PIKIRAN RAKYAT SULTENG – Gerakan Muhammadiyah terus memperlihatkan dinamismenya dalam bidang konstruksi, tak cuma di sektor spiritual namun juga lewat pengembangan infrastrukturnya. Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dalam sektor pendidikan serta kesehatan.
Bahkan, menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir Pembangunan yang dijalankan oleh Muhammadiyah ini hampir tidak ada hentinya. Dia sering kali menghadiri peresmian fasilitas baru serta merayakan penanaman batu pertama untuk projek konstruksi lainnya ketika melakukan kunjungan ke berbagai wilayah.
Itu dikatakan oleh Haedar pada hari Jumat (24/5/2025), saat ia menghadiri Musyawarah Kerja PT. Mentari Prima Niaga (MPN) yang digelar di Asrama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dalam kesempatan itu, kepada semua pihak yang hadir, Haedar menekankan pentingnya memastikan bahwa setiap proyek pembangunan yang dikerjakan harus sesuai dengan standar dan tujuan perusahaan. tidak boleh asal-asalan .
Sebagai organisasi yang mengutamakan keunggulan , Haedar menggarisbawahi bahwa kelebihan tersebut perlu terwujud dalam tiap struktur yang dimiliki Muhammadiyah. Karena itu, bangunan yang didirikan tak sekadar harus kuat, melainkan juga mestinya modern dan berkualitas tinggi .
"Semua kelebihan yang ada di tangan bapak ibu perlu dieksekusi dalam format manajemen kontraktor. Oleh karena itu, manajemen kontraktor tersebut harus mampu bersaing dan memiliki kualitas superior," tandasnya sambil menggarisbawahi pentingnya kesigapan profesi pada tiap projek.
Pesan untuk PT. MPN: Jadi Yang Terunggul dan Bekerja Sama
Sementara itu, untuk PT. MPN sebagai salah satu Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) di bidang jasa konstruksi, Haedar berpesan agar perusahaan ini menjadi kontraktor terbaik. Pesan ini sejalan dengan isyarat dalam Surat Ali Imran ayat 110, yang mengedepankan kualitas dan kebaikan.
“Jadi MPN, apalagi membawa nama Muhammadiyah itu harus menjadi yang terbaik,” katanya, menekankan tanggung jawab moral dan citra Muhammadiyah.
Meskipun di internal Persyarikatan Muhammadiyah menjadi ceruk pasar tersendiri bagi PT. MPN, Haedar juga mengingatkan pentingnya membangun kolaborasi dan jaringan dengan pihak eksternal Muhammadiyah, termasuk dengan pemerintah. Hal ini diperlukan untuk memperluas jangkauan dan dampak positif.
Dalam mendirikan dan membesarkan divisi perusahaan melalui Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM), Haedar menekankan pentingnya menjaga nilai inti dari organisasi tersebut. Hal ini terutama berlaku bagi sektor bisnis penyedia layanan konstruksi, tempat uji coba integritas sering kali sangat besar. Oleh karena itu, standar kinerja serta prinsip-prinsip spiritual wajib dipertahankan sebagai panduan primer dalam seluruh aktivitas bisnis. ***
Tidak ada komentar