Bersihan Bangunan Liar di Sekitar Sungai Bekasi: Upaya Pembersihan dan Perubahan

BEKASI, NOIS.CO.ID -- - Sebanyak 1.201 struktur tidak sah yang sebagian besar terletak di area Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Bekasi sudah diruntuhkan.

Bangunan liar yang ada di Bekasi menyebar ke lima distrik, yaitu terdapat 17 gedung tidak resmi di Tarumajaya, sebanyak 350 struktur di Babelan, serta jumlah mencapai 600 unit di Tambun Selatan.

Selanjutnya, area Tambun Utara memiliki 197 gedung, di samping itu ada juga Cikarang Barat, Cikarang Utara, dan Cibitung yang secara keseluruhan mencakup 37 struktur.

Secara keseluruhan, Tambun Selatan merupakan daerah dengan jumlah bangunan liar tertinggi yang sudah dirobohkan.

Satu tempat penggusuran bangunan ilegal di wilayah selatan Tambun, tepatnya di desa Sumberjaya, dilakukan penertiban pada hari Rabu (30/4/2025) petang.

Secara keseluruhan, ada 284 struktur tidak resmi yang terletak di tepian Sungai Baru dan telah berhasil diruntuhkan dengan memanfaatkan dua alat penggali.

"Maka totalnya menjadi 284, namun hal tersebut telah dilakukan oleh mereka sendiri. Yang hancur cuma dinding pembatas itu," jelas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bekasi Surya Wijaya di tempat kejadian, Rabu lalu.

Ada lahan bersertifikat

Pada operasi tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bekasi mengungkapkan bahwa ada tujuh struktur yang dibangun di atas tanah bersetifikat di area pembersihan gedung-gedung ilegal tersebut.

Salah satu lahan yang sudah memiliki sertifikat terletak di seberang area pinggir sungai, tepatnya di hadapan Perumahan Tridaya Indah Estate 4.

"Ada empat yang ber-sertifikat di RT 3 dan satu AJB di RT 1. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki dasar hukum atas tanah tersebut," jelas Surya.

Lantaran telah memegang sertifikat, tujuh gedung itu tidak dirobockan oleh petugas. Akan tetapi, pihak berwenang masih berniat untuk menyelidiki sejarah tanahnya.

Berdasarkan pencarian awal yang dilakukan, wilayah tersebut ternyata pernah mengalami pembersihan lahan oleh Perum Jasa Tirta (PJT), sebelumnya dikenal sebagai Perum Otorita Jatiluhur (POJ), di tahun 1970-an.

Pelepasan lahan tersebut bertujuan untuk mengembangkan sistem irigasi yang saat ini disebut sebagai Kali Baru.

Berdasarkan informasi tersebut, tempat ini bukanlah sungai asli. Melainkan kanal sekunder atau irigasi yang dulunya pada dekade 1970 dipelihara oleh pemerintahan melalui POJ, kini disebut PJT. Dia menjelaskan bahwa POJ sudah dilebur.

Surya menyebutkan bahwa salah satu metodenya adalah dengan menyesuaikan peta persebaran tanah yang dimiliki oleh PJT.

Jika dalam penelusuran membuktikan obyek berada di ruas saluran irigasi, pemerintah mempertimbangkan akan membatalkan sertifikat ketujuh bangunan tersebut.

"Tapi dengan dasar tidak langsung dibatalkan. Dilihat peta, nanti kita lihat, kita cek lapangan, kita ukur," jelas dia.

Antisipasi banjir

Sementara itu, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang mengatakan, penertiban bangunan liar bertujuan untuk mencegah bencana banjir sekaligus mempercantik bibir sungai.

"Selanjutnya setelah pembangunan selesai, kami tak ingin proyek tersebut ditinggalkan begitu saja. Saya telah berkomunikasi dengan lembaga legislatif dan akan ada beberapa penyesuaian pada tepi-tepi sungai," jelas Ade di Cikarang Pusat, Kamis (24/4/2025).

Ade menyatakan tegas bahwa tidak ada kompensasi yang diberikan kepada pemilik gedung tanpa izin meskipun mereka telah menghuni tempat itu selama bertahun-tahun.

"Yang melanggar kan yang memiliki bangli, bukan kita pemerintah. Kalau kita mau perhitungan di situ sudah belasan bahkan puluhan tahun," jelas dia.

Selama ini, Ade melanjutkan, pemerintah membiarkan bangunan liar berdiri di lokasi yang tidak seharusnya.

Namun, pada kesempatan kali ini, pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah tegas untuk mencegah agar bencana banjir hebat tersebut tidak terulangi lagi di kemudian hari.

"Kita sebagai pemerintah ya mengiyakan saja, tapi sekarang harus ada perubahan, harus ada terobosan karena mengingat banjir lahan air serapannya sudah tidak ada lagi," imbuh dia.

Posting Komentar untuk "Bersihan Bangunan Liar di Sekitar Sungai Bekasi: Upaya Pembersihan dan Perubahan"