Beranda
SPORT
Laga Liga Champions yang Tertunda Selama 65 Tahun Akibat Perang Dingin Akhirnya Diadakan
Redaksi
Juli 08, 2025

Laga Liga Champions yang Tertunda Selama 65 Tahun Akibat Perang Dingin Akhirnya Diadakan

NOIS.CO.IDSatu pertandingan Liga Champions yang dibatalkan karena ketegangan era Perang Dingin akhirnya digelar setelah tertunda selama 65 tahun.

Pertandingan tersebut mempertemukan Glenavon FC dan FC Erzgebirge Aue, yang dikenal sebagai Wismut Karl-Marx-Stadt selama era komunis.

Kedua tim tersebut sejatinya saling berhadapan di babak penyisihan European Cup (sekarang Liga Champions) musim 1960/1961.

Namun, pertandingan tersebut terpaksa dibatalkan karena kedua tim tidak dapat memperoleh visa masuk akibat ketegangan politik.

Kedua tim berada di sisi yang berlawanan dari Tirai Besi yang memisahkan Eropa setelah Perang Dunia II.

UEFA sebagai badan sepak bola Eropa sejatinya mengizinkan pertandingan kandang dan tandang diadakan di negara netral.

Namun, Glevanon memutuskan untuk mundur dari kompetisi karena kekurangan dana.

Setelah tertunda selama 65 tahun, pertandingan antara dua tim akhirnya diadakan di Lurgan, Belfast, Irlandia Utara, Sabtu (5/7/2025).

Sebelum pertandingan, mantan pemain Glevanon John Duggan kembali mengenang momen ketika timnya tidak bisa bermain.

"Itu adalah masa-masa sulit, pemerintah tidak berbicara, tidak seorang pun diizinkan masuk atau keluar," kata Duggan kepada AFP.

Pria berusia 91 tahun itu merupakan bagian dari tim Glenavon yang dinobatkan sebagai juara Liga Irlandia 1959/1960, yang membuat mereka lolos ke European Cup.

Lebih dari 1.000 suporter tamu datang dari Jerman untuk mendukung tim tamu, yang menjadi juara Jerman Timur pada tahun 1960.

Pertandingan yang tertunda selama lebih dari enam dekade itu berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk perwakilan Jerman.

Pertandingan ini merupakan kelanjutan dari pertandingan leg pertama yang diadakan tahun lalu di Berlin dengan kemenangan 5-0 untuk tim tuan rumah.

Dua pertandingan ini diadakan setelah penggemar dari kedua tim mulai mendiskusikan bagaimana membuat laga tetap berlangsung.

Namun, pertandingan yang telah lama terlupakan itu hanya diselenggarakan sebagai pertandingan persahabatan pramusim.

"Ini adalah bab yang hilang dalam sejarah dua klub, sungguh luar biasa bahwa akhirnya terjadi," kata Adam Carson, pendukung setia Glenavon dan petugas hubungan pendukung klub.

"Politik menunda pertandingan ini, tetapi sepak bola tetap bertahan," jelas Carson, yang merupakan pencetus ide untuk tayangan ulang tersebut.

Saat Glenavon lolos ke kompetisi Eropa pada tahun 2014, Carson menyadari ada pertandingan Piala Eropa tahun 1960 yang belum pernah dimainkan, dan menulis beberapa tweet tentang hal itu di media sosial.

"Betapa hebatnya jika bisa pergi ke Jerman dan akhirnya bermain dalam pertandingan itu setelah 60 tahun," katanya.

Tweet Carson menarik perhatian perwakilan klub Jerman, yang saat ini bermain di divisi ketiga Bundesliga, dan hubungan dekat pun terjalin antara kedua klub.

Max Richter, seorang pendukung Erzgebirge Aue dan relawan media untuk klub tersebut mengatakan celah kecil dalam sejarah kini telah tertutup.

Hari ini kami menutup celah kecil dalam sejarah kami dan akhirnya memainkan pertandingan yang belum pernah dimainkan sebelumnya.

"Masanya ketika kami menjadi juara adalah pada tahun 1950-an dan 60-an, klub kami besar saat itu, bagi semua penggemar kami yang mencintai sejarah klub kami, sangat penting untuk berada di sini," katanya.

Robert Turkington, seorang penggemar Glenavon yang lahir pada tahun 1948 dan telah mengikuti mereka sejak akhir 1950-an juga kembali mengingat pembatalan pertandingan ini.

"Saya masih kecil, tetapi saya ingat orang-orang kecewa. Hari ini sangat luar biasa untuk dilihat," katanya kepada AFP sambil tersenyum lebar.

Penggemar Glenavon, Gareth Bridges, yang pergi ke leg pertama di Jerman, mengatakan bahwa ikatan sejati telah terbentuk antara kedua kelompok pendukung.

"Semoga ini menjadi sesuatu yang dapat berkembang antara kedua klub di masa mendatang," kata pria berusia 39 tahun itu kepada AFP.

Penulis blog

Tidak ada komentar