin dari pegawai yang aktif bertanya saat rapat, memberi masukan, atau bahkan hanya menyampaikan pesan seperti “saya yakin dengan tujuan kita.” Saat individu merasa terlibat, kemampuan berpikir kreatif serta dedikasinya cenderung naik dengan sendirinya.
2. Ketenangan Jiwa Memungkinkan Pikiran Berkelana Tanpa Henti
Dalam lingkungan pekerjaan yang luar biasa, rasa takut tidak membatasi seseorang. Malah sebaliknya, individu merasa aman untuk mengambil tindakan berisiko, menyampaikan pertanyaan, serta mendiskusikan dan menantang gagasan dengan jujur.
Keamanan psikologis juga menjadi benteng yang tangguh terhadap tingkat turnover karyawan yang besar. Apabila individu yakin bahwa kesalahan takkan dipakai sebagai senjata melawan mereka, maka motivasi mereka untuk menciptakan hal baru pun meningkat.
3. Kebudayaan Yang Baik Merajalela Di Atas Pendapatan Besar
Saat Anda mendapatkan gaji yang pantas namun tiap harinya terus-menerus disumpahi dan diremeh oleh bos serta teman sekerja, tentu hal itu membuat perasaan Anda serasa berada di neraka.
Studi yang dipublikasikan di MIT Sloan Management Review mengungkapkan bahwa lingkungan kerja yang buruk memiliki kemungkinan sepuluh kali lipat untuk membuat karyawan meninggalkan pekerjaannya dibandingkan dengan upah yang lebih kecil.
4. Rencana Campuran Bisa Mendukung Orang untuk Terus bertahan
Saat gagasan bekerja dari rumah awalnya masuk ke pikiran kita, kami semua meragukan konsep ini. Namun ternyata, itu bisa menjadi ide bagus.
Berdasarkan temuan tersebut, studi uji coba acak berlangsung selama setengah tahun yang dipublikasikan di jurnal Nature menyatakan bahwa dengan menerapkan dua hari bekerja dari rumah per minggu dapat meningkatkan tingkat kepuasan pekerja serta mengurangi angka pengunduran diri hingga 33% tanpa adanya penurunan signifikan pada produktivitas secara umum.
Ini membuktikan bahwa skema kerja campuran bisa memberi manfaat bukan saja bagi para pekerja tapi juga untuk bisnis tersebut secara langsung.
5. Kurangi Kelelahan dengan Minggu Kerja yang Lebih Singkat
Satu proyek uji coba di Britania Raya yang dirilis oleh 4 Day Week Global mendemonstrasikan bahwa memberikan seluruh karyawan cuti pada hari Jumat mengakibatkan pengurangan sebesar 71% dalam tingkat kelelahan serta meningkatnya pendapatan perusahaan hingga 35%.
Walaupun sistem kerja selama empat hari mungkin tidak sesuai untuk semua sektor atau pekerjaan, namun sudah jelas bahwa merenungkan ulang pola waktu kerja konvensional bisa memberikan dampak sangat baik terhadap kebahagiaan dan produktivitas para pekerja.
Hal ini mungkin bertentangan dengan apa yang kita duga, namun lingkungan kerja sungguh luar biasa dan merasa seperti 'rumah' bagi para pekerjanya justru sering kali menguji prasangka tradisional seputar efisiensikerja.
6. Acknowledgment Is the Rocket Fuel for Motivation
Peneliti dari Gallup.com mengungkapkan bahwa pujian yang rutin dan bernilai tinggi dapat memperbesar partisipasi serta efisiensi kerja.
Ini adalah gerakan yang relatif kecil dengan dampak besar yang tidak proporsional pada loyalitas dan kinerja.
Dalam konteks kepemimpinan, pemberian penghargaan merupakan metode efektif dalam mengokohkan tingkah laku yang positif. Apabila pekerja merasakan bahwa usaha mereka diapresiasi dan menjadi fokus perhatian, maka cenderung akan berusaha keras lagi untuk tetap memberikan hasil maksimal.
7. Perasaan Dimiliki Menyebabkan Seseorang Enggan Pergi
Kami mengekspos diri pada pekerjaan selama waktu yang lama hingga bila kami merasa tak sesuai, hal ini dapat berakibat pada rutinitas kerja yang membebani hidup kita.
Hasil studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa saat individu merasakan kepemilikan yang kuat di lingkungan kerja, performa mereka meningkat hingga 56%.
Menurut kutipan dari laman IHC Telemed pada Senin (12/05), mengingat bahwa tidak setiap orang berkesempatan untuk memiliki segalanya, maka untuk membentuk lingkungan kerja yang terasa seperti 'rumah', perlu dimulai dengan memperbaiki diri kita masing-masing.
Tidak ada komentar