NOIS.CO.ID -- - Warga Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, kaget mendapati mayat seorang laki-laki tanpa tanda kehidupan terbaring di lahan pertanian pada hari Sabtu, 24 Mei 2025 kemarin.
Tokoh laki-laki tersebut ternyata disebut dengan nama Tara alias Buntung, seorang penduduk dari Desa Cangko, dan ia juga dikenali sebagai salah satu anggota Linmas setempat. Jasadnya diperiksa terbaring terlentang tanpa busana, hal ini pun menimbulkan berbagai teori di kalangan publik.
Temuan ini langsung mengejutkan penduduk setempat. Baru-baru ini, saat Buntong masih nampak aktif menggunakan seragam Linmas hanya beberapa hari lalu, kini dia ditemukan dalam keadaan sangat menyedihkan. Letak temuan yang ada di pinggir persawahan semakin meningkatkan aura misterius kasus tersebut, seakan-akan orang itu telah dibuang atau disengaja tinggal begitu saja di lokasi teduh.
Kapolres Indramayu AKBP Ari Setyawan Wibowo mengakui keberadaan temuan mayat itu. "Betul," jawab Kapolres dengan cepat ketika ditanyai. detikJabar Tidak berapa lama kemudian setelah pemberitaan diterima, petugas kepolisan segera bertindak dengan bergegas menuju tempat kejadian untuk memeriksa area dan menjaga ketertiban.
Proses evakuasi dilaksanakan dengan pengamanan ketat oleh petugas berwenang. Setelah itu, jenazah Buntung dikirim ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut melalui autopsi. Tim forensik pada tempat kejadian berhasil mengidentifikasi beberapa cedera yang tampak mencurigakan di area kepala si korban. Sementara ini ditebak bahwa cedera tersebut mungkin merupakan faktor dalam kematian mereka; namun, masih belum dapat ditentukan apakah hal ini disebabkan oleh tindakan kekerasan atau peristiwa lainnya.
Kepala Satuan Reskrim Polres Indramayu AKP Muchammad Arwin Bachar mengatakan bahwa tim mereka masih dalam proses pengumpulan bukti atas kasus tersebut. "Tim kami sedang melakukan investigasi tambahan. Meskipun pemeriksaan pertama mencatat adanya cedera pada bagian kepala, namun kita harus tetap menantikan hasil otopsi," jelas Arwin. Selain itu, polisi saat ini juga fokus pada penyelidikan para saksi mata yang terakhir kali melihat korban hidup sebelum penemuan tragisnya.
Mengejutkan juga, terdapat gambar-gambar para korban ketika mereka masih hidup dan diperlihatkan dengan seragam Linmas-nya. Gambar ini tersebar luas di platform-media sosial. Citra-citra itu menimbulkan perasaan kasihan serta pertanyaan mendalam bagi pengguna internet: Bagaimana mungkin seseorang yang biasa bekerja untuk melindungi keselamatan komunitas akhirnya mengalami nasib tragis di tengah ladang?
Beberapa penduduk mengatakan bahwa Buntung dikenali sebagai orang yang tenang dan tak punya lawan. Akan tetapi, sebagaimana diketahui dari keterangan beberapa tetangganya dalam beberapa hari belakangan, dia pernah tampak suram serta kerap berdiam diri memandangi rumahnya sendiri. Ini semakin menambah aura misteri pada kasus yang tengah diselidiki oleh petugas kepolisian itu.
Berbagai dugaan mulai muncul di kalangan publik dan media sosial. Beberapa orang mengira bahwa korban telah diserang oleh para pelaku kekerasan, sedangkan sebagian lainnya curiga dengan adanya campurtangan pihak tertentu karena letak tubuh serta lukanya yang tampak aneh. Semua spekulasi ini tetap harus menanti temuan investigasi resmi dari otoritas terkait.
Pihak kepolisian meminta publik untuk tidak mendistribusi data-data yang asal-usulnya masih diragukan dan melepaskan seluruh tugas penegakan hukum pada petugas berwenang. "Kami akan membongkar masalah ini dengan terbuka. Mari kita minta dukungan supaya jika ada indikasi pidana, tersangka bisa cepat ditahan," demikian poin akhir dari Kepala Reserse Kejahatan Arwin.
Sampai berita ini dipublikasikan, desa Pagedangan masih dihantui kecemasan. Heningnya ladang dimana Buntung ditemukan sekarang meninggalkan pertanyaan besar: siapakah orang yang tanpa ampun mengakhirkan hayat petugas linmas tersebut dengan metode yang sangat mengerikan?
Tidak ada komentar