Beranda
business
community
local news
NEWS
politics
Polemik Irigasi Cikunten: Warga Ceungceum Dukung Demonstrasi Petani Ciawang di Tasikmalaya
Redaksi
Mei 08, 2025

Polemik Irigasi Cikunten: Warga Ceungceum Dukung Demonstrasi Petani Ciawang di Tasikmalaya

KABAR PRIANGAN - Perselisihan terkait distribusi air kanal irigasi Cikunten 1 (yang secara bersamaan memperbaiki informasi sebelumnya yang mengatakan Cikunten 2), yang dinilai merugikan warga pemakai air di bagian bawah, yaitu Desa Ciawang, mendapatkan dukungan total dari penduduk serta para petani di Daerah Arjasari Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.

Beberapa petani yang menyatakan diri mereka sebagai perwakilan dari masyarakat Ceungceum pun secara langsung menuju ke kabar-priangan.com pada Senin, 5 Mei 2025 malam hari. Salah satu orang tersebut adalah Taufik Hidayat, biasa dikenal dengan nama Opik.

Kepada kabar priangan.com, Opik mengaku mendukung upaya warga Ciawang yang akan melakukan aksi prihal kondisi saluran irigasi Cikunten 1.

"Kami mendukung, Bapak. Kami bahkan telah berkoordinasi dengan para petani di Ciawang guna mengadvokasikan masalah ini bersama-sama karena kita semua terpengaruh," kata Opik.

Opik juga berupaya mengumpulkan data tentang tanggung jawab perawatan (TPOP) untuk kanal irigasi Cikunten 1. Dia menyebutkan bahwa urusan merawat sistem irigasi Cikunten 1 terletak pada UPTD Ciwulan - Cilaki milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sementara itu, menurut pendapatnya lagi, tugas BBWS adalah dalam hal membangun struktur infrastrukturnya.

"Sekali pun berbeda dari TPOP Cikunten 2 yang telah ditangani oleh BBWS, kami tetap siap membantu dan mendorong upaya para petani Ciawing. Mereka bermaksud mengunjungi kantor UPTD Ciwulan - Cilaki Pemprov Jabar; cabang di Tasikmalaya terletak di Kawalu," jelasnya.

Pemeliharaan Asal-asalan

Opik juga membandingkan situasi saluran irigasi Cikunten 2 yang telah berada di bawah wewenang BBWS dengan Cikunten 1 yang tetap menjadi tanggung jawab UPTD Ciwulan - Cilaki Pemprov Jabar.

Saluran Cikunten 2 kini memiliki aliran air yang baik dan berlebihan, walaupun sedang dalam masa kemarau. Hampir tidak ada endapan lumpur karena perawatan berkala telah dijalankan tiap tahunnya.

Namun di Cikunten 1, tidak hanya airnya sulit dialiri, lumpurnya pun mencapai tinggi dada orang dewasa akibat perawatan yang tampak sembarangan. Setelah dilakukan pengecekan, protes publik sebaiknya ditujukan kepada UPTD Ciwulan - Cilaki daripada BBWS dan mereka harus meminta agar otoritas pengendalian (OP) diserahkan ke BBWS layaknya kondisi di Cikunten 2 tempat airnya beredar dengan lancar bahkan sangat bersih,” ungkapnya.

Di luar penyerahan wewenang kepada BBWS, jika hal tersebut tak dapat dijalankan, unit UPTD Ciwulan-Cilaki dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus menggali sedimen lumpurnya sendiri. Proses ini dikerjakan oleh peralatan berat dan bukan lagi melibatkan upaya manual layaknya cara yang telah digunakan sebelumnya.

Meskipun begitu, dia bersama dengan ribuan petani di daerahnya akan mengamati tindakan yang dilakukan oleh para petani Ciawang sebelumnya.

"Bila kerabat kita di Ciawang memerlukan dukungan massa, kami siap membantu untuk berdemonstrasi ke arah UPTD Ciwulan - Cilaki," tegasnya.

Penulis blog

Tidak ada komentar