
NOIS.CO.ID -- Mandalaika Grand Prix Association (MGPA) menyatakan bahwa Sirkuit Internasional Mandalaika sudah mendapatkan dua pengesahan. Di luar persetujuan A yang diberikan oleh Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), trek ini juga memiliki Persetujuan Tingkat 3 dari Federasi Otomotif Internasional (FIA).
"Hari ini Sirkuit Internasional Mandalika sudah menerima Homologasi Grade 3 dari FIA," ungkap Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria, pada Kamis (8/5).
Di satu sisi dia tak terlalu mengharapkannya, tetapi ternyata Sirkuit Mandalika disetujui dan memperoleh Homologasi Grade 3 dari FIA. Setelah proses pemeriksaan trek oleh FIA serta adanya sesi pelatihan bayar bagi para pembalap, MGPA tidak menerima keluhan signifikan apa pun.
"Termasuk peran CRO dalam hal menyelenggarakan sirkuit pun tak ada. Oleh karena itu, kita sudah mendapatkan homologasi Grade 3 dari FIA secara resmi, dan dokumennya tersedia," katanya.
Ini sungguh membanggakan karena selama proses meraih sertifikasi teknis, semua pekerjaannya ditangani sepenuhnya oleh karyawan lokal NTB. Melalui tahapan mulai dari awal sampai mencapai persetujuan tersebut ternyata tak terlalu sederhana. Misalnya saja penanganan penghalusan tepi trek yang sulit tapi berhasil diselesaikan.
"Sebelumnya, sirkuit sudah mendapatkan Homologasi A dari FIM. Dengan adanya penambahan homologasi dari FIA, sirkuit tersebut kini dapat menyelenggarakan balap sepeda motor serta mobil," jelas Andhi.
Selanjutnya, Andhi menyebut bahwa rangkaian pelatihan resmi yang harus dibayar (paid test sessions) sebelum acara GT World Challenge Asia (GTWCA) 2025 di Sirkuit Internasional Mandalika sudah berhasil dilaksanakan dalam tiga kali sesi. Beberapa tim menggunakan kesempatan ini untuk memahami sifat trek serta menyesuaikan pengaturan optimal guna persiapan menuju babak kualifikasi.
Pertandingan GTWCA 2025 bakal dilanjuti dengan tahap kualifikasi dan perlombaan utama akhir minggu ini. Tercatat ada sekitar 34 kendaraan GT3 dan GT4 berasal dari beberapa negara yang direncanakan untuk turun dalam ajang kali ini, menciptakan nuansa balap berskala internasional yang semakin menegaskan kedudukan Mandalika sebagai simbol otomotif Indonesia.
"Tim timing MGPA juga mengamati bahwa semua sesi uji bayar berlangsung dengan mulus tanpa ada kecelakaan serius, yang membuktikan kesanggupan sirkuit dan tim teknikal dalam menyokong acara bergengsi ini," ungkap Andhi.
Pada saat bersamaan, Direktur Komersial InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), Troy Reza Warokka menyampaikan bahwa kedatangan lomba mobil bergengsi GTWCA ini semakin menegaskan peran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai tujuan olahraga dan pariwisata tingkat internasional. Sejumlah 68 pembalap elit dari kalangan pengusaha terkaya di Asia turut serta dalam persaingan meraih juara pertama di Sirkuit Mandalika.
Tidak semata-mata tentang lomba saja, hadirnya acara balap bergengsi ini sukses mengundang minat investor. Seorang pembalap berniat mendirikan tempat penyimpanan mobil mewah di Sirkuit Mandalika dengan harapan tandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dapat dilakukan akhir pekan nanti.
"Seperti telah dinyatakan, kami akan bekerja sama dengan salah satu tim balap milik Absolute Racing. Kami berencana untuk mengembangkan salah satu infrastruktur vital di sekitar trek tersebut. Ini artinya dimulai dari aktivitas olahraga, namun memiliki dampak positif terhadap masuknya investasi baru di Mandalika," tandasnya.
Troy menyebut kenyataan bahwa Mandalika merupakan tujuan wisata yang menarik. sport tourism Kualitas premium dengan adanya sejumlah perlombaan motosikal dan kenderaian antarabangsa. "Menjangkau tahap ini tidak ringan atau murah. Sebab perlu melalui pengiktirafan daripada FIA dan FIM serta terdapat garis panduan tambahan dari IMI. Semua aturan baik tempatan mahupun antarabangsa harus dipatuhi dan dilaksana," jelas Troy.
Kehadiran Sirkuit Mandalika saat ini serta aktivitasnya di masa depan perlu dipertahankan, karena banyak fasilitas olahraga di Indonesia yang menjadi sepi dan bergelembung setelah pembangunan mereka.
Kepala Departemen Pengembangan Produk di ITDC, Desi Rosmawati, menjelaskan bahwa sejauh ini ITDC telah menyediakan insentif bebas biaya masuk untuk para investor, termasuk Absolute Racing Team yang memiliki tarif biaya masuk nol persen serta terbebas dari PPN dan PPH. Artinya, tak ada pemungutan biaya masuk ketika barang-barang tersebut diimpor ke dalam area tertentu.
"Setelah itu, kita akan merancang kolaborasi kita dengan menyediakan Hak Guna Bangunan di atas Hak Pengelolaan dalam bentuk sistem penyewaan. Sehingga nantinya para investor dapat menerbitkan Hak Guna Bangunan yang melebihi Hak Pengelolaan tersebut. Apabila kita melihat Undang-Undang Pertanian, kita hanya berhak mendapatkan masa pakai hingga 30 tahun; tetapi untuk area KEK Mandalika ini bisa mencapai durasi hingga 80 tahun," jelasnya.
Tidak ada komentar