Beranda
gaya hidup
kebiasaan
masalah sosial
Nasihat Kesehatan
Psikologi Kehidupan Sehari -hari
Jika Anda Ingin Cepat Meningkatkan Kemampuan Sosial Anda, Beri Selamat Tinggal pada 10 Kebiasaan Ini Menurut Psikologi
Redaksi
Juni 22, 2025

Jika Anda Ingin Cepat Meningkatkan Kemampuan Sosial Anda, Beri Selamat Tinggal pada 10 Kebiasaan Ini Menurut Psikologi

NOIS.CO.ID Keterampilan sosial adalah kemampuan penting yang memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan manusia, mulai dari hubungan pribadi, kemajuan karier, hingga kesejahteraan mental.

Namun, sering kali tanpa disadari, ada kebiasaan-kebiasaan tertentu yang justru menghambat perkembangan keterampilan sosial kita.

Berdasarkan berbagai temuan dalam psikologi, kebiasaan ini dapat menciptakan jarak antara diri kita dan orang lain, membuat interaksi menjadi kaku, atau bahkan merusak hubungan yang berharga.

Dilansir dari Geediting pada Sabtu (21/6), jika Anda ingin menjadi pribadi yang lebih disukai, komunikatif, dan mudah bergaul, maka inilah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada 10 kebiasaan berikut ini:

1. Terlalu Banyak Membicarakan Diri Sendiri

Menurut psikologi sosial, orang cenderung menyukai mereka yang juga tertarik pada kehidupan orang lain.

Jika Anda terlalu sering membicarakan diri sendiri, Anda akan dianggap egois dan kurang peduli.

Meningkatkan keterampilan sosial dimulai dari kemampuan mendengarkan secara aktif dan memberikan ruang pada orang lain untuk berbagi.

2. Menghindari Kontak Mata

Kontak mata adalah bentuk komunikasi nonverbal yang sangat kuat.

Dalam banyak studi, kontak mata yang tepat menunjukkan kepercayaan diri, kejujuran, dan minat pada lawan bicara.

Sebaliknya, menghindari tatapan mata dapat membuat Anda terlihat gugup, tidak jujur, atau tidak tertarik.

3. Terlalu Fokus pada Ponsel Saat Bersosialisasi

Salah satu kebiasaan yang paling merusak koneksi sosial saat ini adalah terlalu sering mengecek ponsel saat sedang bersama orang lain.

Psikologi menyebut fenomena ini sebagai phubbing (phone snubbing), dan ini membuat lawan bicara merasa diabaikan dan tidak dihargai.

Jika ingin meningkatkan keterampilan sosial, hadirlah secara penuh di momen sosial.

4. Menilai Orang Terlalu Cepat

Tendensi untuk menilai dengan cepat dapat menjadi hambatan utama dalam membangun hubungan.

Menurut psikologi kognitif, otak manusia memang suka menyederhanakan informasi melalui stereotip, namun hal ini bisa membuat kita kehilangan kesempatan mengenal seseorang lebih dalam.

Berbicara jujur dan menahan diri untuk tidak menilai adalah kunci untuk meningkatkan keterampilan sosial.

5. Tidak Peka terhadap Bahasa Tubuh Orang Lain

Orang dengan keterampilan sosial tinggi mampu membaca bahasa tubuh dan sinyal nonverbal dengan baik.

Jika Anda terus-menerus mengabaikan ekspresi wajah, nada suara, atau gerakan tubuh orang lain, Anda bisa dianggap tidak peka atau bahkan tidak sopan.

Latihlah kepekaan Anda terhadap isyarat sosial ini agar interaksi terasa lebih hangat dan selaras.

6. Sering Memotong Pembicaraan

Menurut psikologi komunikasi, memotong pembicaraan menunjukkan ketidaksabaran dan kurangnya penghargaan terhadap orang lain.

Meskipun niatnya mungkin hanya ingin menyampaikan pendapat, kebiasaan ini bisa mengganggu alur komunikasi dan membuat lawan bicara merasa diremehkan.

Belajarlah untuk menunggu giliran dan menghargai setiap kata yang diucapkan orang lain.

7. Terlalu Banyak Mengeluh atau Bersikap Negatif

Kesan negatif yang berkelanjutan adalah racun dalam hubungan sosial.

Psikologi positif menunjukkan bahwa orang akan cenderung menjauhi mereka yang membawa suasana negatif.

Jika Anda ingin lebih disukai dan dihormati dalam pergaulan, cobalah untuk menjadi pembawa energi positif dan solusi, bukan pembawa masalah.

8. Tidak Memberikan Umpan Balik Emosional

Ketika seseorang menceritakan hal penting, mereka mencari empati—bukan sekadar reaksi datar.

Jika Anda terlalu cuek, tidak menunjukkan antusiasme, atau tidak merespons secara emosional, mereka mungkin merasa tidak didengar.

Psikologi sosial menekankan pentingnya emotional mirroring atau pencerminan emosi untuk membangun kedekatan.

9. Selalu Mau Tampil Benar dalam Percakapan

Keinginan selalu untuk berada di pihak yang benar dapat membuat Anda tampak sombong dan tidak dapat diajak berdebat dengan sehat.

Orang dengan keterampilan sosial yang baik tahu kapan harus mendengarkan, kapan menyampaikan pendapat, dan kapan menerima pandangan berbeda.

Psikologi menyebut ini sebagai kemampuan regulasi ego dan kontrol diri dalam interaksi sosial.

10. Tidak Menunjukkan Apresiasi atau Pengakuan

Sering lupa mengucapkan terima kasih, tidak memberi pujian saat orang lain melakukan hal baik, atau bersikap acuh tak acuh terhadap kontribusi orang lain adalah kebiasaan yang bisa menjauhkan Anda dari lingkaran sosial.

Respect orang lain dengan tulus, sekecil apa pun, memperkuat hubungan antar manusia dan meningkatkan citra diri Anda di mata mereka.

Penutup: Meningkatkan Keterampilan Sosial adalah Perjalanan Kesadaran

Menjadi pribadi yang ramah, hangat, dan mudah disukai bukanlah sesuatu yang didapat secara instan.

Namun, dengan kesadaran dan kemauan untuk berubah, siapa pun bisa memperbaiki kualitas interaksi sosialnya.

Mengucapkan selamat tinggal pada kebiasaan-kebiasaan di atas adalah langkah awal yang sangat berarti.

Dalam dunia yang semakin terhubung namun ironisnya terasa semakin jauh secara emosional, keterampilan sosial adalah kekuatan yang bisa membuka pintu kesempatan dan memperkaya kualitas hidup kita.

Mulailah hari ini—dengarkan lebih banyak, nilai lebih sedikit, dan hadir sepenuh hati.

***

Penulis blog

Tidak ada komentar