NOIS.CO.ID— Kiper muda andalan Persebaya Surabaya, Ernando Ari Sutaryadi, angkat bicara mengenai batalnya partisipasi Green Force di ASEAN Club Championship (ACC) 2025/2026. Tanpa ragu, ia mengaku tidak terlalu memikirkan hal tersebut dan justru melihatnya sebagai kesempatan besar untuk fokus pada Liga 1 musim depan.
Ernando menegaskan dirinya selalu siap menerima keputusan manajemen maupun federasi tanpa banyak protes.
Bagi kiper Timnas Indonesia, yang terpenting adalah bagaimana tim bisa tetap solid dan berkembang meski tidak tampil di turnamen internasional.
Sebagai pemain saya ikut saja apa pun keputusannya," kata Ernando dilansir dari Antara. "Saya ambil sisi positifnya, salah satunya kami bisa lebih fokus mempersiapkan diri untuk Liga 1.
Ia juga menyadari Persebaya Surabaya saat ini masih memiliki beberapa kekurangan yang harus diperbaiki sebelum Liga 1 Indonesia 2025/2026 dimulai.
Menurutnya, waktu yang ada harus dimaksimalkan agar tim bisa lebih matang secara teknis maupun mental.
Baginya, absennya di ACC bisa menjadi momen pembenahan menyeluruh dalam internal tim. Dengan persiapan yang lebih optimal, Ernando yakin Persebaya Surabaya bisa tampil jauh lebih kompetitif di kancah domestik.
"Jika kami bisa mempersiapkan secara maksimal, bukan tidak mungkin kami bisa meraih posisi yang lebih baik dibanding musim lalu," tambahnya. Pada musim 2024/2025 lalu, Persebaya Surabaya finis di peringkat keempat klasemen akhir Liga 1.
Sementara itu, dari sisi manajemen, Persebaya Surabaya juga telah merilis pernyataan resmi mengenai ketidakhadiran mereka di ajang ACC 2025.
Dalam rilis tersebut, klub menyampaikan terima kasih kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang telah berjuang keras agar Persebaya Surabaya dan Malut United tetap tampil di ACC.
Namun, meskipun gagal mengikuti turnamen antarklub Asia Tenggara, manajemen menegaskan fokus utama tetap diarahkan ke Liga 1 Indonesia.
Persebaya Surabaya disebut akan tetap menjaga konsentrasi penuh untuk mempersiapkan diri secara maksimal menghadapi kompetisi lokal yang lebih penting.
Ada atau tidak, Persebaya tetap fokus pada diri sendiri," tulis manajemen dalam pernyataan resminya. "Tidak akan terganggu oleh keributan dan kegaduhan seputar ACC.
Pihak klub memang tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena tidak bisa tampil di turnamen Asia tersebut.
Namun Persebaya Surabaya menegaskan bahwa semua perhatian tetap akan diarahkan untuk membangun tim yang kuat demi target besar di Liga 1.
Dalam pernyataannya, Persebaya Surabaya juga menyoroti potensi besar dari basis pendukung mereka yang militan, Bonek.
Menurut klub, keabsenan Persebaya Surabaya di ACC adalah kerugian besar, bukan hanya bagi tim, tetapi juga bagi turnamen itu sendiri.
Pasalnya, ACC disebut tidak akan mampu merasakan dahsyatnya kekuatan fan equity dan away equity yang dimiliki Bonek. Kedua hal tersebut dinilai sebagai modal besar yang jarang dimiliki klub lain di Asia Tenggara.
Kepemilikan fan merujuk pada kesetiaan dan kontribusi nyata dari para penggemar dalam mendukung keuangan klub. Hal ini dapat terlihat dari pembelian tiket, merchandise asli, serta berbagai aktivitas lainnya yang mendukung stabilitas keuangan klub.
Sementara equity away menggambarkan kemampuan Persebaya Surabaya dan Bonek dalam meningkatkan eksposur serta pendapatan klub lawan saat bertanding di luar kandang.
Bonek bahkan dianggap memiliki daya beli yang dapat meningkatkan ekonomi tuan rumah saat Persebaya Surabaya berkunjung.
"Bahwa Bonek sekarang memiliki kekuatan ekonomi yang bisa membantu eksposur dan pendapatan lawan-lawannya bahkan di luar negeri," tulis manajemen Persebaya Surabaya.
Ini menjadi tanda kekuatan suporter, tidak hanya penting di dalam negeri, tetapi juga pada tingkat regional.
Persebaya Surabaya tetap berkomitmen untuk menjaga marwah klub meskipun tidak ambil bagian di ACC musim depan. Fokus utama mereka adalah memberikan hasil terbaik bagi para pendukung fanatik di tanah air.
Dengan absennya Persebaya Surabaya dari kancah ASEAN, fokus penuh akan diarahkan ke Liga 1 Indonesia 2025/2026.
Tujuan realistisnya adalah mengulang atau bahkan melebihi pencapaian musim lalu, dan hal itu hanya dapat diwujudkan dengan kerja keras dan persiapan yang matang.
Bagi Ernando dan rekan-rekan skuad Green Force lainnya, turnamen boleh dibatalkan, tapi semangat tidak akan padam. Mereka tetap optimis bisa tampil maksimal dan membuktikan kualitasnya di kancah domestik.
Musim depan bisa menjadi bukti bahwa Persebaya Surabaya bukan hanya klub dengan basis penggemar yang besar, tetapi juga tim dengan ambisi yang besar. Ernando pun siap menjadi bagian penting dalam perjalanan panjang tersebut.
Dalam situasi seperti ini, mental baja dari setiap pemain menjadi penentu, bukan sekadar jadwal atau lawan di atas kertas.
Dan dengan semangat terbuka seperti Ernando Ari, Persebaya Surabaya jelas tidak akan kehabisan energi untuk bertarung hingga akhir musim.
Redaksi
Tidak ada komentar