
NOIS.CO.ID -- — Persebaya Surabaya bakal menghadapi laga krusial saat bertamu ke markas Persik Kediri, Senin (5/5/2025) sore, dalam lanjutan pekan ke-31 Liga 1 Indonesia 2024/2025. Pertandingan di Stadion Brawijaya ini sangat penting bagi ambisi Green Force merebut posisi kedua klasemen sementara.
Bruno Moreira dan timnya saat ini menempati posisi empat dengan selisih cuma satu poin saja dari Dewa United yang ada di urutan kedua. Di atas mereka, terdapat Malut United yang unggul dalam pertandingan langsung antar kedua klub tersebut.
Apabila mampu mengamankan seluruh poin melawan Persik Kediri, kans Persebaya Surabaya untuk merangsek ke peringkat runner-up menjadi sangat besar. Tambahan lagi, raihan kemenangan ini pun bakal mempertahankan momentum positif yang dijalani oleh skuad besutan Paul Munster.
Pelatih dari Irlandia Utara tersebut menjelaskan bahwa timnya sudah mempersiapkan diri dengan sangat baik sebelum pertandingan ini dimulai. Di dalam konferensi pers, Munster menegaskan bahwa mereka akan memberikan perhatian sepenuhnya terhadap laga dan sama sekali tidak berniat meremehkan Si Macan Putih.
Pada delapan kali bertemu sebelumnya, Persebaya Surabaya memiliki sedikit keunggulan dibandingkan dengan Persik Kediri. Mereka meraih tiga kemenangan, tiga seri, serta mengalami dua kekalahan saat berhadapan dengan klub tuan rumah tersebut.
Walau demikian, pertandingan tersebut pasti takkan berlangsung mulus sebab Persik sedang berusaha mengatasi serangkaian hasil yang kurang menyenangkan. Macan Putih belum meraih kemenangan dalam 12 pertandingan terakhirnya dan tentunya mereka bertekad untuk mengakhiri urutan nasib sial tersebut.
Bek sayap kiri Persebaya Surabaya, Ardi Idrus, mengungkapkan niatannya untuk merebut tiga angka di Kediri. Dia menjelaskan bahwa semua pemain telah siap dan bergairah untuk meningkatkan posisinya di tabel liga.
Namun, hal yang mencolok dari pertandingan mendatang tidak hanya terletak pada persaingan sengit antara dua klub, tetapi juga berkaitan dengan ramalan starting line-up yang sedang viral di platform-media sosial. Akun Instagram @online persebaya, diketahui menjadi saluran pendukung Bonek, telah mempublikasikan perkiraan formasi awal sepuluh satu pemain inti Persebaya Surabaya dalam ajangan itu.
Nama-nama yang diprediksi tampil adalah Andhika Ramadhani; Arief Catur, Dime Dimov, Kadek Raditya, Ardi Idrus; Toni Firmansyah, Francisco Rivera, Dejam Tumbas; Malik Risaldi, Flavio Silva, dan Bruno Moreira. Dari daftar tersebut, tidak terlihat nama gelandang asal Portugal, Gilson Costa.
Absennya Gilson dalam prediksi ini langsung memicu berbagai komentar dari Bonek yang justru tak menyayangkan hal itu. Tak satu pun komentar yang menyebut Gilson layak dimainkan atau dipertimbangkan untuk masuk line-up.
Sebagian Bonek bahkan mulai mendiskusikan kombinasi gelandang lain seperti Rivera, Toni, dan Rasyid untuk mengisi lini tengah. Ini menjadi indikasi kuat Gilson Costa mulai kehilangan tempat di hati pendukung setia Persebaya Surabaya.
Pemain tengah yang berumur 28 tahun tersebut sebenarnya punya rekam jejak tampil cukup stabil dari segi waktu bermain. Dalam kompetisi Liga 1 musim ini, Gilson Costa telah mengikuti 22 laga dengan jumlah total 1.426 menit di atas lapangan.
Namun, dari statistik yang ada, kontribusinya dinilai minim untuk seorang pemain tengah. Ia belum mencetak satu gol pun dan tidak mencatatkan assist sepanjang musim ini.
Nilai Expected Goals (xG)-nya baru sebesar 0,83 dari keseluruhansembilan kali tendangan yang dilakukan. Meskipun tingkat ketepatan umpan mencapai 90% dan dia tampak kokoh saat mengatur permainan, masih kurang kecerdikan untuk bisa membobol barisan bertahan tim lain.
Gilson juga mengemas sembilan assist kunci, jumlah yang relatif sedikit bila dibandingkan dengan playmaker lainnya di Liga 1. Di segi bertahan, dia melancarkan 22 tekel dan baru dipermalukan sebanyak sepuluh kali, membuktikan bahwa kontribusi defensifnya tidak terlalu mendominasi.
Empat kali mendapatkan kartu kuning dan sekali mendapat kartu merah turut serta dalam mencatat pelanggaran ringan yang berdampak pada penurunan kepercayaan masyarakat kepada dia.
Kombinasi performa yang biasa saja dan kontribusi minim menjadi penyebab namanya tak lagi populer. Tak heran jika Bonek kini mulai melupakan sosok Gilson Costa sebagai pemain andalan di lini tengah.
Apalagi di tengah kondisi tim yang tengah on fire dan membutuhkan pemain yang benar-benar bisa memberi dampak besar di lapangan.
Komentar Bonek seperti “yo iki line up masuk akal” dan “tengahe perlu DMF” menguatkan absennya Gilson dalam prediksi bukan hal mengejutkan. Justru menjadi cerminan ekspektasi baru terhadap komposisi tim ideal versi suporter.
Saat Persebaya Surabaya tengah mengejar urutan kedua dan memasuki tahap krusial musim ini, tidak ada tempat bagi pemain yang tidak menyumbangkan hal berarti.
Gilson Costa terpaksa mengakui bahwa dia tidak lagi menjadi prioritas utama. Kondisi tersebut pasti sangat menyedihkan untuk pemain asing yang pada awal musim diperkirakan akan menjadi sumber serangan baru bagi Green Force.
Saat ini, mengingat kurangnya dukungan dari para penggemar serta permainannya yang belum juga membaik, masa depan Gilson Costa di Persebaya Surabaya sangat dipertanyakan. Bila dia tidak cepat pulih dan merubah pandangan publik, mungkin ia akan terpaksa meninggalkan tim kesayangan Arek Suroboyo pada akhir musim ini.
Bonek telah berbicara, dan menurut Gilson Costa, hal itu bisa menjadi indikasi bahwa waktunya di Surabaya akan segera usai. Penasaran dengan sosok yang dapat membedakan dalam pertandingan panas melawan Persik? Saksikanlah duet atraktif dari Derby Jatim yang memiliki potensi untuk merombak takdir klub serta para atletnya!
Tidak ada komentar