Beranda
ADVETORIAL
Sukseskan MQK Internasional, Pemda Wajo Gelontorkan Rp14 Miliar untuk Perbaikan Akses Jalan ke Pesantren As’adiyah
Redaksi
Agustus 05, 2025

Sukseskan MQK Internasional, Pemda Wajo Gelontorkan Rp14 Miliar untuk Perbaikan Akses Jalan ke Pesantren As’adiyah


NOIS.CO.ID, WAJO – Menyambut Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Nasional dan Internasional yang akan digelar pada Oktober 2025 di Pesantren As’adiyah Macanang, Bupati Wajo H. Andi Rosman, S.Sos., M.M menunjukkan keseriusannya dalam memastikan kelancaran dan kesuksesan acara tersebut. Salah satu langkah konkret yang dilakukan yakni mengalokasikan anggaran sebesar Rp14 miliar untuk perbaikan akses jalan utama menuju lokasi acara.

"Ini bukan hanya soal perbaikan infrastruktur, tapi komitmen kita untuk menjaga marwah Pondok Pesantren As’adiyah sebagai pusat keilmuan Islam dan kebanggaan Kabupaten Wajo," tegas Bupati Rosman.

Proyek jalan yang akan diperbaiki mencakup poros Buloe-Macanang dan Macanang-Uraiyang sepanjang total 6,4 kilometer. Pekerjaan tersebut ditarget rampung sebelum 1 Oktober 2025 sebagai bentuk dukungan Pemkab terhadap pelaksanaan MQK, yang rencananya akan dihadiri ribuan peserta, ulama, dan tokoh agama dari berbagai daerah bahkan luar negeri.

Kepala Dinas PUPRP, Andi Pameneri, menyebut proyek ini sebagai prioritas utama dalam mendukung mobilitas peserta dan pengunjung.“Infrastruktur yang baik menjadi kunci suksesnya acara berskala internasional seperti MQK. Kami pastikan pengerjaannya selesai tepat waktu,” ujarnya.

Selain infrastruktur jalan, berbagai persiapan juga sedang digenjot, termasuk pembangunan auditorium baru di kompleks pesantren. Saddam Husain, salah satu staf Pesantren As’adiyah, menyebut pihak pondok berharap Presiden Prabowo Subianto dapat hadir langsung untuk membuka acara.

“Kami terus mempersiapkan segala sesuatunya. Harapan kami, Presiden bisa hadir dan meresmikan langsung pelaksanaan MQK,” ujarnya.

Bupati Rosman sendiri menilai MQK ini sebagai momen strategis, bukan hanya untuk meneguhkan posisi Wajo sebagai kota santri, tapi juga memperkenalkan potensi daerah ke kancah internasional."MQK ini bukan sekadar ajang keagamaan. Ini juga ajang diplomasi budaya, penguatan nilai lokal, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kita ingin tamu-tamu dari Malaysia, Brunei, Thailand, dan Singapura pulang membawa kesan baik tentang Wajo," ujar Bupati.

Melalui dukungan infrastruktur dan kesiapan lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Wajo menargetkan MQK 2025 menjadi yang terbaik dalam sejarah penyelenggaraan, serta menjadikan As’adiyah sebagai episentrum literasi keagamaan di Asia Tenggara.(adv)


Penulis blog

Tidak ada komentar