NOIS.CO.ID --, MAKASSAR Warga di Antang, Kecamatan Manggala mengalami kendala dalam mendapatkan pasokan air yang layak untuk dikonsumsi.
Sudah tiga hari ini, air dari PDAM tak mengalir ke pemukiman di area Antang.
Keadaan ini diprotes karena selama beberapa hari penduduk telah kehilangan akses terhadap air bersih.
"Terakhir itu Jumat (9/5/2025) sore mengalir, malam sudah tidak ada. Karena ada informasi pengerjaan," jelas Zahra warga Antang, Kelurahan Bangkala pada Senin, (12/5/2025) pagi.
Dia menyebutkan bahwa selama akhir pekan, aliran air sudah tak pernah berjalan kembali.
Sejauh ini, dia bergantung pada sisanya air yang tersimpan.
"Selain itu, saya juga telah membeli tiga galon air untuk kebutuhan sehari-hari," tambahnya.
Dikumpulkan informasinya, PDAM pernah menyatakan ada kerusakan pada saluran pipa pada hari Jumat (9/5) malam lewat akun resmi mereka @parumdairmium.kotamakassar.
Pada waktu tersebut, PDAM menyatakan terdapat kebocoran pipa berukuran 600 mm di Jalan Beringin, Kabupaten Gowa.
Lokasi yang terpengaruh berada di Jl Hertasning, Tamangapa, Anging Mammiri, dan Aroepala.
Wilayah yang terpengaruh oleh penurunan tekanan di Mallengkeri, Sultan Alauddin, Minasa Upa, dan AP Pettarani.
Waktu estimasinya adalah sekitar 2 hari.
Satu hari kemudian, pada Hari Sabtu (10/5), perusahaan air minum milik daerah (PDAM) menyatakan bahwa reparasi kebocoran pipa berdiameter 600 mm yang terjadi di Gowa sudah diselesaikan.
Tekanan debit air juga akan disesuaikan kembali dalam perkiraan waktu sekitar 1 hari.
Pada hari yang sama, PDAM menyatakan kembali terjadi kebocoran pada saluran berdiameter 150 mm di jalanan Lasuloro Perumahan RSS.
Area terdampak di Tamangapa, RSS, Kassi-kassi, Aroepala dan sekitarnya, Ilma Residence.
Namun, belum terdapat detail tambahan mengenai penanganan kebocorannya.
Penduduk tetap mengalami dampaknya dan merasakan kesusahan dalam mendapatkan air bersih.
"Kita sudah menggunakan air dari galon itu selama tiga hari. Belum ada berita tentang kapan akan mulai mengalir lagi," ungkap Dilla, seorang penduduk Antang lainnya.
Warga mengambil alih kolom komentar Instagram @parumdairmium.kotamakassar terkait PDAM Makassar.
"@ria8372 menulis bahwa Ranggong tidak menghasilkan air. Hal ini berlangsung dari tanggal 9 Mei pukul 22:00 WIB hingga saat ini pada tanggal 11 Mei pukur 17:38 WIB. Jika kondisi tersebut masih berlanjut hingga tengah malam, hal itu sangat luar biasa dan harus diteliti lebih lanjut. Setiap bulannya Mami selalu mematikan suplai air dengan dalih pipanya yang konstan bocor. Apakah mereka menggunakan pipa berkualitas rendahan? Mengapa bisa bocor begitu saja, apalagi dalam keadaan cuaca normal tanpa adanya musim hujan," Tulisnya.
"Tanggal 9 Mei pukul 22:00 = 2 hari, tanggal 10 Meki = 2 jam, saat ini sudah tanggal 11 Mei pukul 23:40 dan belum ada aliran sama sekali berapa kali 24 jam lagi ya Pak/Bu?" ujar akun ipeymks.
@Rahmtsyawal menulis: 'Apakah proyek itu benar-benar sudah diselesaikan? Mengapa proses normalisasinya sangat lambat? Kalau belum rampung, sampaikan saja agar kami tidak terlalu berharap. Saya telah memantau dari tadi malam dan tak ada aliran air hingga saat ini. Bukannya hanya pergi kebeli dan langsung pulang dengan 8 galon air. Apakah harus beli lagi untuk bisa mandi nanti? Memang harga 50ribu rupiah tersebut tinggi. Bahkan tagihan PDAM saya sendiri belum mencapai jumlah segitu,'.
Sampai sekarang, penduduk di wilayah Antang, Kecamatan Manggala, tetap menunggu agar suplai air dari PDAM dapat berlanjut lagi.
Laporan Jurnalis NOIS.CO.ID --, Faqih Imtiyaaz
Tidak ada komentar