
NOIS.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah pabrikan mobil asal Tiongkok terpantau menurunkan harga jual mobilnya di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, penurunan harganya bisa mencapai puluhan juta hingga nyaris ratusan juta rupiah.
Penurunan harga tersebut terjadi di tengah lesunya pasar otomotif domestik, yang menunjukkan semakin ketatnya persaingan antar merek.
Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang Januari–Mei 2025, total penjualan mobil wholesales turun 5,5% year-on-year (yoy) menjadi 316.981 unit, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 335.405 unit.
Sementara itu, penjualan mobil secara ritel alias dari dealer ke konsumen juga turun 9,2% menjadi 328.852 unit, dibandingkan lima bulan pertama 2024 sebanyak 362.163 unit.
Salah satu pabrikan China yang memangkas harga adalah Chery. Saat perdana meluncurkan Omoda E5 pada Februari 2024, pabrikan mobil listrik China itu membanderol harga Rp498,8 juta untuk di jalan Jakarta.
Kini, Chery telah melepas nama Omoda, sehingga hanya menjadi Chery E5 dan harga jual kendaraan tersebut turun signifikan menjadi Rp399,9 juta. Bahkan, untuk varian Pure, harganya sekarang mulai Rp369,9 juta, sehingga penurunan harganya nyaris Rp100 juta.
BAIC Turun Nyaris Rp100 Juta
Selain itu, merek China lainnya yang memangkas harga yaitu BAIC. Model BJ40 Plus yang dirakit lokal jauh lebih murah jika dibandingkan dengan yang diimpor utuh yakni dari Rp790 juta menjadi Rp698 juta, alias mengalami penurunan Rp92 juta.
Wakil Presiden Direktur BAIC Indonesia, Dhani Yahya mengatakan bahwa turunnya harga kendaraan BAIC BJ40 Plus yang sudah dirakit secara lokal bukan dikarenakan adanya pemangkasan fitur, melainkan karena tidak ada pajak impor yang harus dibayarkan.
"Jadi gini, kalau misalkan teman-teman tahu di industri otomotif ini yang membedakan harga di dalam negeri dengan negara asal, tentu yang paling utama adalah importasi tax yang berlaku," kata Dhani Yahya usai peluncuran produksi lokal pertama untuk BAIC BJ40 Plus di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/6/2025).
Ia melanjutkan bahwa kendaraan yang dibawa secara utuh dari negara asalnya memiliki banyak lapisan pajak yang harus dibayarkan, sehingga harga tersebut bisa jauh berbeda dengan harga di negara asalnya.
Jetour Dua Kali Pangkas Harga
Akhirnya, produsen otomotif asal Tiongkok, PT Jetour Motor Indonesia juga kembali menurunkan harga jual untuk dua model kendaraan sport utility vehicle (SUV) andalannya, yaitu Jetour Dashing dan X70 Plus.
Marketing Director PT Jetour Motor Indonesia Moch Ranggy Radiansyah mengatakan, harga Jetour Dashing Journey kini turun menjadi Rp348,8 juta dan Jetour Dashing Inspira dengan harga Rp379,8 juta On The Road (OTR) Jakarta.
Selain itu, Jetour X70 Plus varian Journey dibanderol seharga Rp359,8 juta, dan Jetour X70 Plus varian Inspira dengan harga Rp389,8 juta. Alasannya, kata Ranggy, hal ini berkat efisiensi dari segi rantai pasok (supply chain).
“Jetour berkomitmen untuk terus menyempurnakan setiap aspek produknya agar semakin bernilai dan dekat dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, salah satunya melalui optimalisasi proses rantai pasok," ujar Ranggy melalui keterangannya, Selasa (17/6/2025).
Perlu diketahui, Jetour telah memulai produksi lokal secara completely knocked down (CKD) di pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM) untuk model Dashing dan X70 Plus pada Oktober 2024 lalu.
Padahal, saat pertama kali diluncurkan, Jetour Dashing dibanderol seharga Rp389,8 juta sedangkan Jetour X70 Plus seharga Rp414,8 juta. Alhasil, sejauh ini Jetour sudah dua kali mengalami penyesuaian harga.
Tidak ada komentar