NOIS.CO.ID --, ENDE - Isu lingkungan yang sedang ramai diperdebatkan yakni geothermal. Bumi sebagai ibu kehidupan. Lambungnya jangan dikorek dan jangan disakiti. Kita perlu berteman dengan alam.
Kurang lebih 3.000 umat Katolik di wilayah Utara Kabupaten Ende akan mengarak arca Bunda Maria mengelilingi 14 paroki di wilayah itu selama satu bulan penuh.
Perarakan pada ziarah Pengharapan Maria Road to Pantura ditandai dengan misa pembukaan di lapangan bola kaki Kuasi Paroki Malaikat Agung Gabriel Kanaan Kamubheka, Sabtu (3/5).
Misa dipimpin Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Ende, RD Frederikus B Wea Dopo didampingi semua imam yang berkarya di pantai Utara Ende.
"Pada hari ini, bersama seluruh panitia dan 14 paroki di pantura, kita dikunjungi Bunda Maria. Kita tahu melalui Yesus kita mengenal Bapa. Melalui perbuatan- perbuatan baiknya. Melalui kegiatan -kegiatan cinta kasihnya yang Ia berikan. Penyembuhan, pembebasan, bahkan kebangkitan Lazarus dan kebangkitan diriNya sendiri. Tetapi melalui Bunda Maria, kita bisa mengenal siapa PutraNya. Melalui Bunda Maria, kita mengenal Yesus. Maria adalah wanita beriman yang patut kita contohi keteladanan imannya," ujar RD Frederikus B Wea Dopo dalam homilinya.
Ditegaskan RD Frederikus B Wea Dopo, umat Katolik bisa melihat kisah peziarahan hidup Bunda Maria. Ia masih perawan dan mengandung, melahirkan, berjuang untuk membebaskan meluputkan putranya Yesus dari Herodes ke Mesir.
Ia setia berada dibawah kaki Yesus pada saat penderitaNya. Bunda Maria mau meyakinkan kepada umat Katolik bahwa Yesus adalah putra Allah, Yesus adalah Allah yang bangkit yang mengalahkan segala kekuatan dan kelemahan manusiawi.
"Maria akan mengelilingi ke-14 paroki ini. Maria ingin memperkenalkan Yesus. Kita tidak menyembah Maria. Kita menghormati Maria seperti seorang anak menghormati Bundanya. Maka sebagai putra - putrinya, kita menghormati Maria karena kita percaya ada hal istimewa yang Maria miliki,” ujar RD Frederikus B Wea Dopo.
Keistimawaannya terletak pada dua hal utama: keyakinannya dan percayanya akan kehadiran Tuhan. Selain itu, ia juga memiliki semangat harapan yang kuat. Meski harus melewati -- Via dolorosa -- jalur penuh cobaan sebagai seorang ibu yang menonton putranya menderita akibat pembunuhan, dia tetap bertahan dengan harapan.
"Para ulama merujuk kepada wilayah Pantura sebagai Muara yang berarti Mutiara Utara. Sebagai mutiara yang terletak di dasar laut. Yang perlu untuk diselami, ditambang, dijaga serta dilindungi," ungkap RD Frederikus B Wea Dopo.
Wakil Bupati Ende, Dr. drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes yang juga merupakan Ketua Panitia Ziarah Pengharapan Maria Road to Pantura menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi sehingga acara yang besar dan megah ini dapat berjalan dengan baik.
"Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu". Ini adalah ungkapan kerendahan hati Bunda Maria. Pernyataan kepada Malaikat Gabriel ini menjadi ajakan bagi kita umat manusia untuk selalu bersikap rendah hati bagi sesama manusia," kata drg Dominikus Minggu Mere.
Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda—yang turut serta pada upacara pembukaan Ziarah Pengharapan Maria Road to Pantura—memberikan pujian dan penghormatan besar kepada Keuskupan Agung Ende, terlebih lagi kepada para imam di daerah Utara yang telah mengadakan kegiatan tersebut untuk Maryamana Road to Pantura.
Sesuai tema ziarah pengharapan tersebut, Bupati Yosef Benediktus Badeoda menekankan tiga hal penting yakin ziarah pengharapan, hidup selaras alam dan mutiara utara.
"Ziarah ini membawa harapan bagi pemerintahan, warga negara, dan agama dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Seperti visi Pemkab Ende yaitu menciptakan kabupaten Ende yang makmur, superior serta kompetitif didasarkan pada keyakinan dan warisan budaya demi terwujudnya Ende, Lio Nage Sare Pawe," ungkap Yosef Benediktus Badeoda.
Sementara hidup selaras alam, orang nomor satu di Kabupaten Ende itu menyinggung isu lingkungan yang sedang ramai diperdebatkan yakni geothermal.
"Bumi merupakan induk kehidupan kita. Jangan menggali tanah secara berlebihan dan hindari merusaknya. Penting bagi kita untuk menjalin persahabatan dengan alam," tegas Yosef Benediktus Badeoda.
Yosef Benediktus Badeoda juga menyebut bahwa daerah bagian utara di Kabupaten Ende mempunyai potensi yang sungguh menakjubkan yaitu berupa sumber daya alam serta tenaga kerja.
Pada masa konstruksi pengembangan Kabupaten Ende yang diprakarsai oleh Yosef Badeoda serta drg Domi Mere, keduanya terus menekankan pentingnya distribusi merata dan kesetaraan dalam proses pembangunan bagi seluruh daerah.
Yosef Benediktus Badeoda juga menyebutkan bahwa di daerah utara Kabupaten Ende akan didirikan Sport Center and Integrated Economic Hub (CAT) terbesar di Flores. Hal ini diproyeksikan untuk merangsang pertumbuhan dalam bidang konstruksi serta meningkatkan perekonomian warga setempat. (albert aquinaldo)
Redaksi
Tidak ada komentar