
NOIS.CO.ID --,- Peluang Persebaya Surabaya untuk bermain lagi di ajang sepak bola Asia makin terwujud. Tim yang menjadi idola para pendukungnya, baik Bonek maupun Bonita, telah secara resmi lulus dalam proses verifikasi lisensi klub AFC untuk musim 2025/2026.
Kabar menggembirakan ini tertuang dalam surat resmi bernomor 008/CLC-LIB/V/2025.
Surat itu menyebutkan bahwa Persebaya telah berhasil mendapatkan izin dengan status Granted with Sanction sesuai aturan AFC Champions League 2.
Pada saat yang sama, terkait dengan peraturan AFC Challenge League (ACGL) serta Liga 1, Persebaya telah dipastikan memenuhi semua kriteria tanpa ada catatan tambahan.
Ini berarti bahwa tim yang memiliki julukan Green Force tersebut sudah mencapai standar keprofesionalan sebagai sebuah klub di benua Asia.
Izin klub dari AFC merupakan persyaratan mandatory untuk tim-tim yang berambisi bertanding dalam turnamen antar Klub Asia.
Tanpa izin ini, tim tidak akan mampu berpartisipasi di turnamen resmi yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Selama tahapan pengecekan kepatuhan, AFC mengidentifikasi lima elemen utama yang wajib dipatuhi oleh masing-masing tim. Ketentuan-ketentuan ini mencakup unsur olahraga, struktur fasilitas, sumber daya manusia dan tata kelola, persyaratan hukum, serta kondisi keuangan.
Semua elemen-elemen tersebut diuji dengan cermat dan komprehensif oleh AFC Club Licensing Committee. Apabila terdapat satu pun kriteria yang belum dipenuhi, maka klub bersangkutan akan langsung dinyatakan gagal dalam pemberian lisensi.
Ram Surahman, Sekretaris Persebaya, menyatakan bahwa prosedur untuk memperoleh izin sangatlah kaku dan diwarnai dengan berbagai kesulitan.
Tim tidak hanya dituntut untuk menangani berkas-berkas administratif, namun juga harus memperlihatkan penerapan yang konkret di lapangan.
"Prosedurnya sangat ketat dan menyeluruh," kata Ram. "Alhamdulillah pada akhirnya kami berhasil lulus untuk mendapatkan lisensi klub AFC," tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa output dari proses lisensi terbagi dalam tiga jenis, yaitu Diberikan (tanpa catatan), Diberikan dengan Sanksi (dengan catatan), serta Tidak Diterima.
Persebaya masuk ke dalam kelompok kedua, sehingga terdapat berbagai aspek yang perlu diperbaiki lagi.
“AFC Champions League 2 masih memiliki beberapa catatan dari pihak AFC," ujar Ram. "Di masa depan, kami pastinya akan mengoreksi catatan itu untuk mencapai kesempurnaan yang lebih baik," lanjutnya.
Kemenangan ini merupakan titik penting untuk pemulihan Persebaya di skala regional. Hal tersebut pun mengindikasikan kesungguhan tim dalam merancang dasar-dasar yang profesional sejalan dengan patokan global.
Setelah mendapatkan lisensi, kesempatan Persebaya untuk bersaing di tingkat Asia pada musim depan menjadi lebih besar. Akan tetapi, pertarungan masih jauh dari selesai.
Untuk dapat berpartisipasi dalam kompetisi Asia pada musim 2025/2026, Persebaya harus menyelesaikan liga di peringkat kedua atau lebih tinggi di tabel klasemen Liga 1. Kondisi tersebut merupakan syarat utama untuk memperoleh kesempatan bermain di AFC Champions League 2.
Kemungkinan Persebaya untuk masuk ke dalam dua besar klasemen Liga 1 sekarang masih sangat terbuka. Keberlanjutan serta penampilan luar biasa dari Bruno Moreira bersama timnya akan jadi faktor penting bagi pencapaian itu.
Lisensi yang telah dimiliki dapat memberikan dorongan ekstra untuk semua peserta. Dukungan total dari para penggemar juga akan sangat penting pada pertandingan-pertandingan vital mendatang.
Berita ini juga diterima dengan antusiasme oleh para Bonek yang telah lama menginginkan Persebaya untuk bermain lagi di tingkat Asia. Ini merupakan momen istimewa karena terakhir kalinya Persebaya ikut dalam kompetisi Asia adalah sangat lama yang lalu dan masih sampai saat ini.
Seiring dengan peningkatan profesi dalam tim sepak bola, tak mustahil Persebaya akan memiliki pengaruh besar di tingkat Asia. Apalagi, dukungan dari segi fasilitas dan juga manajemen klub kian memperlihatkan pertumbuhan positif.
Di samping itu, penghargaan dari AFC ini menunjukkan pula bahwa Persebaya memiliki kemampuan untuk berkompetisi melawan tim-tim ternama lainnya di tanah air. Perlombaan mendapatkan lisensi tidak sekadar berkaitan dengan pencapaian, namun juga terkait dengan manajemen klub yang baik.
Tidak hanya memiliki pengaruh pada Persebaya, kelulusan izin ini juga membawa dampak positif terhadap reputasi Liga 1. Dengan bertambahnya jumlah tim yang mendapatkan sertifikasi dari AFC, kesempatan Indonesia untuk menunjukkan kemampuan di kancah Asia pun menjadi lebih besar.
Sekarang terserah pada Persebaya untuk mempertahankan momentum dan mendapatkan hasil terbaik di sisanya Liga 1. Dengan lisensinya sudah ada, hanya penampilan di lapangan yang dapat mengatur masa depan mereka di kancah Asia.
Pertarungan masih panjang, namun sebuah tahap penting sudah tercapai. Sekarang giliran Persebaya untuk menunjukkan kemampuannya di arena sejati: ajang Asian Competition. (*)
Tidak ada komentar