Beranda
budaya
karya seni
pentas seni
sejarah
seni
Pameran "Around and About" Observasi Minor
Redaksi
November 16, 2025

Pameran "Around and About" Observasi Minor

Pameran "Around and About" Observasi Minor

SURAT KABAR - PEMIKIRAN RAKYAT -Melalui pameran bertajuk "Around and About", Aurora Arazzi mempersembahkan sebuah ode untuk observasi-observasi minor dan tidak berbahaya. Pameran tunggal yang menampilkan belasan karya instalasi seni dan lukisan tersebut hadir di ArtSociates Gallery and Cafe, Jalan Dago Giri, Kabupaten Bandung Barat, 24 Oktober-24 November 2025.

Kurator Lisa Markus menyebutkan, dari koleksi observasi Aurora dalam pameran ini, sejumlah nuansa yang persisten muncul. Karya instalasi seni dan lukisan disajikan dengan cara berbeda oleh Aurora.

Ia mempertimbangkan pengalaman berjalan kaki, yaitu menemukan, mengumpulkan benda atau objek, dan merekam ruang sebagai bahan pertimbangan eksplorasi karyanya. Penyajian karya seni rupa kontemporer Aurora juga mencoba mengklasifikasikan pengalaman seni.

Pertama, rasa ingin tahu. Bukan terhadap suatu objek atau lokasi tertentu yang menarik, melainkan untuk melepaskan diri dari rutinitas dalam metode menggambar yang biasa, jalur perjalanan yang paling efektif, dengan cara-cara yang telah "terlalu dikenal".

"Oleh karena itu, pengamatan Aurora didorong oleh dorongan menuju hal yang tidak diketahui, yaitu tujuan yang tidak diketahui dan titik akhir yang tidak diketahui. Hal yang tidak diketahui datang sebelum penemuan, dan rasa ingin tahu datang sebelum berjalan," kata Lisa.

Kedua, berjalan adalah fasilitator untuk menyucikan apa yang diketahui agar memberi ruang bagi pemikiran-pemikiran baru. Pemaparan adalah penyeimbang yang menjaga berjalan sebagai aktivitas yang adil jika tidak netral.

Dalam perjalanan, kata Lisa, Aurora terpapar stimulus yang sama seperti stimulus yang dirasakan olehnya. Ia dilindungi dari orang lain dan stimulus, melalui belokan jalan, perbedaan ketinggian dan medan, sebagaimana beberapa stimulus tersembunyi baginya melalui cara yang sama.

Ketiga, objek. Dalam perjalanannya, Aurora menyadari bagaimana pengamatan, rasa ingin tahu, dan hasrat cenderung saling memicu, jadi dia pasti akan menemukan objek yang menggelitiknya. Bayangkan pikirannya seperti museum dengan komite etik yang kuat yang mencoba menentukan kemungkinan aksesi artefak.

Menurut Lisa, objek-objek yang muncul dalam karyanya adalah objek-objek bebas, liar, dan hilang. Objek-objek yang tidak bebas, atau tidak dapat dikoleksi, ia tiru melalui video, lipatan kertas, lukisan, patung, dan cara-cara lainnya.

Terakhir, simulasi. Keaslian bukanlah perhatian utama Aurora karena menyajikan susunan material asli bukanlah tujuannya dalam menggabungkan objek-objek tersebut. Namun, karena ia merasa perjalanan observasinya hanya dapat ditransfer melalui pengalaman.

"Pameran 'Around and About' membawa pengunjung ke dalam latihan mengamati dengan penuh perhatian," kata Lisa.

Kamar

Aurora mengatakan, pengalaman yang ingin dibagikan kepada pengunjung pameran adalah ruangan yang bisa diolah. Ruang galeri unik karena ada lower-ground dan upper-ground. Perbedaan ruang itu menjadi peluang.

Pengalaman jalan kaki, mengumpulkan pengalaman, serta bentuk dan objek yang dapat dikonfigurasi menjadi bentuk lain. Berjalan kaki di sini cenderung mengeksplorasi berjalan di dalam ruang pameran.

"Di karya 'Sailing the Duck Weed', misalnya, saya mengajak publik merasakan kembali pengalaman berjalan kaki di ruang artistik secara lebih intim, sehingga menjadi sebuah aksi performatif yang dilihat oleh orang lain. Selamat menyemplung di air kertas yang sudah saya sajikan di galeri," kata Aurora.

Aurora Arazzi adalah seniman kontemporer Indonesia yang praktiknya mencakup seni pahat, gambar, lukisan, dan instalasi. Dia terobsesi dengan penggunaan benda-benda sehari-hari, eksplorasi material, serta teknik-teknik kertas yang rumit.

Karya seni Aurora berasal dari pengalaman pribadi dan lingkungan sekitarnya untuk menyajikan refleksi tentang realitas, gagasan, dan bentuk. Dia melepaskan diri dari konvensi latar belakang seni cetaknya.***

Penulis blog

Tidak ada komentar