
PIKIRAN RAKYAT - Pada pekan ke-31 BRI Liga 1 musim 2024/2025, Barito Putera memiliki kesempatan penting untuk menunjukkan performanya. Klub yang dibanggakan oleh kalangan Kalimantan Selatan tersebut bakal berhadapan dengan Dewa United di Stadion Demang Lehman, Kabupaten Banjar, pada hari Jumat, tanggal 2 April 2025, pukul 15:30 waktu Indonesia Bagian Barat. Pertandingan ini mungkin dapat mempengaruhi nasib tim secara positif, namun juga bisa jadi tanda dimulainya perjalanan menuju degradasi.
Barito Putera saat ini duduk di peringkat ke-15 tabel klasemen dengan koleksi 29 angka. Kondisi tim semakin membuat cemas, terutama ketika tersisa cuma tiga pertandingan lagi dalam musim ini. Di lima pertandingan belakangan, Tim Laskar Antasari hanya berhasil mendapatkan satu poin dari total 15 poin yang mungkin didapat. Rekor buruk tersebut justru melanjutkan pola negatif yang sudah mulai membayangi masa depan klub di tingkatan utama sepak bola Indonesia.
Laga melawan Dewa United tentunya tidak akan mudah. Tim lawan tiba di Kalimantan Selatan dengan tekad kuat untuk mengamankan hasil positif dan mempertahankan harapan mereka dalam persaingan menuju titel juara. Saat ini, Dewa United berada di urutan kedua tabel dengan koleksi 53 poin, masih tertinggal cukup banyak dari pemimpin sementara Persib Bandung yang memiliki keunggulan 11 angka. Kegagalan mendapatkan poin saat bersitegang dengan Malut United minggu kemarin telah menyempitkan kans Dewa; meski demikian, kesempatan tersebut belum benar-benar lenyap. Oleh karena itu, menundukkan Barito bisa dibilang sebagai hal wajib bagi skuad Banten Warriors.
Pada saat yang sama, Barito Putra sangat mengerti bahwa waktu semakin sempit. Mereka harus memenangi ketiga pertandingan tersisa agar dapat lepas dari bahaya zona degradasi. Sejak awal musim, permainan Barito sejauh ini belum stabil. Akan tetapi di paruh kedua, manajemen berusaha untuk melaksanakan penilaian ulang dan pembetulan. Beberapa pemain baru juga telah direkrut, antara lain adalah Mati Mier, Jamie Moreno, Renan Alves, serta Anderson Nascimento.
Dari daftar pemain baru tersebut, Mati Mier tampil sebagai bintang tertajam. Penyerang asal Uruguay ini sudah menyumbangkan delapan gol dan memimpin daftar pencetak gol di klub. Namun demikian, prestasi personalnya belum mampu membawa Barito melarikan diri dari masalah. Kinerja tim secara umum tetap tidak menentu, sehingga kemenangan tampak sangat sulit dicapai.
Sebaliknya, Dewa United juga tampil tidak stabil di lima pertandingan terakhir mereka. Hanya ada dua kemenangan, satu seri, dan dua kekalahan yang dicatatkan oleh tim tersebut. Ini tentunya memunculkan keraguan tentang kemungkinan tim besutan Jan Olde Riekerink untuk bertahan dalam persaingan gelar sampai akhir musim. Meski begitu, jika dilihat dari segi kualitas serta kedalaman pemain, Dewa masih memiliki keunggulan atas Barito.
Rapat ulang antara kedua regu ini dapat jadi perubahan penting buat setiap pihaknya. Barito Putera, yang tengah mengalami kesulitan, butuh suatu keajaiban agar tetap bertahan. Sementara itu Dewa United wajib pulih menuju rute kemenangan guna melindungi aspirasi mereka sebagai juara. Masing-masing dari dua skuad tersebut punya beban tersendiri; akan tetapi satu hal yang tak diragukan lagi adalah bahwa pertandingan bakal digelar di Stadion Demang Lehman diperkirakan sangat sengit serta bergejolak emosinya.
Untuk Barito Putera, hal ini tidak sekadar tentang tambahan tiga poin. Ini berkaitan dengan martabat, kemampuan bertahan di Liga 1, serta impian ribuan penggemar yang enggan melihat klub idola mereka jatuh ke zona degradasi. Kekalahan atas Dewa dapat memperburuk situasi Barito dan mengancam nasib mereka di divisi utama sepak bola Indonesia. ***(Andre Yanuar/UPI)**
Tidak ada komentar