Beranda
health
health and exercise
lifestyle
running and fitness
sports
2 Tips Penting untuk Lari Aman dan Terhindar Cedera, Pelajari dari Tragedi WNI yang meninggal di Singapura
Redaksi
Mei 07, 2025

2 Tips Penting untuk Lari Aman dan Terhindar Cedera, Pelajari dari Tragedi WNI yang meninggal di Singapura

NOIS.CO.ID -- – Sebuah berita duka menyatakan bahwa seorang warganegara Indonesia (WNI), yang bernama Leonard Darmawan (23 tahun), diyakini telah meninggal saat partisipasinya dalam acara lomba lari 2XU Compression Run di Singapura pada hari Minggu, tanggal 27 April 2025, di pagi hari.

Duta besar Indonesia diSingapura, Suryo Pratomo, menyatakan bahwa Leonard mendadak pingsan ketika melalui rute 19 kilometer pada kira-kira jam 06:16 berdasarkan waktu lokal.

“Namun, kondisinya memburuk dan dia diberi penanganan CPR (resusitasi jantung dan paru) oleh seseorang,” kata Suryo, seperti dilansir NOIS.CO.ID -- , Minggu (4/5/2025).

Berdasarkan dokumen keterangan kematian yang diserahkan oleh pihak berwenang Health Sciences Authority , Leonard meninggal dunia akibat gangguan pada fungsi jantung dan paru-paru.

Saat ini, mayat Leonard telah dikirim kembali ke Jakarta pada hari Selasa, tanggal 29 April 2025.

Tips Aman Olahraga Lari

Merespons terhadap masalah itu, dr. Inarota Laily, SpKO, SubSP APK (K) menyampaikan beberapa saran untuk olahraga lari yang aman agar tubuh selalu dalam keadaan baik dan tidak mudah cidera. Berikut adalah apa yang ia ungkapkan:

1. Periksa ke dokter

Mengunjungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan sebenarnya tidak harus dilakukan. Karena hal itu justru bisa menambah daftar alasan mengapa orang enggan berlari.

Tetapi, apabila memungkinkan, kerjakanlah sebelum berlari.

"Dilakukan pemeriksaan terhadap tingkat kolesterol dan tekanan darah individu tersebut. Beberapa aspek penting harus dianalisis dalam hal ini. Hal ini berkaitan dengan kondisi dimana orang itu tidak pernah melakukan olahraga bertaraf tinggi," jelas Laily, salah satu staf pengajar pada Progam Studi Spesialis Kedokteran Olahraga FKUI, saat wawancara. NOIS.CO.ID -- , Minggu (5/5).

Jika sudah berumur di atas 35 tahun dan baru memulai latihan olahraga, terutama jenis olahraga lari seperti ini long distance run dengan intensitas moderate to high Pemeriksaan ke dokter sangat disarankan.

Laili tidak membantah bahwa saran tersebut memang membuatnya lebih sulit bagi mereka yang ingin melakukan olahraga lari.

Akan tetapi, pemeriksaan perlu dilakukan guna memastikan bahwa keadaan kesehatan seseorang tidak mengganggu keselamatan dalam berolahraga.

“Dokter akan menanyakan beberapa hal, apakah dia selama ini pernah mengetahui (memiliki) penyakit jantung sebelumnya, diabetes, ginjal. Ini semua akan ditanyakan dulu sebelum dokter memberikan clearance ,” papar Laily.

2. Setiap hari bergerak dan berkativitas secara fisik

Berikutnya adalah dengan aktif secara fisik. Hanya berjalan kaki ketika pergi ke kantor atau pulang saja ternyata masih kurang.

Anda perlu menjalani olahraga secara teratur setiap hari, bisa dengan jalan cepat atau kegiatan serupa. jogging , berlari, berenang, bersepeda, atau latihan beban.

Ditambah dengan kondisi tidak ada penyakit, tidak merokok, dan bebas kolesterol, kamu sudah bisa menyusun rencana persiapan maraton sebelum mengikutinya, jika tertarik.

"Biasanya waktu persiapan untuk marathon adalah antara empat hingga enam bulan bagi mereka yang telah terbiasa berlari. Mohon siapkan diri Anda. Jika Anda belum pernah sama sekali berlari, kemungkinan memerlukan waktu lebih lama dan disarankan mendapatkan saran dari dokter," ungkap Laily.

Yang dimaksud dengan seseorang yang belum pernah berlari ialah mereka yang kebanyakan berkutat di dalam kantor dan jarang sekali melibatkan diri dalam gerak atau olahraga fisik. moderate to high intensity .

Waktu aktifitas fisiknya tidak melebihi dua jam setiap minggunya, dengan sebagian besar waktu dihabiskan untuk duduk, bahkan ketika berjalan kaki intensitasnya rendah.

Menurut seorang wanita yang saat ini menjalani studi tentang Sports Cardiology di Amsterdam Medical Centers, kunci utama dalam tips aman untuk olahraga lari adalah dengan tetap aktif secara fisik.

"Pada dasarnya, jika dalam jangka waktu tiga hingga enam bulan terakhir Anda telah beraktivitas fisik seperti olahraga lari, maka tidak apa-apa untuk melanjutkan kegiatan tersebut. Namun, bagi mereka yang memiliki gaya hidup sederhana dan ingin memulai aktivitas lari dengan intensitas tinggi, seperti marathon, disarankan untuk melakukan pemeriksaan medis terlebih dahulu," ungkap Laily.

Penulis blog

Tidak ada komentar