
NOIS.CO.ID- Serangan jantung sering dikaitkan dengan kadar kolesterol yang tinggi.
Serangan jantung adalah kondisi ketika pasokan darah ke jantung terhenti atau terganggu sehingga menyebabkan kerusakan pada otot jantung.
Serangan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner yang salah satu pemicunya adalah kadar kolesterol dalam tubuh.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS EMC Alam Sutera, Tangerang Selatan, dr. Berlian Idriansyah Idris, Sp.JP (K), FIHA, MPH, Dsc mengatakan, salah satu komponen kolesterol yang menyebabkan penyakit jantung koroner adalah Low-Density Lipoprotein (LDL).
LDL adalah kolesterol jahat yang bertugas membawa kolesterol ke seluruh tubuh. Jika kadar LDL dalam tubuh tinggi, hal ini dapat memicu terjadinya penumpukan plak yang mengeras di dinding arteri sehingga menyebabkan penyumbatan.
Pemutusanatau kadar LDL yang dianggap berbahaya atau tinggi adalah 160 mg/dL atau lebih. Meskipun kadar optimalnya kurang dari 100 mg/dL," kata Berlian, saat dikonfirmasi.NOIS.CO.ID,Minggu (29/6/2025)
Lalu, apakah kolesterol normal masih bisa terkena serangan jantung?
Serangan jantung pada kadar kolesterol normal
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kadar LDL normal adalah kurang dari 100 mg/dL.
Lebih dari ambang batas itu, LDL dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner yang menyebabkan serangan jantung.
Meskipun demikian, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Rumah Sakit Jantung Binawaluya Jakarta, dr. Dian Larasati Munawar SpJP(K) mengatakan, serangan jantung bisa saja dialami pasien dengan kadar kolesterol normal.
"Ya, karena serangan jantung dipengaruhi oleh banyak faktor risiko, bukan hanya kolesterol," katanya saat dihubungi.NOIS.CO.ID,Minggu (5/7/2025).
Dian menjelaskan, beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya serangan jantung adalah diabetes, hipertensi, dan faktor genetik.
Selain itu, gaya hidup seperti kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan serangan jantung meskipun kadar kolesterol normal.
Sering kali, faktor risiko tersebut diabaikan sehingga seseorang dengan kadar kolesterol normal tidak menyadari bahwa dirinya berpotensi terkena serangan jantung.
Senada, Konsultan Kardiologi di Shalby, Dr Shalin Thakore menjelaskan alasan mengapa seseorang dengan kadar kolesterol normal masih bisa mengalami serangan jantung.
"Jantung adalah organ yang kompleks dan kolesterol hanyalah satu bagian dari teka-teki. Kita juga perlu melihat faktor-faktor lain," katanya, dikutip dariTimes of India.
Selain faktor genetik, gaya hidup, dan penyakit tertentu, penelitian juga menemukan bahwa serangan jantung bisa disebabkan oleh peradangan kronis.
Peradangan yang kronis dapat merusak lapisan arteri, bahkan ketika kadar kolesterol berada dalam batas normal.
Dalam kasus seperti itu, plak kecil atau timbunan lemak bisa pecah dan memicu pembekuan darah yang menyebabkan serangan jantung.
Penyebab serangan jantung yang tidak disadari secara umum
Dikutip dariKlinik Mayo, berikut ini beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung:
1. Usia
Pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita yang berusia lebih dari 55 tahun lebih mungkin mengalami serangan jantung dibandingkan pria dan wanita lainnya.
2. Merokok
Kebiasaan merokok dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Tidak hanya perokok aktif, mereka yang terpapar asap rokok atau perokok pasif juga berpotensi mengalami hal yang sama.
3. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi dalam jangka panjang dapat merusak arteri yang menuju ke jantung.
Jika kondisi ini terjadi bersamaan dengan kondisi lainnya, seperti diabetes, obesitas, kolesterol tinggi, maka risikonya akan semakin meningkat.
4. Kolesterol tinggi
Kadar LDL yang tinggi kemungkinan besar dapat menyebabkan penyempitan arteri.
Selain itu, kadar lemak darah tertentu yang disebut trigliserida juga meningkatkan risiko serangan jantung.
5. Obesitas
Obesitas juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang semuanya meningkatkan risiko serangan jantung.
6. Diabetes
Diabetes adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah meningkat karena tubuh tidak mampu memproduksi hormon insulin.
Kondisi seperti ini berisiko tinggi menyebabkan serangan jantung.
7. Sindrom metabolik
Sindrom metabolik terjadi karena tiga hal, yaitu pinggang membesar, tekanan darah tinggi, kolesterol baik rendah, trigliserida tinggi, dan gula darah tinggi.
Seseorang yang mengalami sindrom metabolik berpotensi dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung.
8. Genetika
Jika Anda memiliki saudara laki-laki, saudara perempuan, orang tua, atau kakek dan nenek yang mengalami serangan jantung dini (di bawah usia 55 tahun), Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung.
9. Kurang olahraga
Gaya hidup yang tidak pernah berolahraga juga dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, sisihkan waktu beberapa menit setiap hari untuk beraktivitas dan berolahraga.
Tidak ada komentar