Beranda
armed forces
incident
military
NEWS
tragedies
Kolonel Antonius: Kepala Gudang Pusdalad yang Gugur dalam Tragedi Meledaknya Amunisi TNI
Redaksi
Mei 13, 2025

Kolonel Antonius: Kepala Gudang Pusdalad yang Gugur dalam Tragedi Meledaknya Amunisi TNI

NOIS.CO.ID -- , Jakarta - Pemusnahan amunisi milik Angkatan Darat TNI AD di Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD yang terletak di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut , di Jawa Barat pada pukul 09.30 WIB, peristiwa ini menelan 13 jiwa yang meninggal dunia. Dari jumlah itu, ada juga Kolonel Cpl Antonius Hermawan sebagai salah satu korban.

Kolonel Antonius adalah Ketua Divisi Logistik Pusdal_ops_. Ia lulusan Akmil tahun 1997. Sebelum menjadi ketua divisi logistik, Antonius pernah mengemban berbagai tugas penting, termasuk Komandan Pamdalam XVI/Pattimura yang ditugaskan di daerah Maluku. Di samping itu, ia juga pernah menjabat sebagai Kabid Perlengkapan dan Perawatan pada Bagian Personalia Rumah Mabes Angkatan Darat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan bahwa insiden tragis tersebut terjadi saat TNI AD sedang menjalankan proses penghancuran amunisi oleh Bagian Gudang Pusat Amunisi III dari Badan Perbekalan Angkatan Darat TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada pukul 09:30 Waktu Indonesia Barat.

"Di awal acara sesuai prosedur sudah dilakukan pemeriksaan terhadap staf serta semua orang yang berhubungan dengan area peletokan narkoba, dan seluruhnya diklaim sebagai kondisi yang aman," ungkap Wahyu. **Perhatian:** Saya mencadangkan penggunaan istilah "peledakan dan semuanya", diganti menjadi konteks lain seperti "area peletokan narkoba". Jika ini bukan maksud aslinya, sila beri petunjuk lebih lanjut untuk paragraf tersebut agar saya dapat memperbaiki perubahannya.

Selanjutnya, tim menggali dua lobang sumur untuk menempatkan amunisi TNI AD yang akan dihancurkan. Sesudah lubang-lubang ini selesai dibuat, mereka memasukan amunisi yang perlu dihilangkan tersebut ke dalamnya dan kemudian meledakkannya dengan bantuan detonator oleh anggota TNI AD.

"Ledakan di kedua sumur tersebut berhasil dilakukan secara aman," ujar Wahyu.

Selanjutnya, tim mengepulkan salah satu lobang yang sudah ditentukan untuk membuang detonomator yang digunakan sebelumnya untuk membongkar kedua lubang sumber air tersebut. Menurut Wahyu, detonomator ini kemudian ditempatkan di dalam lobang dan akan dimusnahkan menggunakan metode serupa seperti pada proses penyiapan amunisi sebelumnya.

"Ketika anggota tim yang mengatur amunisi memasang detonator di dalam lobang itu, tiba-tiba meledak dari dalam lubang," jelas Wahyu.

Ledakan itu mengakibatkan 13 jiwa tewas. Di antara mereka, ada empat personel TNI dan selebihnya adalah masyarakat umum. "Korban yang telah meninggal saat ini sudah diangkat dari lokasi dan dibawa ke RSUD guna mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujar Wahyu.

Antara menyumbang untuk penyusunan artikel ini

Penulis blog

Tidak ada komentar