Redaksi
NOIS.CO.ID --– Koleksi berita tentang kejadian, cerita menarik mengenai manusia, dan juga topik politik dikemas dalam Gorontalo Terpopuler, Senin (5/4/2025).
Berita lokal Gorontalo yang sedang ramai diperbincangkan adalah yang paling sering diakses sejak minggu lalu.
Berita awal tentang adanya peserta UTBK di UNG yang terindikasi menggunakan joki telah muncul.
Berikutnya, Mendiktisaintek merespons permintaan untuk mencopot gelar professor dari seorang dosen tidak bermoral di Gorontalo.
Terakhir, beredar video tentang seorang korban kecelakaan lalu lintas yang tertidur di luar Puskesmas di Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.
Peserta UTBK di UNG Gorontalo Dipecat Usai Digrebek Menggunakan Joki, ternyata Adiknya Berperan sebagai Penjokinya
Ditemukan adanya penipuan selama pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tahun 2025.
Komite menyadari bahwa salah seorang peserta telah digantikan oleh saudara kandungnya.
Kejadian tersebut terjadi di hari terakhir ujian UTBK, yaitu pada Senin (28/4/2025).
Wakil Rektor bidang Akademik UNG, Abdul Hafidz Olii, menyatakan bahwa tim mereka mendeteksi beberapa hal mencurigakan.
"Alhamdulillah, panitia cepat merespon dan segera melakukan verifikasi di tempat. Ternyata benar, peserta tersebut menggantikan adiknya yang sedang kurang sehat," ujar Hafidz saat diwawancarai NOIS.CO.ID --, Minggu (4/5/2025).
Meski motifnya karena alasan kesehatan, tindakan peserta itu dianggap melanggar aturan UTBK.
"Sesuai ketentuan, peserta langsung dicoret dari daftar. Ini demi menjaga integritas ujian," tambah Hafidz.
BACA SELENGKAPNYA
Diktisaintek Jawab Panggilan Penarikan Gelar Professor Terkait Kasus Pelecehan di Gorontalo
Mentri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendiktipenristek), Brian Yuliarto merespons permintaan untuk mencabut gelar professor dari dosen yang terlibat dalam kasus pelecehan seksual di Gorontalo.
Permintaan tersebut sebelumnya disuarakan oleh Aliansi Jejak Puan.
Ketika dikonfirmasi, Brian Yuliarto mengatakan bahwa pihak Kementerian akan menaati aturan hukum yang sedang berlangsung.
"Setiap kali terjadi pelanggaran, tentunya hal tersebut merupakan bagian dari masalah pelanggaran bukan? Aturan dan ketentuan tentang hal ini telah ditetapkan," jelas Mendiktisaintek usai mengikuti acara UNG Half Marathon di Gorontalo pada hari Minggu, 3 Mei 2025.
Meski tidak menyebut secara spesifik soal pencabutan gelar, Brian memastikan kebijakan diambil tetap akan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan internal perguruan tinggi.
BACA SELENGKAPNYA
Viralisasi Kasus Penundaan Perawatan untuk Korban Kecelakaan LaluLintas di Puskesmas Tibawa Gorontalo, Ditinggalkan Berbaring Diluar Gedung
Puskesmas Tibawa yang berada di Kabupaten Gorontalo mendapat perhatian masyarakat lantaran dituding meninggalkan seorang pasien dengan nama Tahir Abas.
Insiden tersebut diketahui melalui sharing dari content creator bernama Rahmat Amed Andreanald Mohammad yang lebih dikenali sebagai Amed Gorapu.
Pada klip yang berlangsung selama 1 menit 22 detik tersebut, Amed Gorapu menggambarkan situasi seorang pasien pengidap kecelakaan lalu lintas yang tertidur di area terbuka.
Diketahui pula bahwa Tahir pernah mengalami bentrokan dengan ambulans pada Minggu (4/5/2025) dini hari waktu setempat.
"Begini pasien, dia ada di luar, suhunya rendah," kata Amed sambil mencatat letak Tahir dekat dengan area parkir.
Amed kemudian mengomentari adanya dua tempat tidur yang kosong. Dia bertanya-tanya tentang alasannya Puskesmas enggan meletakkan pasien di dalam ruangan tersebut.
“Kasian pasien masuk dingin di luar. Kecelakaan orang isimu, perhatikan yang begini. Jangan melihat uang, coba kalau mereka pejabat bukan di sini (di luar puskesmas) tempatnya.” tegasnya dalam video.
BACA SELENGKAPNYA
Tidak ada komentar