
PR GARUT- Proses pembangunan jalan tol di Jambi, salah satu komponen dari Proyek Jalur Tol Trans-Sumatra (JTTS), terus berjalan dengan kemajuan yang signifikan di provinsi tersebut. Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), selaku pengelola Proyek Strategis Nasional (PSK), saat ini sedang berkonsentrasi pada penyelesaian segmen Tol Mestong-Ness yang memiliki panjang 18 kilometer. Segmen ini merupakan elemen vital dalam menghubungkan area-area strategis untuk mendukung perkembangan ekonomi lokal.
Jika ruas ini tuntas, pembangunan jalan tol akan langsung dilanjutkan hingga mendekati kawasan Kantor Bupati Muaro Jambi, tepatnya di wilayah Bukit Cinto Kenang. Meskipun tidak secara langsung melintasi Kantor Bupati, jalur sambungan berikutnya yang disebut Tol Ness–Cinto Kenang akan membelah wilayah tersebut, dengan panjang trase mencapai 15 kilometer dalam peta perencanaan awal.
Langkah berikutnya, jalan tol tersebut akan melewati daerah Merlung, Tanjung Jabung Barat, sebelum mencapai perbatasan Provinsi Riau, yaitu menuju arah Rengat. Pada bagian ini, konstruksi jalan tol harus menembus area perkebunan kayu milik PT Wira Karya Sakti (WKS). Oleh karena itu, dibutuhkan pengaturan yang cermat untuk menjaga keseimbangan antara proyek infrastrukturnya dengan kelangsungan ekosistem serta operasional pihak perusahaan kehutanan.
Berikut ini adalah lima paket utama yang membentuk keseluruhan ruas Tol Jambi–Betung:
Paket I: Batas Provinsi Sumatera Selatan – Tempino (15,4 km)
Paket II: Tempino – Persimpangan Ness (18 km)
Paket III: Simpang Ness – Cinto Kenang (15 km)
Paket IV: Cinto Kenang – Merlung
Paket V: Merlung – Batas Riau
Jalan tol ini merupakan pusat konektivitas utama untuk menghubungkan beberapa propinsi di Sumatera, dan perlahan-lahan bakal menjadi elemen penting dalam sistem jalan tol yang menjangkau dari Sumatera Selatan, melintasi Jambi, Riau, sampai ke Sumatera Utara hingga akhirnya mencapai Aceh.
Progres Signifikan Seksi Tempino–Ness
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengatakan melalui pernyataannya yang resmi bahwa sampai pada akhir Januari tahun 2025, kemajuan pembangunan di seksi Tempino-Ness sudah mencapai angka 68,28% dari aspek konstruksinya dan persiapan tanahnya pun nyaris selesai sekitar 99,77%.
Bagian jalan utama berlapis beton kuat (rigid pavement) seluas 9,23 kilometer sudah rampung dibuat. Selain itu, kami pun udah ngerjain pasangannya blok penghubung pada Jembatan Penyeberangan Oranye STA 150+187 yang melewati Jalanan Nasional Palembang–Jambi, jelas Adjib.
Penginstalan struktur itu dicatat tanpa ada insiden kecelakaan kerja ataupun kerusakan pada aset, yang menjadi bukti sukses menerapkan prinsip-prinsip Zero Accident dan Zero Damage Property selama proses proyek berlangsung.
Bukan hanya mengutamakan pembuatan jalannya saja, tetapi fasilitas pendukung lainnya seperti tempat istirahat yang dilengkapi dengan mesjid serta pusat kuliner pun sedang dalam proses pembangunan. Adanya fasilitas-fasilitas tersebut bakal meningkatkan kenyamanan para pemakai jalan tol dan semakin mengeraskan posisi jalan tol menjadi koridor ekonomi terbaru di Pulau Sumatra.
Dampak Ekonomi Regional
Kelanjutan proyek jalan tol di Pulau Sumatera, seperti halnya Tol Jambi, adalah komponen penting dari ambisi pemerintah untuk menggerakkan perkembangan ekonomi yang lebih luas selain di Pulau Jawa. Sebagai sumber utama kedua PDB nasional, perbaikan pada fasilitas transportasi penghubung sangatlah vital guna merangsang minat investor dan meningkatkan efisiensi aliran barang-logistik antara wilayah-wilayah berbeda.
Transportasi yang efisien dapat meningkatkan putaran roda perekonomian di area sekitarnya dan menghasilkan kawasan-kawasan perkembangan baru, ungkap Adjib.
Setelah penyelesaian seksi Betung-Jambi, tahap berikutnya dari proyek tersebut seperti Tol Jambi-Rengat siap untuk dikerjakan secara cepat. Apabila keseluruhan rangkaian infrastruktur ini terhubung, Sumatera bakal mendapatkan jalur ekonomi baru yang bisa menandingi koridor di Pulau Jawa.
Pembangunan Jalur Tol Trans Sumatera, khususnya bagian Jambi ini, melebihi sekedar pekerjaan fisik. Proyek tersebut merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi masa depan pulau itu. Seiring berlanjutnya proses konstruksinya menuju wilayah utara Sumatera, pembangunan ini menggambarkan upaya mendistribusi secara merata ekonomi serta meningkatkan hubungan inter-provinsi dengan cara yang lebih adil.
Saat ini, jalan tol tersebut secara bertahap melintasi hutan, perbukitan, serta area pemukiman. Ini menjadi indikator bahwa Jambi, bersama dengan Sumatera secara keseluruhan, telah siap menghadapi era baru dalam pengembangan nasional. ***
Tidak ada komentar