Beranda
culture
faith and religion
indonesia
religion
traditions
Waisak di Wihara Dharma Bhakti: Momentum Bersama untuk Berbagi
Redaksi
Mei 14, 2025

Waisak di Wihara Dharma Bhakti: Momentum Bersama untuk Berbagi

JAKARTA, NOIS.CO.ID -- - Selain umat Buddha, sejumlah pengemis terlihat mendatangi Wihara Dharma Bhakti atau Kelenteng Petak Sembilan di Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, saat perayaan Hari Waisak, Senin (12/5/2025).

Pantauan NOIS.CO.ID -- , para peminta-minta nampak berada persis di sekitar daerah gerbang utama vihara.

Beberapa pengemis orang dewasa memakai balita dengan menaruhnya dalam kain yang dipasang di bahannya.

Ada pula pengemis yang dengan keterbatasan fisik duduk di kursi plastik berwarna biru di area masuk Wihara Dharma Bhakti.

Saat umat Buddha selesai beribadah dan berjalan keluar wihara, beberapa pengemis terdengar memanggil mereka dengan sebutan "Nci", "Koh", dan "Bos".

Mereka mengulurkan tangan dengan telapak terbuka. Beberapa orang membungkuk sedikit sementara yang lain menekan kedua tangan mereka di dada untuk menyatakan harapan.

Seorang perempuan yang baru mengikuti rangkaian ibadah terlihat membawa plastik merah berisi makanan, lalu membagikannya kepada para pengemis.

"Berdoalah untuk saya," ujar wanita itu sambil menyebarkan makanan.

Tiba-tiba saja wanita tersebut diserbu oleh segerombolan peminta-mintai bantuan. Mereka awalnya nampak sedang mengantri secara teratur.

Tetapi, tidak lama kemudian, beberapa gelandangan lain pun tiba dan berebut agar bisa mendapatkan makanan.

Kondisi ini membuat area pintu masuk dan keluar Wihara Dharma Bhakti tertutup.

"Woi! Jangan blok jalannya!" seru salah satu petugas pengawas sepeda motor.

Di lain kesempatan, para pengemis tampak tergesa-gesa berpindah dari satu titik ke titik lainnya begitu mendengar ada umat yang membagikan rezeki.

“Heh, Keisya, ikut antre,” ucap seorang pengemis kepada anaknya yang tengah bermain di area luar Wihara Dharma Bhakti.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah umat Buddha berdatangan ke Wihara Dharma Bakti atau Kelenteng Petak Sembilan, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (12/5/2025) pagi, untuk menunaikan ibadah Hari Raya Waisak.

Pantauan NOIS.CO.ID -- di lokasi, mayoritas umat mengenakan kaus atau kemeja berwarna merah.

Di dekat gerbang utama wihara, beberapa pedagang murai berdiri menjual hasil dagang mereka.

Pada perayaan hari raya Waisak, ada tradisi membebaskan makhluk hidup oleh para pengikut atau yang dikenal dengan nama Fang Shen.

Umat Buddha percaya bahwa ritual ini mewakili pencerahan, belas kasihan, serta rasa hormat kepada seluruh bentuk kehidupan, sesuai dengan ensekan Buddha mengenai hindari penyiksaan terhadap makhluk hidup.

Ketika masuk ke area inti Gua Petak Sembilan, jemaah menghapus sepatu mereka. Terlihat beberapa orang membawa bungan di tangan.

Di pelataran wihara, beberapa umat yang keluar dari area dalam terlihat membawa dupa.

Selanjutnya, mereka berturut-turut memberikan pemujaan dan penghargaan dengan membakar incense lalu perlahan menggerakkannya dari kanan ke kiri.

Akan tetapi, beberapa orang lainnya menggoreng kertas kuning lalu menempatkannya di dalam baskom api sebagai sebagian dari ritual perayaan Hari Waisak.

Penulis blog

Tidak ada komentar