
PR GARUT – Pembangunan Jalur Cepat Jogja-Solo, secara khusus di seksi Prambanan-Kalasan, masih mengalami kemajuan yang pesat. Menurut pantauan di lokasi pada hari Sabtu (3/5), beberapa area pekerjaan di batas antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah sudah mencapai tahapan finalisasi.
Observasi di lokasi menunjukkan bahwa mayoritas konstruksi utama seperti jembatan dan balok sudah dipasang sebelumnya. Beberapa zona saat ini mulai mengalami tahap pengerasan beton terakhir, termasuk di dekat Jembatan Taman Martani, tempat separuh dari bangunan jembatan tersebut telah dituangkan, dengan bagian lain yang masih dalam proses pembangunan cepat.
Di bagian barat Prambanan menuju Kalasan, lebih tepatnya di jembatan dekat Sungai Opak, tampak bahwa konstruksinya telah lengkap dari segi struktural. Akan tetapi, masih tersisa penghubung antara tubuh jalan toll dengan jembatan yang saat ini sedang dikerjakan penyelesaiaannya.
Pada saat yang sama, di berbagai lokasi seperti Desa Pondok dan area Sekitar Jembatan Kaleopa, masih ada kegiatan konstruksi yang cukup padat, khususnya dalam proses integrasi antara ruas jalan tol dengan bangunan jembatan serta sistem irigasi di sisi selatan jalur tol tersebut.
Langkah ini ditempuh guna memverifikasi bahwa saluran air berjalan dengan baik dan menghindari terjadinya banjir saat toll resmi digunakan.
Walaupun tampaknya sudah tidak ada alat berat yang bekerja di jalanan utama, aktivitas di area bawah tanah serta pinggir jalan tetap intensif. Hal ini mengindikasikan bahwa proyek kini lebih banyak memusatkan perhatian pada aspek-aspek rinci dan pembenahan, misalnya merapihkan trotoar dan meningkatkan kestabilan konstruksi sekitarnya.
Masyarakat di sekitar Taman Martani dan Tegal Rejo mulai melihat dampak positif dari pembangunan ini, terutama dalam bentuk aksesibilitas dan potensi peningkatan ekonomi lokal saat tol sudah fungsional. Beberapa warga berharap agar ruas tol ini bisa dibuka secara terbatas menjelang musim liburan sekolah yang akan datang.
Pemerintah mengharapkan bagian jalannya dapat difungsionalkan pada akhir tahun 2025 paling telat, minimal sampai simpul penghubung di dekat Rumah Sakit Panti Rapi. Apabila pembangunan berlanjut seperti yang direncanakan, bukan tidak mungkin bagian ini siap digunakan lebih cepat guna membantu aliran kendaraan selama periode cuti panjang dan masa mudik. ***
Tidak ada komentar