Libur sekolah atau waktu bermain di rumah sering diisi dengan berbagai aktivitas seru. Namun ada satu kebiasaan duduk anak yang sebaiknya mulai diwaspadai, yaitu duduk dengan posisi "W".
Secara sekilas, posisi ini terlihat biasa saja dan nyaman bagi anak. Namun, para ahli mengungkapkan bahwa duduk dalam posisi W justru dapat berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
"Faktanya, sebagian besar dari kita memang memiliki femoral anteversion dan yang memungkinkan anak duduk dalam posisi 'W' adalah jika kondisi itu berlebihan," kata Dokter Ortopedi Anak dariRumah Sakit Anak Johns Hopkins, Dr. Greg Hahn dikutip dariOrang tua, Senin (07/07/2025).
Posisi ini memang sering muncul secara alami saat anak belajar duduk. Namun, jika terlalu sering, posisi W dapat mengganggu pembentukan otot, postur, hingga koordinasi tubuh.
Lama-lama, anak bisa kesulitan bergerak bebas dan menjaga keseimbangan. Oleh karena itu, ajarkan posisi duduk yang lebih sehat sejak dini, ya Bu.
Bagaimana posisi duduk W?
Dilaporkan dariSayaInstitut Displasia Pinggul Internasional, bahwa posisi duduk W biasanya mulai terlihat saat Si Kecil berusia sekitar 3 tahun. Seiring bertambahnya usia, kebiasaan ini umumnya akan hilang dengan sendirinya.
Namun, jika Ibu sering melihat anak duduk dalam posisi ini, perlu mulai diperhatikan. Meskipun tampak nyaman, duduk seperti ini tidak sebaiknya menjadi kebiasaan utama anak.
Banyak terapis fisik dan okupasi menyampaikan kekhawatiran tentang posisi duduk W yang dilakukan terlalu sering. Kebiasaan ini dapat mengganggu postur, otot inti, dan keseimbangan anak.
Mengapa anak suka posisi duduk W?
Ada alasan biologis mengapa posisi ini terasa nyaman bagi sebagian anak. Salah satunya adalah karena mereka mengalami femoral anteversion, yaitu tulang paha yang sedikit berputar ke dalam secara alami.
"Jika anak memiliki femoral anteversion, duduk 'W' bisa terasa lebih nyaman, dan itu boleh saja dilakukan," kata Dr. Charles T. Price, direktur medis.Institut Displasia Pinggul Internasional.
Anak cenderung terus mengulang posisi ini saat bermain karena merasa paling nyaman. Padahal, jika tidak diarahkan, kebiasaan ini bisa mengganggu perkembangan postur tubuh yang sehat.
Ciri-ciri anak mengalami masalah akibat duduk dalam posisi W
Berikut ciri-ciri anak yang mengalami masalah akibat duduk dalam posisi W seperti dilaporkan oleh berbagai sumber:
1. Mudah kehilangan keseimbangan
Anak sering terlihat jatuh atau goyah saat berdiri atau berjalan. Hal ini bisa jadi tanda otot inti belum berkembang dengan baik.
2. Cepat lelah saat bermain
Pemuda merasa lelah meskipun hanya melakukan aktivitas ringan. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya kekuatan otot penyangga tubuh.
3. Koordinasi tubuh terganggu
Gerakan anak terlihat kaku saat berlari, naik tangga, atau melempar bola. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa koordinasi tubuhnya belum berkembang secara optimal.
4. Sulit menentukan tangan dominan
Anak terlihat bingung saat memilih tangan yang akan digunakan untuk menulis atau menggambar. Terkadang menggunakan tangan kanan, terkadang berpindah ke tangan kiri.
5. Kesulitan dengan keterampilan motorik halus
Kegiatan seperti menggambar atau memegang benda kecil menjadi tantangan. Anak terlihat kurang lincah saat menggunakan tangan dan jari.
6. Postur tubuh yang tidak ideal saat duduk
Anak cenderung membungkuk dan sulit duduk tegak dalam waktu lama. Duduk dengan posisi lain pun terlihat membuatnya tidak nyaman.
7. Lebih nyaman hanya duduk dengan posisi W
Anak menolak saat diarahkan duduk bersila atau jongkok. Ia cenderung kembali ke posisi W karena sudah terbiasa dan merasa paling nyaman.
Risiko bahaya posisi duduk W berbahaya bagi pertumbuhan anak
Ibu dan Ayah juga perlu mengetahui risiko bahaya jika anak selalu duduk dengan W. Berikut penjelasannya:
1. Otot kaku
Posisi ini membuat otot paha, pinggul, dan kaki menegang. Jika dibiarkan, fleksibilitas tubuh anak bisa menurun.
2. Kaki kucing
Anak bisa mengalamikaki dalamatau berjalan dengan jari kaki mengarah ke dalam. Ini menyebabkan postur tubuh menjadi tidak ideal saat berjalan.
3. Dislokasi panggul
Duduk terlalu sering dengan posisi W dapat memberikan tekanan berlebih pada sendi panggul. Jika tidak diperbaiki, risiko dislokasi atau pergeseran sendi bisa terjadi.
4. Gangguan perkembangan otot tubuh
Posisi ini membuat anak tidak melibatkan otot inti tubuh seperti perut dan punggung saat duduk. Padahal, otot inti penting untuk stabilitas tubuh dan perkembangan postur.
5. Tidak memiliki tangan yang dominan
Anak menjadi kesulitan memilih tangan dominan karena posisi duduk yang simetris ini membatasi gerak tangan bebas. Hal ini dapat menghambat perkembangan motorik halus seperti menulis.
6. Gangguan koordinasi
Karena tidak melibatkan otot inti dan keseimbangan, anak menjadi mudah jatuh atau terlihat kaku saat bergerak. Koordinasi antara tangan dan mata juga bisa terganggu.
7. Cedera sendi
Kebiasaan duduk yang lama meningkatkan risiko nyeri atau cedera pada sendi, terutama di bagian lutut dan pergelangan kaki. Hal ini dapat memengaruhi kenyamanan saat beraktivitas.
Posisi duduk W memang sering dianggap wajar, tetapi jika terlalu sering dapat berdampak pada perkembangan anak. Mari, mulai arahkan Si Kecil ke posisi duduk yang lebih sehat sejak dini, ya.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Ibu yang inginberbagisoalparentingdan bisa mendapatkan banyakundian, ayobergabunglahkomunitas NOIS.CO.IDSquad. Daftar klik diSINI.Gratis!
Tidak ada komentar