Beranda
business
commerce
real estate
real estate market
urban and regional planning
Metropolitan Land (MTLA) Capai Penjualan Pemasaran Rp 500 Miliar per Kuartal I 2025
Redaksi
Mei 08, 2025

Metropolitan Land (MTLA) Capai Penjualan Pemasaran Rp 500 Miliar per Kuartal I 2025

NOIS.CO.ID --.CO.ID - JAKARTA . PT Metropolitan Land Tbk ( MTLA ) mencatatkan pendapatan pra penjualan alias marketing sales sebesar Rp 500 miliar per kuartal I 2025.

“Kontribusi terbesar berasal dari penjualan residensial, Metland Transyogi dan Metland Cikarang,” kata Direktur MTLA Olivia Surodjo kepada NOIS.CO.ID --, Senin (5/5).

Olivia menuturkan, MTLA sedang menyiapkan proyek terbaru di tahun 2025. Yaitu, Metland Kertajati dan perluasan dari pusat perbelanjaan Grand Metropolitan yang berada di Bekasi.

Selain itu, beberapa produk MTLA yang sedang dipasarkan dan akan dipasarkan. “Di antaranya, cluster Walden di Metland Transyogi, type White Rose di Metland Menteng dan beberapa produk hunian hingga ruko di Metland Cibitung dan Metland Cikarang,” paparnya.

Per kuartal I 2025, pendapatan MTLA turun 0,26% secara tahunan alias year on year (YoY) ke Rp 365,50 miliar. Sebelumnya, pendapatan MTLA sebesar Rp 366,46 miliar di kuartal I 2024.

Dengan lebih detailnya, keuntungan utama bagi Metland berasal dari bagian penjualan lahan serta atau gedung yang mencapai angka Rp 94,90 miliar. Kemudian, ada juga kontribusi dari bidang penghasilan jual beli lahan yaitu senilai Rp 70,83 miliar, disusul oleh lini bisnis rumah toko dengan total pemasukan sekitar Rp 70,05 miliar, dan terakhir adalah divisi penyewaan ruangan yang mendatangkan laba hinggaRp 62,52 miliar.

Selanjutnya, sektor pemasukan dari operasional hotel menyumbang 28,37 miliar, bagian penghasilan dari layanan perawatan mencapai 21,18 miliar, komponen tagihan untuk listrik, air, dan gas tercatat di angka 13,56 miliar, kategori lain-lain mendapatkan 3,14 miliar, sementara itu sektor penjualan tiket memberikan kontribusi sebesar 924 juta rupiah.

Biaya langsung serta biaya utama pendapatan meningkat menjadi Rp 160,39 miliar pada bulan Maret 2025, dibandingkan dengan angka sebesar Rp 159,41 miliar yang tercatat padaakhir Maret 2024.

Labanya bruto mencapai Rp 205,10 miliar pada kuartal pertama tahun 2025, mengalami penurunan sebesar 0,93% secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan angkaRp 207,05 miliar yang tercatat pada kuartal pertama tahun 2024.

MTLA memperolehRp 3,68 miliar pada pos pendapatan bunganya hingga akhir Maret 2025, meningkat dibandingkan dengan Rp 1,73 miliar yang dicatat pada akhir Maret 2024. Sedangkan untuk laba rugi lain-lain setelah dikurangi beban mencapai angka Rp 7,92 miliar di triwulan pertama 2025, naik signifikan dari nilai Rp 2,59 miliar pada interval waktu yang sama tahun sebelumnya.

Akibatnya, laba bersih mencapai angka Rp 75,30 miliar pada akhir kuartal I tahun 2025, dengan peningkatan sebesar 7,93% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, laba bersih perusahaan MTLA diakhir kuartal I tahun 2024 tercatat senilai Rp 69,77 miliar.

"Calon pembeli rumah terus mengambil keuntungan dari Insentif Pajak Pertambahan Nilai Tanpa Pengembalian Dana (PPN DTP) yang disediakan oleh Pemerintah hingga sekarang. Ini menjadi salah satu faktor penggerak penjualan MTLA pada triwulan pertama," jelasnya.

Olivia menjelaskan bahwa MTLA telah menetapkan berbagai strategi untuk mengatasi kemungkinan deflasi serta penurunan daya beli publik pada tahun ini.

“Seperti, menghadirkan rumah compact dengan lahan yang cukup luas untuk first home buyer untuk membuat harganya lebih terjangkau, stimulan berupa PPN DTP, serta menawarkan kemudahan seperti tanpa biaya tambahan dan hadiah langsung," ujarnya.

Penulis blog

Tidak ada komentar