NOIS.CO.ID, WAJO – Semangat religiusitas kembali digaungkan Pemerintah Kabupaten Wajo melalui peluncuran program salat duha berjamaah yang resmi diperkenalkan oleh Bupati Wajo, H. Andi Rosman, S.Sos., M.M, dan Wakil Bupati dr. Baso Rahmanuddin Makkaraka, di Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang, Rabu pagi.
Kegiatan ini diikuti secara serentak oleh ribuan pegawai ASN, Non-ASN, pelajar, hingga masyarakat umum, baik secara langsung maupun daring melalui Zoom. Tercatat, 941 masjid di seluruh Kabupaten Wajo ikut ambil bagian dalam pelaksanaan salat duha berjamaah tersebut.
“Hari ini kita mengenalkan program salat duha berjamaah kepada seluruh masyarakat Wajo. Alhamdulillah, antusiasme luar biasa dari semua pihak, termasuk dari 941 masjid yang ikut secara daring,” ucap Bupati Rosman dalam sambutannya.
Dengan mengenakan busana muslim serba putih, ribuan peserta memadati Masjid Agung sejak pagi. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Wajo, Kapolres Wajo, Kakan Kemenag, Ketua PN Wajo, jajaran OPD, serta istri Bupati dan Wakil Bupati.
Tak hanya pegawai, pelajar dari tingkat SD hingga SMA juga dilibatkan sebagai upaya membentuk karakter generasi muda yang religius sejak dini.
Bupati Andi Rosman menjelaskan bahwa program ini selaras dengan visi daerah “Wajo Religius”, yang menjadikan nilai-nilai keislaman sebagai landasan kehidupan bermasyarakat dan berpemerintahan.“Salat duha bukan sekadar ibadah sunnah, tapi juga bentuk ikhtiar spiritual agar kita memulai aktivitas harian dengan penuh keberkahan. Terutama bagi ASN, ini bisa menjadi rutinitas yang menguatkan akhlak dan kinerja,” jelasnya.
Ia mendorong agar salat duha menjadi kebiasaan harian masyarakat, baik di rumah, kantor, maupun masjid sekitar.“Kalau tidak sempat di rumah, bisa dilaksanakan di kantor. Bagi masyarakat umum, sebelum bekerja, mari kita sempatkan salat duha di rumah atau masjid terdekat agar aktivitas kita diridhoi Allah SWT,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini pula, Pemkab Wajo menerima bantuan 360 mushaf Al-Qur’an dari Kementerian Agama Republik Indonesia, yang diserahkan langsung kepada Bupati Wajo sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan nilai keagamaan di daerah.
Peluncuran program ini menjadi tonggak awal dari gerakan spiritual yang lebih masif di Kabupaten Wajo, dan menjadi bagian dari misi besar menuju Wajo yang Maju, Religius, Bermartabat, Terdepan, dan Berkeadilan (MARADEKA).(Adv)
Tidak ada komentar