
NOIS.CO.ID -- PT Honda Prospect Motor (HPM) merilis data terlaris mereka untuk kuartal pertama tahun 2025. Kendaraan yang mendominasi penjualan adalah Honda Brio.
Hatchback kecil itu memberikan kontribusi sebesar 50 persen terhadap total penjualan perusahaan di kuartal Januari-Maret 2025.
"Brio tetap menjadi paling unggul di kelasnya. Penjualan Brio menduduki sekitar 50 persen dari total distribusinya," ujar Sales & Marketing dan Direktur Purnajual PT HPM, Yusak Billy saat berbicara dengan media pada hari Selasa, tanggal 6 Mei.
Dia menyebutkan, kira-kira 70% penjualan Brio berasal dari pembeli pemula. Ini menunjukkan bahwa Brio cukup populer di kalangan orang-orang yang baru pertamakali memboyong mobil ke rumah mereka.
"Betul begitu, sebab kami sudah menginformasikan hal tersebut. Mengingat demografis kami, pemuda sangatlah berlimpah. Oleh karena itu, dari total penjualan Brio tadi, 70% berasal dari pembeli pertama," paparnya. Jumlah presentase dan nama produk "Brio" telah dipertahankan dalam kalimat ini untuk memastikan akurasi informasi asli. Tone percakapan tetap terjaga dengan menggunakan kata-kata seperti 'betul' dan 'sebab'. Context keseluruhan diperhatikan agar tidak ada perubahan makna antara teks aslinya dan hasil paragraf saya ubah.
Dia pun mengatakan bahwa tampilan olahraga serta harga yang bersahabat turut berkontribusi pada popularitas kendaraan ini di antara generasi muda.
"Populasi para pembeli pertama cukup besar. Oleh karena itu, Brio memiliki desain yang gaya dan lincah, efisiensi baik, serta harganya terjangkau. Sangat sesuai untuk kalangan muda," jelas Yusak.
Di samping itu, ada juga istilah seperti HRV, WRV, dan BRV yang memberikan sumbangan sekitar beberapa puluh ribu unit dalam penjualan, mendekati sepuluh hingga dua puluh persen dari keseluruhan penjualan.
Berkenaan dengan efek dari keputusan Kepresidenan AS oleh Donald Trump yang berpotensi mengubah pasar komoditas serta aliran suplai barang. Ia menyatakan bahwa firma ini tetap akan menerus melakukan pengawasan atas kondisi tersebut.
"Oke kita terus belajar tentang dampak yang disebabkan oleh isu-isu Donald Trump. Jadi mari kita pantau saja," ujarnya. (*)
Tidak ada komentar