Beranda
football clubs
football players
NEWS
soccer
sports
RESMI: PSIS Semarang Pisahkan Pelatih Fisik Oeran Kasus Gaji, Ketua PSSI Ungkap Ancaman Sanksi Penalti
Redaksi
Mei 09, 2025

RESMI: PSIS Semarang Pisahkan Pelatih Fisik Oeran Kasus Gaji, Ketua PSSI Ungkap Ancaman Sanksi Penalti

NOIS.CO.ID -- Klub Liga 1 PSIS Semarang dengan resmi menyatakan bahwa mereka sudah menutup kontrak sang pelatih fisik.

Pelatih kebugaran yang di-PHK oleh manajemen PSIS Semarang adalah Alberto Garcia.

Sebelumnya, Alberto Garcia berkolaborasi dengan pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, yang sebelumnya telah diberhentikan oleh pengelola klub.

Pengumuman tersebut diposting lewat halaman Instagram resmi dari klub tersebut. @psisfcofficial , pada Selasa (6/5/2025) lalu.

Klub yang dikenal sebagai Laskar Mahesa Jenar itu, menyampaikan bahwa sang pelatih fisik telah memutuskan untuk mengundurkan diri.

PSIS Semarang secara resmi telah melepas pelatih fisiknya yang berasal dari Spanyol, yaitu Alberto Garcia.

Coach Alberto memutuskan untuk mundur dan pihak manajemen PSIS menyampaikan penghargaan atas keputusan yang diambilnya.

"Terima kasih atas dedikasi Coach Alberto sepanjang musim ini bagi PSIS Semarang. Gracias, Coach!" demikian tertulis dalam rilis PSIS Semarang lewat halaman Instagram resminya.

Bermacam-macam tanggapan dari warganet timbul terkait postingan tentang pensiunnya Alberto Garcia.

"Ubah namanya jadi Yoyok FC," tulis komentar tersebut. @itsmeoddie**.

"See you semarang," tulis @bos**putihh.

"Waalaikumsalam liga 2," tulis komentar @m.j.f_**

"Yoyok: Kisah hidupku berlangsung lancar dan utuh," katanya. @dimasham24.

"Maturnuwun lewat cerita saja kali ya, jangan dimasukkan ke dalam feed. Seperti yang sangat membantu," demikian tertulis pada akun tersebut. @xsupronx.

Meskipun PSIS Semarang tengah berusaha keras untuk melepaskan diri dari jurang degradiasi, namun tantangan tetap bertubi-tubi muncul.

Laskar Mahesa Jenar saat ini terdapat di urutan terbawah tabel klasemen, tepatnya di peringkat 18 dengan mengumpulkan 25 poin.

Dengan menyisakan 3 pertandingan pada musim ini, PSIS Semarang berusaha untuk membangun kembali diri dan dapat meloloskan diri dari posisi terbawah klasemen.

Walaupun sudah memperoleh hanya 25 angka dari total 31 laga yang telah dijalani, PSIS Semarang tetap memiliki kesempatan untuk terhindar dari zona degradiasi.

Pada saat ini, Madura United berada di posisi ke-13 tabel klasemen Liga 1 dan hanya telah meraih 33 poin. Oleh karena itu, harapan tersebut masih terbuka lebar untuk PSIS.

Akan tetapi, fokus utama yang timbul adalah kendala terkait keterlambatan pembayaran gaji, akibatnya klub dari Semarang kehilangan para pemain asingnya dan juga menghapus kontrak sang pelatih.

Sebagai contoh, pada bulan Maret kemarin, PSIS kehilangan pemain asingnya, yaitu Evandro Brandao.

Di postingan miliknya di media sosial, dia menyebutkan mengenai masalah keterlambatan pembayaran gaji yang sudah berlangsung lama.

Penyerang tersebut memutuskan untuk pergi dari PSIS lantaran upahnya tidak kunjung diterima.

Pilihan yang amat berat. Keterlambatan dalam membayar gaji tak bisa dielakkan, dan sekarang telah mencapai lebih dari empat bulan.

"Klub (PSIS Semarang) tidak pernah berupaya dengan sungguh-sungguh untuk menemukan solusi," ujarnya.

Ini juga mendapat perhatian dari Ketua PSSI, Erick Thohir. Dia menyebutkan adanya rencana untuk mengurangi poin mulai musim depan.

Menegur tim-tim yang belum menyelesaikan kewajiban pembayaran gaji. Kami telah bertemu dengan asosiasi dan mencapai kesepakatan mengenai hal tersebut.

"Erick Thohir mengatakan bahwa selain denda, nanti di tahun depan juga akan terjadi penurunan poin," demikian dilaporkan BolaSport.com.

Ia pun mempercayakan masalah tersebut ke PT LIB selaku operator liga. Menteri BUMN tersebut berharap PT LIB bisa melindungi hak para pemain.

"LIB berdiri secara mandiri dan tidak dapat diintervensi. Namun, kita terus mendorong untuk menegakan peraturan tersebut. Tidak boleh ada perilaku seenaknya dari klub kepada para pemain," ungkap Erick Thohir.

Penulis blog

Tidak ada komentar