
NOIS.CO.ID- Terungkap identitas Junaidi, peserta Indonesian Idol yang terpaksa mengamen demi memenuhi kebutuhan hidup.
Nasib Junaidi berubah setelah tertangkap dalam razia yang dilakukan petugas Dinas Sosial Kota Bengkulu.
Juanidi adalah peserta Indonesian Idol 2025 dari Prabumulih, Sumatra Selatan.
Video Junaidi saat mengikuti audisi Indonesian Idol viral di media sosial. Video tersebut telah dilihat sebanyak 2,9 juta kali.
Dikutip dari YouTube Indonesian Idol, Junaidi sehari-hari menjadi pemain musik untuk menyambung hidup.
Ia biasanya menjadi tukang musik keliling di warung-warung lesehan dari siang hingga malam hari.
Saat audisi, Junaidi membawakan lagu salah satu juri, Judika, yang berjudul "Putus atau Terus".
Kelima dewan juri yang menilai saat itu secara konsisten menyukai suara Junaidi, termasuk penyanyi aslinya.
Judika bahkan menawarkan Junaidi untuk merekam ulang lagu "Putus atau Terus" versi dirinya jika kompetisi Indonesian Idol 2025 berlalu.
Mendengar hal tersebut, Junaidi pun tersenyum semringah dan mengucapkan terima kasih kepada Judika.
Junaidi juga lolos dengan lima suara setuju dari dewan juri. Ia pun menangis menerima tiket emas dari Ello.
Sayangnya, langkah Junaidi di Indonesian Idol 2025 terhenti di babak Eliminasi 1.
Saat itu, ia membawakan lagu "Aku Cinta Kau dan Dia" dari Ahmad Dhani.
Terpaksa Bermain Musik di Jalan
Setelah langkahnya di Indonesian Idol terhenti, Junaidi tidak berhasil untuk setidaknya meramaikan blantika musik tanah air.
Alih-alih mendapatkan pekerjaan rekaman, dia justru tersingkir.
Dia harus mencari nafkah untuk melanjutkan hidupnya.
Bermain gitar adalah solusi yang dia miliki saat ini
Yang jelas, dia ditangkap oleh petugas Dinas Sosial Kota Bengkulu saat sedang mencari rezeki dengan mengamen.
Momen ketika Junaidi tertangkap Dinsos Kota Bengkulu itu terekam dalam unggahan sang kepala dinas, Sahat M. Situmorang, di TikTok.
"AKUI pernah (menjadi) peserta Indonesian Idol, datang dari Kota Prabumulih untuk melihat Pesona Tabot di Kota Bengkulu. Jadi pengamen di jalan mencari ongkos pulang, menghindari pengawasan Dinas Sosial, lari dan bersembunyi di sarang nyamuk," tulis Sahat dalam unggahannya.
Dalam unggahan tersebut, Dinsos Kota Bengkulu menangkap Junaidi dan temannya yang bersembunyi di belakang rumah warga.
Saat menangkap Junaidi, Sahat bertanya alasan mereka mengamen di Kota Bengkulu.
Bahkan, Sahat pernah meminta Junaidi untuk menyanyi sambil bermain gitar.
Banjir pekerjaan
Setelah viral tertangkap oleh petugas dinas sosial, pemuda itu kini kebanjiran pekerjaan menyanyi
"Sekarang Junaidi kebanjiran pesanan tampil di rumah makan, kafe dan tempat wedang jahe," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sahat M. Situmorang, Minggu (6/7/2025).
Junaidi sebelumnya ditangkap oleh petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu saat sedang mengamen di beberapa titik lampu merah dalam kota, Kamis (4/7/2025).
"Kami menerima laporan masyarakat mengenai aktivitas mengamen dan pengemis di beberapa titik lampu merah. Memang Kota Bengkulu saat ini sedang melakukan penertiban terhadap para pengamen dan pengemis di lampu merah," ujar dia.
Sahat menjelaskan, setelah menerima laporan masyarakat, dia dan tim melakukan pendekatan persuasif yang disertai dialog.
Namun Junaidi melarikan diri dan bersembunyi di belakang kontrakan kosong yang penuh dengan semak belukar dan nyamuk.
"Saat dia lari sembunyi, saya tahu ada banyak nyamuk, jadi saya hanya menunggu di depan kontrakan kosong. Mungkin karena tidak tahan diserang nyamuk, dia keluar dan menyerahkan diri," kata Sahat.
Saat ditanya mengenai identitas dan asal usul, baru Junaidi mengatakan bahwa ia berasal dari Prabumulih, Sumatra Selatan.
Ia pergi ke Bengkulu ingin menyaksikan Festival Tabut.
Sementara peserta Indonesian Idol itu bermain musik untuk pulang ke kotanya asal, Prabumulih, Sumatera Selatan.
"Jadi dia mengamen untuk mencari uang pulang ke kotanya. Saya katakan pada Junaidi bahwa dilarang mengamen di lampu merah. Jika ingin mengamen boleh di rumah makan, kafe, dengan meminta izin kepada pemiliknya. Kami dinas tidak melarang," kata Sahat.
Menurut Sahat, dia pernah memberikan nomor ponselnya kepada Junaidi, jika ada hal yang bisa dibantu maka Dinsos Kota Bengkulu dapat membantu Junaidi.
"Junaidi memiliki suara yang bagus, ia memiliki potensi yang harus dioptimalkan. Saya pernah menawarkan jika Junaidi ingin menjadi warga Kota Bengkulu maka Dinsos akan membantu administrasi kependudukan agar bisa dibantu," katanya.
Tak lupa pula Sahat pernah meminta Junaidi menyanyikan beberapa lagu.
Suara Junaidi sangat indah lalu diunggah ke TikTok Sahat.
Selanjutnya, Sahat juga membagikan nomor kontak Junaidi di akun media sosialnya.
Sahat menawarkan jika ada kafe atau rumah makan yang ingin menggunakan jasa Junaidi, silakan berkoordinasi.(Wartakotalive)
Akses NOIS.CO.ID diBerita GoogleatauSaluran WhatsApp NOIS.CO.ID. Pastikan Tribunners sudah menginstal aplikasi WhatsApp ya
Redaksi
Tidak ada komentar