Beranda
business
government
public policy
social welfare
women
Buruh Perempuan Prioritas dalam Layanan Kontrasepsi Gratis, BKKBN Kerjasama dengan 481 Pabrik
Redaksi
Mei 10, 2025

Buruh Perempuan Prioritas dalam Layanan Kontrasepsi Gratis, BKKBN Kerjasama dengan 481 Pabrik

NOIS.CO.ID -- Pihak pemerintah lewat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong program KB gratis dengan fokus pada kalangan pekerja wanita. Telah ada sekitar 481 pabrik dari seluruh wilayah Indonesia yang diajak bekerjasama dalam acara sosialisasi penempatan alat kontrasepsi, khususnya menggunakan metoda jangka panjang seperti implan serta IUD.

Langkah tersebut dikemukakan langsung oleh Menteri Penduduk dan Pengembangan Keluarga Berencana Wihaji ketika mengunjungi kantor BKKBN Perwakilan Propinsi Jawa Timur yang berada di Surabaya pada hari Selasa, 6 Mei. Menurut pernyataannya, program ini bertujuan untuk memastikan adanya akses pelayanan kontrasepsi bagi kelompok masyarakat rawan, terlebih lagi wanita pekerja.

Mengapa fokus pada pekerja wanita? Karena pemerintah harus turut serta dalam memastikan mereka dapat tetap produktif di tempat kerja sambil menjaga kontrol kehamilan dengan baik," jelas Wihaji. Dia menyebarkan informasi tambahan bahwa tujuan dari program tersebut adalah meredakan hambatan bagi para pekerja wanita dalam mencapai layanan kontrasepsi dengan lebih mudah.

Acara ini diselenggarakan untuk merayakan Hari Buruh Internasional. Acara puncaknya akan diadakan di Pasuruan, tetapi implementasi kegiatannya dilakukan secara bersamaan di seluruh Indonesia dengan tujuan nasional menambahkan sebanyak 40.000 sampai 50.000 anggota baru.

"Kami kirim tim langsung ke pabrik-pabrik. Mereka melayani pelanggan tepat di lokasi pekerjaan tersebut. Hal ini tidak mengganggu waktu istirahat pegawai dan juga tidak membebani mereka. Ini merupakan contoh nyata layanan langsung dari negara," jelas Wihaji.

Dia menggarisbawahi bahwa proyek ini tak sekadar berfokus pada jumlah, melainkan juga pada mutu pelayanannya. Setiap peserta akan menerima pendampingan sebelum mereka memilih metode kontrasepsi yang cocok dengan keperluan serta situasi kesehatannya.

Di luar fokus pada pelayanan bagi pekerja wanita, Wihaji sempat mengobrol dengan pemuda-pemudi dari Program Remaja Terpilih (Progres). Dia menegaskan kepentingan mencetak generasi muda yang terbebas dari perkawinan usia anak-anak, hubungan intim sebelum nikah, serta penggunaan obat-obatan terlarang secara tidak sah.

"Jika generasi muda ini dapat memelihara ketiganya tersebut, masa depan negara kita akan menjadi lebih baik. Mereka adalah pemimpin-pemimpin di kemudian hari. Sudah saatnya kita membekali mereka," katanya. (*)

Penulis blog

Tidak ada komentar