Beranda
culture
events and festivals
faith and religion
religion
traditions
Menuju Hari Raya Waisak 2025, Umat Buddha di Maluku Utara Ziarah ke Makam Pahlawan Banbauk
Redaksi
Mei 07, 2025

Menuju Hari Raya Waisak 2025, Umat Buddha di Maluku Utara Ziarah ke Makam Pahlawan Banbauk

NOIS.CO.ID -- - Departemen Bimbingan Sosial Buddhisme Kementerian Agama Maluku Utara mengadakan kegiatan pengabdian berupa ziarah ke Taman Makam Pahlawan Banau di Ternate guna merayakan peringatan Hari Raya Waisak tahun 2569 BC atau 2025 Masehi.

Ziarah ini turut melibatkan perwakilan dari Umat Buddha Indonesia ( Permabudhi ) serta organisasi-organisasi agama Buddha di seluruh Maluku Utara.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu (4/5/2025) tersebut berlangsung dengan khidmat dan sarat makna.

Ziarah ini merupakan wujud penghargaan terhadap jasa-jasa para pahlawam yang tewas saat berjuang untuk mencapai kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Marsam, Pembimbing Masyarakat Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Maluku Utara, mengatakan bahwa melakukan ziarah di Tempat Makaman Persemakmuran merupakan bentuk kesadaran umat Buddha tentang nilai-nilai kewarganegaraan serta penerapan ajaran cinta kasih (metta), yang bukan hanya berlaku pada bidang rohani, melainkan juga aspek sosial dan nasional.

Sebagai pengikut agama Buddha serta sebagai warga negara Indonesia, kami bertanggung jawab secara moral dan rohani untuk menghargai perjuangan para pahlawan.

"Melalui ziarah ini, kami ingin menyampaikan bahwa nilai-nilai Buddhisme sejalan dengan semangat kebangsaan dan penghormatan terhadap sejarah perjuangan bangsa", ujarnya.

Terpisah , Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, H. Amar Manaf, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini, sebagai bentuk nyata umat beragama dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kebersamaan dan kepedulian umat Buddha terhadap sejarah perjuangan bangsa.

"Ziarah ini tidak hanya merupakan ungkapan rasa hormat terhadap para pahlawan, namun juga menyampaikan pesan yang sangat berarti bahwa prinsip-prinsip keagamaan sepenuhnya mensupport semangat nasionalisme dan kesatuhan," katanya.

Ziarah dimulai dengan acara pemujaan, disusul dengan membaca doa, dan ditutup dengan menabur bunga.

Peluang ini pun turut dijadikan sebagai momen bagi seluruh umat Buddha untuk merenung dan memperkuat janji mereka dalam menyokong kesatuan negara.

Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan semangat pengabdian dan nilai-nilai luhur perjuangan para pahlawan tetap hidup dan menjadi inspirasi dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, dan berbangsa. (*)

Penulis blog

Tidak ada komentar