
NOIS.CO.ID -- - Pihak berwenang terus menggalakkan pembenahan dalam distribusi pupuk bersubsidi untuk menjamin bahwa harganya tetap sejalan dengan Harga Ecer Tertinggi (HET). Sementara itu, mereka juga bertujuan meningkatkan kecepatan penerimaannya oleh para petani.
"Dalam pelaksanaan langsung kebijakan itu, kita menjalankan Program Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi guna memperbaiki ketepatan dalam proses pembelian pupuk. Ini bertujuan agar distribusi pupuk bersubsidi menjadi lebih akurat, efisien serta pastinya dapat terus dilakukan secara berkesinambungan," ungkap Senior Manager Regional 3A Pupuk Indonesia Saroyo Utomo saat ditemui di Pendopo Madiun pada hari Jumat, tanggal 9 Mei.
PT Pupuk Indonesia menguji coba fungsi tambahan pada aplikasi i-Pubers, yang memungkinkan warung-warung ritel bisa memesan pupuk bersubsidi secara langsung kepada produsennya atau pengedarnya. Tambahannya ini bertujuan untuk membuat aliran distribusi pupuk dengan subsidi menjadi lebih cepat, efektif, dan tersinkronisasi, sambil juga menaikkan tingkat pertanggungan jawabnya.
Menurutnya, penerapan sistem informasi pupuk subsidi yang terpadu bisa dipakai dari pencatatan, pemetaaan, distribusi, penagihan, sampai dengan penilaian proses penyampaian pupuk bersubsidi. Percobaan pengenalan sistem distribusi pupuk berupa program i-Pubers ini bakal diterapkan pada lima daerah.
Madiun merupakan kabupaten perdana untuk percobaan ini. Selanjutnya, hal yang sama diteruskan ke empat kabupaten lain yaitu Lampung Tengah, Grobogan, Gunung Kidul, dan Sidenreng Rappang," jelasnya.
Pelaksanaan distribusi pupuk bersubsidi di Jawa Timur adalah yang tertinggi di antara wilayah lainnya di Indonesia. Sampai tanggal 7 Mei 2025, PT Pupuk Indonesia telah mengirim sebanyak 590.351 ton, yang mencakup 31% dari jumlah keseluruhan pengalokasian untuk Jawa Timur pada tahun 2025.
Angka itu melebihi rata-rata distribusi pupuk bersubsidi nasional sebesar 26%. Saroyo mengungkapkan bahwa jumlah pupuk bersubsidi yang telah disalurkan di Jawa Timur mencakup urea senilai 285.401 ton, NPK seberat 252.543 ton, NPK dengan formulasi spesial sejumlah 33 ton, serta organik sekitar 52.373 ton.
Penyerapan di tingkat nasional untuk masing-masing provinsi baru rata-rata 26% dari jumlah yang dialokasikan dalam satu tahun. Namun mengejutkan, Jawa Timur telah menyentuh angka 31% dari alokasi tersebut.
Untuk mengakomodasi permintaan pupuk bersubsidi di Jawa Timur, kata dia selanjutnya, PT Pupuk Indonesia berkomitmen untuk menjaga ketersediaan stok yang cukup. Hingga tanggal 8 Mei 2025, jumlah stok di Jawa Timur telah mencapai angka 215.978 ton, setara dengan 301% dari batas minimal yang ditetapkan. Rincian tersebut terbagi menjadi urea sebanyak 118.617 ton, NPK sebesar 97.245 ton, NPK spesial formulir sejumlah 116 ton, serta pupuk organik senilai 3.968 ton.
Direktur Pupuk dari Kementerian Pertanian (Kementan), Jekvy Hendra mengingatkan pentingnya bagi para petani untuk segera menebus pupuk bersubsidi guna meningkatkan hasil panen mereka. Dia menegaskan bahwa pihak pemerintah akan bekerja keras untuk menjaga pasokan pupuk bersubsidi merata ke semua wilayah di tanah air.
Oleh karena itu, para petani dapat langsung terdaftar dalam sistem elektronik Rencana Kebutuhan Definitif Kelompok (e-RDKK), yang merupakan prasyarat untuk mendapatkan kuota pupuk bersubsidi. "Pemerintah menegaskan bahwa pasokan pupuk akan tersedia di semua area Indonesia. Apabila saat ini masih ada petani yang belum melakukan pendaftaran pada e-RDKK atau baru mengajukan sekali tanam, silakan mereka melengkapi data tersebut dengan menggunakan sistem kolektif," jelasnya.
Tidak ada komentar