Beranda
commerce
economics
indonesia
inflation
NEWS
Cuaca Ekstrem Dorong Harga Ikan Naik, Inflasi Belitung Kini Lebih Positif
Redaksi
Mei 09, 2025

Cuaca Ekstrem Dorong Harga Ikan Naik, Inflasi Belitung Kini Lebih Positif

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung melaporkan bahwa Tanjungpandan telah mengalami kenaikan harga sebesar 0,95 persen secara bulanan di bulan April tahun 2025.

Inflasi tersebut sebagian besar dipicu oleh kenaikan harga produk-produk pangan, terlebih pada subsektor makanan, minuman serta rokok.

Plt Kepala BPS Belitung Muhammad Syafiudin menyatakan bahwa sumber utama inflasi didominasi oleh produk-produk di bidang pertanian, seperti ikan bulat, sawi hijau, serta ikan kerisi.

"Ikan bulat terdampak inflasi cukup besar yaitu mencapai 21,79 persen karena kondisi iklim tidak baik yang mempengaruhi produksi para nelayan," jelas Syafiudin dalam laporan data statistik formal pada hari Kamis tanggal 2 Mei.

Di samping kenaikan pada ikan bulat, harga sayuran seperti sawi hijau pun mengalami peningkatan, yang secara bersama-sama mendorong laju inflasi di bulan April.

Akan tetapi, terdapat beberapa barang yang malah menunjukkan penurunan nilai harganya.

Salah satunya adalah daging ayam pedesaan, yang mengalami deflasi sebesar 11,40% pada bulan April 2025, berkontribusi dengan pengurangan negatif sebesar 0,22% dalam indeks inflasi. Dari sisi tahun ke tahun (year on year), Tanjungpandan menunjukkan angka inflasi sebesar 0,23%.

Barang-barang seperti sigarettu Kretek Mesin (SKM), ikan kembung, dan cabai merah merupakan beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap tingkat inflasi tahunan.

MENARIKNYA, inflasi di bulan April ini membuat penghitungan inflasi tahun kalender dari Januari sampai April 2025 berada di angka positif yaitu 0,27%. Hal ini merupakan kali pertama terjadi inflasi tahun kalender pada tahun 2025, setelah ketiganya sebelumnya, yakni mulai Maret dan yang lalu, Tanjungpandan malah mengalami penurunan harga secara total atau dikenal dengan istilah deflasi.

"Perubahan ini mengindikasikan pergeseran arah tren. Walaupun nilainya belum signifikan, hal tersebut merupakan petunjuk awal bahwa tekanan pada harga sedang bermula, khususnya di sektor pertanian yang sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim," jelas Syafiudin.

Berdasarkan data dari BPS, semua lokasi pengawasan harga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seperti Pangkalpinang, Tanjungpandan, Bangka Barat, serta Belitung Timur semuanya menunjukkan adanya inflasi di bulan April tahun 2025.

Ini menunjukkan bahwa peningkatan harga cenderung merata di berbagai daerah dan bukan hanya terjadi di satu tempat saja.

Syafiudin menggarisbawahi kebutuhan persiapan atas dampak faktor-faktor musiman serta luar biasa, khususnya kondisi iklim dan logistik, yang berperan besar dalam fluktuasi nilai jual di wilayah kepulaun misalnya Belitung.

"Sinergi di antara berbagai lembaga serta persiapan dalam menyongsong musim sangat diperlukan untuk menjaga inflasi tetap stabil dan kemampuan konsumen tidak terpengaruh," katanya. (del)

Penulis blog

Tidak ada komentar