Beranda
SPORT
Gawat! Persebaya Surabaya Kesulitan Mencari Pengganti Francisco Rivera Jelang Super League 2025/2026, Ini Alasan Utamanya
Redaksi
Agustus 02, 2025

Gawat! Persebaya Surabaya Kesulitan Mencari Pengganti Francisco Rivera Jelang Super League 2025/2026, Ini Alasan Utamanya

NOIS.CO.ID— Persebaya Surabaya menghadapi tantangan besar menjelang dimulainya Super League 2025/2026. Bukan hanya soal penyesuaian strategi baru dari pelatih Eduardo Pérez, tetapi juga tentang mencari pengganti yang sepadan untuk Francisco Rivera.

Pemain gelandang asal Meksiko itu kini menjadi tulang punggung lini tengah Green Force. Nilai pasar Rivera yang mencapai angka fantastis sebesar Rp 7,82 miliar menurut Transfermarkt memperkuat betapa pentingnya perannya.

Rivera tidak hanya menjadi pemain termahal di skuad Green Force. Ia juga menjadi motor utama serangan dan kreator peluang yang selalu hadir dalam momen-momen penting tim.

Konsistensi performa dan pengaruh besar Rivera terhadap ritme permainan menjadikannya sosok yang tak tergantikan.

Inilah yang membuat Persebaya Surabaya kesulitan menemukan pengganti yang mampu mencapai standar yang telah ia tetapkan.

Kesulitan mencari pengganti Rivera bukan hanya karena kemampuannya yang di atas rata-rata. Tapi juga karena peran unik yang ia mainkan sebagai playmaker yang piawai membaca permainan dan eksekusi bola mati.

Sejak kedatangannya ke Persebaya Surabaya pada 1 Juli 2023, Rivera langsung menyesuaikan diri dengan filosofi permainan tim. Ia berhasil meningkatkan performa Green Force dengan kontribusi gol dan assist yang konsisten sepanjang musim.

Pada usia 30 tahun, Rivera masih menunjukkan performa terbaiknya dengan stamina dan visi bermain yang baik. Ia terbukti sebagai pemain yang mampu memikul beban besar dalam pertandingan-pertandingan penting.

Kaki kiri yang dominan memberikan warna berbeda dalam skema permainan Persebaya Surabaya yang selama ini cenderung mengandalkan serangan dari sisi kiri oleh Bruno Moreira.

Rivera mampu menciptakan variasi serangan yang sulit ditebak lawan.

Ketika Rivera bermain, ritme permainan Persebaya Surabaya bisa berubah secara drastis hanya dalam satu sentuhan. Kreativitas dan ketenangan yang ia miliki dalam tekanan membuatnya menjadi pembeda.

Tidak heran jika musim lalu dia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga 1. Gelar tersebut menjadi bukti sahih bahwa Rivera berada di level yang sulit dijangkau oleh pemain lain di posisinya.

Sebelum membela Persebaya Surabaya, Rivera pernah memperkuat Madura United dan hampir bertahan setelah membawa klub tersebut ke final Liga 1 2023/2024.

Madura sempat bersikeras mempertahankannya, menunjukkan betapa berharganya pemain tersebut.

Arema juga dilaporkan masuk dalam daftar klub yang ingin merekrut Rivera di bursa transfer 2024/2025.

Tapi akhirnya Persebaya Surabaya yang berhasil mendapatkan tanda tangannya, menjadikannya bagian penting dari proyek besar musim ini.

Masalahnya, ketika Rivera absen atau ditarik keluar, kreativitas Persebaya Surabaya langsung menurun drastis. Belum ada satu pun pemain dalam skuad saat ini yang mampu menyamai atau bahkan mendekati kualitas permainannya.

Pelatih tim belum menemukan sosok yang mampu memberikan dampak serupa hingga saat ini. Beberapa opsi lokal maupun asing yang dicoba dalam pertandingan uji coba belum menunjukkan performa yang meyakinkan.

Lapisan yang dibutuhkan bukan sekadar bek sayap biasa. Tapi harus pemain dengan visi bermain, pengalaman, dan kemampuan eksekusi sepak pojok yang matang.

Dalam sistem permainan Eduardo Pérez yang menekankan penguasaan bola dan transisi cepat, Rivera menjadi jembatan antara lini tengah dan depan.

Tanpa dia, alur serangan Persebaya Surabaya menjadi kaku dan mudah dipatahkan lawan.

Masuknya pemain baru dengan nilai tinggi pun belum menjamin pengganti Rivera bisa ditemukan. Karena Rivera bukan hanya soal statistik, tapi soal intuisi dan kecerdasan taktis di lapangan.

Pelatih Eduardo Pérez harus berpikir keras untuk menemukan solusi sebelum musim benar-benar dimulai. Baik melalui cadangan dari dalam skuad atau merekrut pemain baru yang benar-benar cocok secara taktik dan chemistry.

Tantangan ini menjadi perhatian utama manajemen yang sedang membangun tim super untuk musim depan. Namun selama belum ada pengganti yang sepadan, Persebaya Surabaya masih sangat bergantung pada Rivera.

Kondisi ini tentu menjadi alarm bagi Green Force jika suatu saat Rivera harus absen karena cedera atau akumulasi kartu. Ketergantungan yang terlalu besar bisa menjadi bumerang di tengah jadwal padat Super League.

Membangun tim juara tidak cukup hanya memiliki satu bintang utama. Keseimbangan di setiap lini, terutama pelapis yang kompetitif, mutlak diperlukan untuk menjaga konsistensi sepanjang musim.

Saat ini, Rivera tetap menjadi jantung permainan Persebaya Surabaya. Namun pencarian pelapis yang sepadan menjadi pekerjaan rumah yang tidak boleh diabaikan.

Dengan kompetisi yang semakin ketat dan jadwal yang sangat padat, kedalaman skuad adalah kunci untuk bertahan di papan atas. Jika Persebaya Surabaya ingin bersaing untuk gelar, mereka harus segera menemukan 'Rivera kedua'.

Namun fakta yang sebenarnya, menemukan pemain dengan kualitas, karakter, dan pengaruh seperti Francisco Rivera bukanlah hal yang mudah. Karena dia bukan hanya seorang gelandang serang, tetapi juga otak dari Green Force.

Penulis blog

Tidak ada komentar