
NOIS.CO.ID -- - Sebab terjadinya ledakan amunisi kedaluwarsa atau amunisi tidak lagi dapat digunakan (ATLP) di Garut, Jawa Barat (Jabar), pada hari Senin (12/5), saat ini sedang diteliti lebih lanjut. Komando Angkatan Darat menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membongkar kejadian tersebut yang merenggut nyawanya sebanyak 13 orang.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana. Ia mengungkapkan bahwa bahan peledak yang meletus dan menewaskan 13 orang adalah amunisi yang sudah tidak layak pakai atau kedaluwarsa. Insiden ini terjadi saat proses penghancuran.
"Sebab dari insiden itu sedang diteliti lebih lanjut oleh tim Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, yang meliputi kasus korban warga biasa," ungkapnya saat berbicara dengan jurnalis di Jakarta.
Menurut Wahyu, tim mereka harus melakukan investigasi menyeluruh guna mengetahui dengan pasti apa penyebab dari letusan itu. Pasukan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang dikerahkan ke tempat kejadian akan melaksanakan tugas ini dengan teliti serta mendalam. Mereka bertindak berdasarkan arahan langsung dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Marili Simanjuntak.
"Kami akan melakukan pemeriksaan mendalam mengenai insiden ini dan akan memberitahukan detail lebih lanjut sehubungan dengan kemajuan dalam proses penyelidikan atau investigasi yang sedang berlangsung," jelas Wahyu.
Sebelumnya, KSAD Jenderal TNI Marili Simanjuntak telah memberi klarifikasi ketika ditanya oleh jurnalis. Meskipun dia tidak membantah kejadian tersebut, namun pihak tertinggi di TNI AD ini masih belum dapat mengungkapkan detail lebih lanjut.
"Kejadian itu memang benar terjadi (meledaknya pengeboman amunisi kedaluwarsa) dan sekarang sedang dalam penyelidikan," jelas Maruli.
Tidak ada komentar