Bacaan-bacaan Liturgi Minggu 4 Mei 2025,Pesta Fakultatif Santa Gemma Galgani,Perawan

Daftar Isi

nois.co.id --, MAUMERE - Ayo kita perhatikan bacaaan liturgi untuk Minggu 4 Mei 2025.

Rencana bahan liturgi telah dibuat untuk Merayakan Festivitas Opsional Santa Gemma Galgani, Virgin dan Hari Biasa Paskah III.

Pada hari yang biasa untuk Minggu Paskah III, warna liturginya adalah putih.

Bacaan Minggu ini: Kisah 5:27b-32,40b-41; Mazmur 30:2,4,5,6,11,12a,13b; Wahyu 5:11-14; Injil Yohanes 21:1-19 serta Bacalah Wahyu 6:1-17.

Bacaan Pertama:

Kis 5:27 Mereka mempersembahkan kedua orang itu dan menyodorkan ke hadapan Majelis Agung. Imam Besar pun memulai pemeriksaaannya dengan bertanya kepada mereka,

Kis 5:28 katanya: "Kami tegas-tegas melarang Anda untuk menyampaikan pengajaran di nama tersebut. Tetapi nyatanya, Anda justru telah mengisi Yerusalem dengan ajakan Anda, dan kini ingin menjadikan tanggungan darah orang itu menjadi beban bagi kami."

Kis 5:29 Namun Petrus bersama para Rasul menanggapi dengan berkata, "Seharusnya kita patuh terhadap Tuhan daripada mengikuti perintah manusia."

Kis 5:30 Allah, nenek moyang kami, sudah menghidupkan kembali Yesus, yang Anda gantung di atas kayu salib dan akhirnya membunuh.

Kis 5:31 Dia adalah Yang diangkat Tuhan dengan kuasa kanannya sebagai Pemimpin dan Penyelamat agar Israel bisa berbalik arah dan mendapatkan pengampun dosa.

Kis 5:32   Dan kita berdua menjadi saksi akan semuanya ini, baik saya maupun Roh Kudus, yang diberikan Tuhan kepada setiap orang yang menuruti-Nya.”

Kis 5:40 Mereka panggil para Rasul tersebut, kemudian mencambuk mereka dan melarang agar tidak lagi berdakwah demi nama Yesus. Setelah itu, mereka dibebaskan.

Kis 5:41 Rasul-rasul tersebut meninggalkan Majelis Agama dengan penuh keceriaan, sebab mereka merasa terpilih untuk menanggung hinaan demi nama Yesus.

Mazmur Tanggapan:

Mzm 30:2   (30-3) Ya Tuhan, Allahku, kupersembahkan teriakan minta pertolongan kepadaMu, dan Engkau pun sudah memulihkanku.

Mzm 30:4    (30-5) Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!

Mzm 30:5    (30-6) Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.

Mzm 30:6    (30-7) Dalam kesenanganku aku berkata: "Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!"

Mzm 30:11    (30-12) Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,

Mzm 30:12    (30-13) supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan Kedua:

Kenapa 5:11 Maka saya menyaksikan dan mendengar teriakan para malaikat yang mengelilingi takhta, bersama dengan makhluk-makhluk tersebut serta orang-orang lanjut usia; jumlah mereka mencapai laksana ribuan kali seribu kembali.

Mengapa 5:12 katanya dengan lantang: "Sekawanan anak dombanyalah yang berhak mendapatkan kuasa, serta kesejahteraan, kebijaksanaan, ketahanan, penghargaan, kemegaran, dan pujian!"

Why 5:13    Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"

Why 5:14    Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.

Injil Katolik:

Yoh 21:1    Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.

Yoh 21:2    Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.

Yoh 21:3    Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.

Yoh 21:4    Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

Yoh 21:5    Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."

Yoh 21:6    Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

Yoh 21:7    Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

Yoh 21:8 Murid-murid lain tiba menggunakan perahu karena posisinya tak terlalu jauh dari tepi pantai, sekitar dua ratus hasta, dan mereka menarik jala berisi banyak ikan tersebut ke atas.

Yoh 21:9 Ketika sampai di tepian, mereka menemukan api unggun dengan ikan dan roti yang terletak di atasnyanya.

Yoh 21:10 Jesus berkata kepada mereka: "Ambillah beberapa ikan dari hasil pancinganmu yang baru saja kau temukan itu."

Yoh 21:11    Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

Yoh 21:12    Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.

Yoh 21:13    Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.

Yoh 21:14    Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

Yoh 21:15    Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Yoh 21:16 Jesus berkata lagi kepadanya untuk kali kedua, "Simon, anak Yohanes, adakkah kau menyayangi-Ku?" Peter menjawab Dia, "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengetahui bahwasannya aku benar-benar mencintai-Mu." Lalu kata Yesus kepada dia, "Jagalah dombadomba-Ku."

Yoh 21:17 Jesus bertutur pada Simon Peter untuk kali ketiganya: “Simon, anak Yohanes, adakah kamu mencintai-Ku?” Kemudian jantung Petrus berat karena Yesus menanyainya untuk ketiga kalinya tentang cinta itu dan dia menjawab: “Tuhan, Engkau paham semua hal; Engkau tahu betul bahwasannya saya menyayangi-Mu.” Lalu kata Tuhan kepada dirinya: “Gembalah dombadomba-Ku.”

Yoh 21:18 Aku berkata kepadamu: Ketika kamu masih muda, bebas merajuk pinggangmu dan pergi kemana pun yang hati ini inginkan. Namun saat umur telah lanjut, kamu akan meregangkan tangarmu sementara orang lainlah yang akan memimpin jalan mu menuju tujuan yang tak terduga oleh dirimu sendiri.

Yoh 21:19 Dia berkata itu untuk menunjukkan bagaimana cara Petrus meninggal dan memuliakan Tuhan. Setelah berbicara seperti itu, Dia berkata pada Petrus: "Ikuti Aku."

BCO:

Why 6:1    Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"

Why 6:2    Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

Why 6:3    Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"

Why 6:4    Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Why 6:5    Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.

Why 6:6    Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

Why 6:7    Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!"

Why 6:8    Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Mengapa 6:9 Ketika Anak Domba tersebut membuka segel kelima, saya menyaksikan roh-roh yang tewas terbunuh akibat perkataan Tuhan dan juga keterangannya sebagai saksi mereka.

Mengapa 6:10 Mereka pun berteriak dengan keras, berkata: "Sampai kapankah, wahai Yang Mahakeramat dan Yang Benar, Engkau tidak menyelesaikan hakimanku dan membalas darah kita terhadap mereka yang tinggal di dunia ini?"

Why 6:11    Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.

Why 6:12    Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.

Why 6:13    Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

Why 6:14    Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Why 6:15    Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.

Why 6:16    Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."

Mengapa 6:17 Sebab telah tiba waktunya untuk kemurkaan mereka, lalu siapakah yang akan selamat?

Santo-Santa 4 Mei

Santa Gemma Galgani, Perawan

Gemma Galgani dilahirkan di Camigliano, Toscana, Italia pada 12 Maret 1878. Saat berusia dua tahun, Gemma dipindahkan ke tempat tinggal kerabatnya demi menghindari penularan tuberkulosis silisiosa yang diderita oleh beberapa anggota keluarga termasuk kedua orang tuannya. Dalam lingkungan baru tersebut, dia berkembang dengan cukup baik. Dia merayakan komuni pertamanya saat beranjak sembilan tahun dan sejak detik itu membulat tekadnya untuk lebih giat dalam doa. Meskipun gaya busananya sangat sederhana, tetapi jiwa suci Gemma begitu mencolok. Suatu hari sewaktu berdoa di gereja mendoakan kesehatan kedua orangtuanya, gemima mendapat pengalaman mistis dimana tiba-tiba dia mendengarkan sebuah suara istimewa: "Gemma, bisakah Aku ambil Ibamu?" Tanpa ragu-ragu, Gemma menjawab," Ya, tentu saja Tuhan! Namun saya ingin ikut." Jawaban dari suara halus itu adalah : "Belum kali ini, cuma Ibamu sajalah. Nanti kamu pun bisa pergi bersama beliau!"

Saat Gemma berusia 20 tahun, sang bapak meninggal dunia. Dia ditinggalkan dalam kemiskinan bersama saudara-saudaranya yang masih kecil. Sebagai anak pertama perempuan, tanggung jawab besar jatuh di pundaknya. Beban tersebut sangat memberatkan hati. Di saat serupa, tuberkulosis memburuk secara bertahap pada dirinya pula. Penyakit ini menjadi hambatan utamanya dalam menjalankan kewajibannya sehari-hari serta merenggangkannya dari impiannya menjadi seorang Sister of St. Passionis. Usaha Gemma untuk bergabung dengan Sisters of St. Passionis gagal disebabkan oleh kondisi sakitnya. Akan tetapi, hal tersebut tak menyurutkan semangatnya.

Dia yakin bahwa sakit tersebut dapat disembuhkan. Karena alasan itu dia mendoakan diri sendiri agar sembuh. Dia melaksanakan novena kepada Santo Gabriel Possenti (1838-1862), seorang pendeta dari Ordo Pasionis, sebagai sosok idola baginya. Tuhan akhirnya menepati doa Gemma dengan memberikan pengobatan ajaib padanya. Walaupun begitu, kondisi kesehatannya tak sepenuhnya pulih, sehingga impian Gemma untuk menjadi suster pasca konsepsi masih belum tercapai. Sebagai hasilnya, dia bersumpah akan menjalankan ibadah setia kepada-Nya di sebuah rumah milik seorang wanita Katolik, dimana dia bekerja sebagai asisten rumah tangga. Di dalam gaya hidup seperti ini, Gemma berhasil merasakan hubungan spiritual yang sangat dekat dengan Tuhan. Dia menyaksikan beberapa peristiwa rohani dalam hidupnya dan diberkahi dengan lima lukisan Yesus (stigma) di kakinya, tangannya, dan tubuhnya, serta bekas-bekas tusukan mahkota duri di kepalanya. Terlepas dari rasa sakit fisik yang dialaminya, Gemma juga harus menghadapi tekanan emosional besar karena cacian dari lingkungan seputar pola hidup barunya.

Gemma menyadari dia telah memperoleh posisi khusus dalam hati Tuhan. Meski begitu, dia tetap sederhana dan merasa dirinya lebih hina dibandingkan dengan manusia-manusi lain di mata-Nya. Suatu hari, tepatnya tanggal 11 April 1903 di Lucca, Tuscany, Italia, Gemma dipanggil untuk bertemu Tuhan layaknya apa yang pernah ia dengarkan dari suara misterius tersebut. Kemudian, pada tahun 2 Mei 1940, Paus Pius XII (periode kepresidenan: 1939–1963), menetapkan Gemma sebagai 'Suci'. Gelar Suci ini tidak hanya dikarenakan pengalamannya secara spiritual saja, tapi juga disebabkan oleh tingkat kesucian hidup serta sikap kerendahan hatinya terhadap sesama dan Tuhan.

Santa Rachel, Pengaku Iman

Rachel adalah seorang gadis keturunan Yahudi. Bersama orangtuanya, ia tinggal di Louvain, Belgia. Iman Kristen sudah dikenalnya semenjak masa kecilnya. Ketika berusia 12 tahun, ia meninggalkan orangtuanya yang masih menganut agama Yahudi, demi imannya kepada Kristus. Ia kemudian menjadi seorang suster dengan nama Katerina.

Rachel, Istri Yakob

Rachel, istri Yakob, leluhur Israel, adalah ibu kandung Yusuf (Kej 30:22-24), dan Benyamin (Kej 35:16-20). Rachel juga adalah nenek dari Efraim dan Manasse. Ia meninggal dunia setelah melahirkan Benyamin. Jenazahnya dikuburkan di Efrata, sebelah Utara Yerusalem, daerah yang kemudian didiami oleh suku Benyamin. Kitab kej 35:19 menunjukkan Betlehem sebagai tempat penguburan Rachel. Disana Yakob mendirikan baginya sebuah tugu peringatan. Tradisi Kitab Suci memandang Rachel bersama saudaranya Lea sebagai dua orang ibu yang ‘membangun keluarga Israel’ (Ruth 4:11). Dalam kejadian bab 29 dapatlah dilihat kisah tentang siapa Rachel itu. Selain itu, terdapat juga empat keterangan lain yang menjelaskan tentang diri Rachel (Ruth 4:11; Raj 10:2; Yer 31:15; dan Mat 2:18).

Para Martir dari Inggris

Henry VIII, sang raja Inggris yang terkenal keras kepala, melepaskan hubungan Gereja Inggris dari otoritas Roma karena Sri Paus enggan mendukung perceraian dia dengan istri pertamanya. Dengan demikian ia menjadikan dirinya pemimpin tertinggi atas Gereja Inggris. Dia kemudian mewajibkan agar seluruh warganegara mengenali posisi barunya sebagai Kepala Gereja tersebut. Siapa pun yang melawan akan dipidanakan bahkan bisa sampai eksekusi mati. Awalnya hanya beberapa orang yang berani menantang keputusan Raja ini contohnya adalah John Fisher, Uskup yang telah ditunjuk jadi Kardinal sementara dalam tahanan; serta Thomas More, mantan Kanselir dan juga seniman ternama saat itu. Kemudian giliran John Houghton, Abbot Biara Kartuas di London dan Lincoln beserta 18 biksu lainnya dan para pastor senior dieksekusi secara brutal.

Lebih dari 950 biara ditutup dan seluruh hartanya disita oleh sang raja yang ingin merebut lahan serta properti gereja tersebut. Ribuan bangunan gerejawi ikut dirubuhkan. Selama masa pemerintahan Henry, ia mengakhiri hidup dua dari enam istri kaisar tersebut, sementara 50 orang penyembah setia meninggal dunia. Putrinya, Ratna Elizabeth I melanjutkan tindakan pengecut dengan melakukan pembantaian yang jauh lebih ganas. Dia secara resmi mendeklarasikan dirinya sebagai Kepala Gereja Inggris pada tahun 1559. Semua uskup dimasukkan ke dalam penjara dan warganya diperlukan untuk menggunakan praktik ibadah Anglican. Meskipun cenderung keras seperti halnya Elizabeth, tak ada satupun dari 188 martir saat itu yang enggan menjadi setia padanya sebagai ratu. Walau bagaimanapun juga, ratu pernah meresmikan bahwa para subordinat harus mencelakai mereka dengan metode-metode yang sangat sadis dan tidak manusiawi. Para pendeta diamankan dan dibunuhi, sedangkan individu biasa yang bertamu kepada mereka dieksekusi gantungan tiang. Namun, ancaman ini sama sekali gagal mencegah banyak remaja Inggris berani berkeliaran menuju Benua Eropa untuk studi Teologi, kemudian balik negara asalnya guna layanan agama. Setiap gerakan mereka dikawasi oleh intelijen keraton sampai akhirnya mereka tertangkap, siksa, hangus di tiang eksekusi dan dipenggal sebelum benar-benar meninggal.

Antara mereka terkenal Edmund Campion SJ (peringatan: 1 Desember), yang saat masih menjadi mahasiswa pernah menyanyikan puji-pujian untuk sang raja menggunakan puisi di Universitas Oxford; sedangkan Cuthbert Mayne Pri mendapat tuduhan atas pembawaannya surat dari Paus ke tanah airnya. Margaret Clitherow meninggal dunia setelah tertimpa bebatuan besar akibat menampung tingkah laku seorang pastor, dia enggan merusak privasi pastor tersebut dengan menceritakan identitasnya pada aparat penegak hukum; sementara Pastor Robert Southwell SJ (peringatan: 1 Desember) juga digambarkan sebagai penyair serta pendeta yang telah bertahan hidup berhari-hari dalam kurungan dipenuhi oleh tinja dan kotoran lainnya pasca siksaan panjang.

Bapanya yang merupakan seorang Protestan dengan cepat memohon kepada sang ratu untuk hukuman mati secepatnya bagi anaknya. Terkadang para martir dieksekusi di dalam sel penjara sempit tanpa kesempatan membersihkan diri sama sekali. Mereka tetap dikurungan dan tidak dapat meninggalkan ruangan tersebut sedikitpun demi memenuhi keperluan dasar mereka. Jarum dimasukkan di antara kukunya kepada Aleksander Braint SJ (peringatan: 1 Desember) guna mencoba membuat dia mengkhianati imam lain. Bruder Nikolaus Owen SJ (peringatan: 1 Desember), si "John Kecil", disiksaku sangat keras lantaran ketekunan beliau merancangkan tempat penyembunyian bagi para imam. Dia pun enggan memberikan informasi tentang identitas atau lokasi sembunyi imam lainnya. Richard Gwyn, warga sipil dan gurunya, diculik dan menjadi martir pertama di Wales. Filip Howard, anggota kerajaan dekat ratu, bertobat setelah melihat kebrilianan serta keberanian Edmund Campion saat persidangan. Kemudiannya, dirinya tertangkap dan dibebaskan di menara London selama sepuluh tahun lamanya, sampai akhirnya racun diminum atas perintah ratu yang iri akan hartanya. Roger Wrenno, pemilik tenun kain, digantung pada tahun 1616 di Lancaster. Ternyata tali eksekusinya lepas, sehingga ia turun jatuh. Saat pulih kesadarannya, pastor-murator mendesaknya untuk berubah keyakinan namun Roger langsung naik tangga lagi sambil minta algoritme untuk menggunakan tali yang lebih kokoh. Dengan singkat, ketika ditanyakan alasannya, Roger menjawab bahwa jika Anda menyaksikan hal-hal seperti ini maka tentu saja Anda juga ingin melakukan hal yang sama. Anna Line, ibu janda, saat prosesi penggal berkomentar bagaimana indah rasanya kalau bisa menyediakan tempat tinggal buat ribuan imam rather than hanya satu. Hingga era pemerintahan Charles II, tujuh puluh delapan martir masih melepaskan darahnya sebagai bentuk komitmennya pada agama Katolik. Pembantaian besar-besar mulai berkurang pasca penculikan Uskup Oliver Plunkett dari Irlandia (tahun 1681). Gereja Anglikan bangga memiliki jumlah petualang yang cukup banyak yang berani melawan tiranisme Raja-Raja dan Parlemen. Jumlah total 192 martir dideklarasikan suci secara formal oleh gereja hingga tahun 1965 (referensi: imankatolic.com/kgg).

Berita nois.co.id --Lainnya di Google News

Posting Komentar