NOIS.CO.ID -- - Beasiswa Innovator Wanita edisi 2025 tersedia bagi semua wanita yang berdomisili di Indonesia.
Pembukaan beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital yang ditujukan bagi kaum wanita.
Beasiswa ini ditawarkan oleh Yayasan Dian Sastrowardoyo.
Mengutip dari markoding.org, Program beasiswa ini bakal memberikan kemampuan kepada para penerima mengenai keahlian-keahlian terkini dalam sektor industri.
Persyaratan untuk mendaftar sangat sederhana, dan tidak dipungut biaya bagi semua wanita di Indonesia.
Ketentuan Pendaftaran Untuk Beasiswa Wanita Innovatif Tahun 2025
- Khusus Perempuan
- Minimal berusia 12 tahun
- Buka bagi Siswa SMP/MTs, SMA/MA/SMK, PKBM, LKP; Mahasiswa (dalam bidang akademik maupun vokasional); Profesional; serta mereka yang tengah mengejar pekerjaan.
- Memperoleh jaringan internet dan notebook sendiri
- Berkomitmen mengikuti program hingga selesai
- Peserta wajib bergabung Grup komunitas PI di Telegram
Tahapan Program Beasiswa Perempuan Inovasi 2025
-
Pendaftaran
Open Call calon peserta: 19 Maret - 20 Mei 2025
-
Kelas Basic Coding dan UI/UX Design
Peserta akan mendapat pelatihan: Mei - Juni 2025
-
Digital Bootcamp
Peserta dengan nilai terbaik akan mendapatkan beasiswa Digital Bootcamp: Juli - November 2025
-
Demo Day
Peserta top akan berkesempatan mempresentasikan invasi karyanya: November - Desember 2025
-
Proyek Sosial
Tahapan untuk mempersiapkan karir serta menguji hasil belajar yang telah dilaksanakan: Setelah Demo Day
-
Persiapan Karir
Peserta yang telah dinyatakan lulus dan memenuhi syarat, berkesempatan disalurkan ke dunia kerja: Setelah Demo Day.
Keuntungan Program Beasiswa Perempuan Inovasi 2025
a. Pelatihan Web Development & UI/UX Design dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri untuk memastikan lulusan program menjadi siap kerja.
b. Mendapatkan pendampingan mentor profesional dan berpengalaman di bidangnya.
c. Mendapatkan sertifikat pelatihan Perempuan Inovasi 2025.
d. Memiliki portfolio social impact project dari program Perempuan Inovasi.
e. Edukasi tentang kesetaraan gender (seperti kekerasan/pelecehan seksual, kesetaraan gender, kesehatan reproduksi, perkawinan anak, dan lain-lain).
f. Training pada kemampuan lunak (kreativitas, pemikiran kritis, kerja sama, komunikasi).
(NOIS.CO.ID --/Oktavia WW)
Tidak ada komentar