
NOIS.CO.ID -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berniat untuk mengenalkan kembali inovasi terbarunya yaitu Robot Anjing bertangan empat yang telah dirilis. Perangkat tersebut dibekali dengan teknologi Kecerdasan Buatan (KB).
Muhtadin, koordinator tim robotika dari ITS, mengatakan bahwa anjing buatan berlari diempat kaki merupakan hasil kerjasama antara Kelompok TIK, Sentra Unggul Iptek Kecerdasan Buatan untuk Masyarakat dan Sosial ITS, Bagian Teknik Komputer ITS, bersama-sama dengan Ezra Robotics.
ITS akan tetap melanjutkan pengujian robot dalam kondisi riil agar presisinya semakin baik. Di masa depan, robot tersebut direncanakan akan dipasarkan dan ditingkatkan untuk membantu sektor industri seperti penambangan serta minyak dan gas.
"Varian robot dengan spesifikasi unik akan kami buat berdasarkan keperluan sektoral lain guna mendukung kemudahan hidup orang banyak," ungkap Muhtadin saat berada di Surabaya, pada hari Minggu (11/5).
Robot anjing berempek kaki yang dihasilkan oleh ITS memiliki dua versi ukuran, yaitu ada dua botol kecil dengan ketinggian 45 sentimeter serta sebuah botol besar bertinggi 71 sentimeter.
"Ukuran robot yang bervariasi bisa disesuaikan sesuai permintaan. Robot mini cocok untuk penggunaan di rumah tangga, sementara robot ukuran besar lebih tepat untuk sektor manufaktur," jelasnya.
Dalam hal mobilitas, Robot Anjing Berkaki Empat dapat beroperasi dengan independen, termasuk melakukan gerakan seperti berjalan, lari, bahkan melompat di bermacam-macam kondisi tanah, misalnya area bergelombang atau anak-anak tangga.
Menariknya, robot ini dilengkapi dengan sistem sensor dan navigasi, yang memungkinkannya untuk bergerak sendiri, mengecek wilayah pabrik, serta menerima instruksi lewat suara (verbal).
Bukan hanya itu saja, anjing robot berkaki empat ini juga diperlengkap dengan teknologi kecerdasan buatan yang didasarkan pada pembelajaran mendalam. Hal ini memungkinkannya untuk mengenali gambar dari model warna aditif serta sensor termal secara otomatis.
"Fitur ini membolehkan robot melaksanakan pemeriksaan berkala dengan independen, misalnya menjalani ronda di tiap Gardu setiap tiga jam sekali, sambil mengirim informasi dari observasinya kepada pusat kendali," jelas Muhtadin.
Penciptaan robot anjing berkaki empat ini adalah bagian dari kontribusi ITS untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama poin 9 yang menyangkut inovasi dan infrastruktur serta poin 11 yang membahas perkotaan dan masyarakat ramah lingkungan.
"Dengan inovasi teknologi ini, ITS turut menghasilkan solusi berbasis teknologi yang mampu meningkatkan keamanan dan efisiensi sektor industri, serta menambah daya tahan komunitas terhadap bencana," jelas Muhtadin. (*)
Tidak ada komentar