Beranda
NEWS
Memperingati HUT ke-48, HAEI Bertekad Terus Berkontribusi bagi Masyarakat dan Bangsa
Redaksi
Juli 06, 2025

Memperingati HUT ke-48, HAEI Bertekad Terus Berkontribusi bagi Masyarakat dan Bangsa

NOIS.CO.ID , JAKARTA - Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) merayakan ulang tahunnya dengan tema '48 Tahun HAEI Turut Mengembangkan Kompetensi dengan Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)'.

Acara tersebut digelar secara hibrid yang dihadiri para pendiri, Dewan Kehormatan, seluruh pengurus dan anggota di Hotel Bidakara pada Kamis (3/7).

Tidak hanya itu, HAEI juga menyelenggarakan seminar dengan berbagai tema, pameran (eksibisi), berbagi bersama anak yatim/dhuafa dan lintas agama yang hadir, serta pemberian hadiah undian kepada para peserta.

Sekretariat HAEI juga mendirikan berdiri khusus yang melayani pendaftaran anggota baru, registrasi ulang anggota, dan pengurusan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi tingkat 7-9.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Dewi Chomistriana (Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum selaku Ketua Komite Keandalan Bangunan Gedung), Dian Irawati (Direktur Bina Teknik Bangunan Gedung dan Penyehatan Lingkungan Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum).

Selain itu juga hadir Riky Aditya Nazir (Kasubdit Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PU), dan Taufik Widjoyono (Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi/LPJK).

Ketua Umum HAEI Achmad Sutowo Sutopo mengaku bersyukur atas usia 48 tahun himpunan tersebut.

Mereka berharap agar HAEI selalu diberikan keberhasilan dan mendapatkan akreditasi dari LPJK Kementerian Pekerjaan Umum.

"Seluruh anggota HAEI semakin berkembang, diberikan keberkahan, organisasi ini menjadi lebih baik lagi serta dapat memberikan manfaat bagi anggota, masyarakat, dan bangsa," ujar Achmad Sutowo.

Menurut dia, HAEI adalah organisasi elektro yang menghimpun para ahli di bidang kelistrikan.

HAEI telah melalui sejarah panjang sejak berdiri di Bandung pada 26 Februari 1977 dan disahkan pada 30 Juni 1997.

HAEI lahir dari niat tulus para ahli elektro Indonesia untuk mengamalkan ilmunya bagi negeri tercinta.

Pendirian organisasi yang menjadi wadah para ahli elektro ini dipimpin oleh para tokoh, yaitu Moeljadi Sastra Soebrata sebagai Ketua Umum HAEI pada awal berdiri, Soedibjono dan Djauhari (Ketua I dan II), Daniel Mangindaan (Sekretaris Umum), Koernaen (Sekretaris I), Nuraini Udaya (Bendahara Umum), dengan anggota Djuhana Djukardi, Arifin Panigoro, Gunarno, dan Lohiral.

Sejalan dengan berkembangnya definisi mengenai cakupan keilmuan elektro, pada Musyawarah Nasional HAEI 27 April 2005, nama organisasi ini diubah menjadi Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI).

"Organisasi ini telah melalui sejarah panjang sejak berdiri pada tahun 1977. HAEI lahir dari niat tulus para ahli elektro Indonesia untuk mengamalkan ilmunya bagi negeri tercinta," kata dia.

Salah satu pendiri HAEI, Daniel Mangindaan dan Zainal Walidin juga hadir dalam acara tersebut sekaligus memberikan testimoni mengenai awal mula berdirinya organisasi profesi ini.

Sutowo menjelaskan bahwa berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan kode etik, HAEI terus melangkah kokoh, memperkuat peran teknologi dan sumber daya manusia dalam pembangunan nasional.

Pada usia ke-48, HAEI telah menjadi rumah besar bagi lebih dari 1.100 tenaga ahli elektro di seluruh Indonesia.

"Melalui perayaan ulang tahun HAEI yang ke-48 tahun ini, kami tidak hanya merayakan usia, tetapi juga mengenang dedikasi para pendiri, meneguhkan tekad untuk terus berkontribusi, dan menyulam harapan untuk masa depan HAEI," tutur Sutowo.

Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana menyampaikan bahwa tema HUT HAEI relevan dengan tuntutan transformasi digital dan keberlanjutan pembangunan modern yang tidak lepas dari ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kementerian PU telah menetapkan berbagai regulasi untuk menjamin kualitas bangunan gedung, di antaranya diatur dalam PP Nomor 16 Tahun 2021 dan aturan turunannya yang mengatur pemenuhan standar teknis keandalan bangunan gedung yang mencakup beberapa aspek.

Pertama, aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan sebagai syarat laik fungsi.

Salah satu hal penting adalah keselamatan dari bahaya petir dan kelistrikan karena berkaitan dengan keselamatan jiwa dan juga bangunan itu sendiri.

Kedua, pemenuhan prinsip keberlanjutan dalam implementasi gedung hijau, dengan target efisiensi energi, air, material, serta pengurangan emisi karbon.

Ketiga, pemenuhan prinsip keberlanjutan, didorong oleh penerapan gedung cerdas, dengan teknologi tinggi, otomatisasi, dan sistem manajemen bangunan terintegrasi.

“Selamat ulang tahun ke-48 HAEI. Usia 48 tahun sudah matang, dilalui melalui proses yang panjang. Pencapaian selama 48 tahun ini tentu tidak hanya menandai eksistensi HAEI, tetapi juga mencerminkan kontribusi nyata dalam pembangunan infrastruktur nasional,” ucap Dewi. (mcr4/jpnn)

Penulis blog

Tidak ada komentar