NOIS.CO.ID --, BANDUNG - Perum Bulog untuk area Jawa Barat sukses mengumpulkan 352.680 ton beras yang setARA dengan hasil panen petani dalam negeri di berbagai daerah di Jabar.
Penyerapan beras dimulai dari bulan Februari sampai 11 Mei 2025. Angka ini mencapai jumlah tertinggi dalam catatan sejarah.
Kepala Regional Perum Bulog untuk Jawa Barat, Mohamad Alexander, menyebut bahwa jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, jumlah penerimaan itu meningkat sampai dua kali lebih banyak.
Dia mengatakan bahwa tingkat penyerapan saat ini sudah mencapai 63,88% dari sasaran penyerapan yang ditetapkan sampai akhir Mei, yaitu sebesar 552.099 ton setara beras.
"Pencapaian ini sangat mengesankan karena selama periode yang sama dari tahun sebelumnya sampai akhir Mei, jumlah beras yang diserap baru mencapai 177 ribu ton saja. Hal ini merupakan prestasi tertinggi dalam sejarah Bulog untuk wilayah Jawa Barat," ungkap Mohamad Alexander pada hari Senin, tanggal 12 Mei 2025.
Alexander yakin bahwa target serapannya untuk padi/gabah dari para petani di sampai dengan akhir Mei di Jawa Barat masih bisa dicapai. Lagi pula, beberapa area utama penghasilan di provinsi tersebut masih berada dalam musim panen yang melimpah.
"Penerimaan beras masih terus dilakukan di semua kabupaten/kota di Jawa Barat. Untuk meningkatkan efisiensi penerimaan, kami juga menggandeng anggota militer dan mitra Bulog, termasuk membentuk tim pengumpul hasil panen, sehingga proses penerimaannya menjadi lebih luas dan seimbang," katanya.
Berdasarkan data penyerapan padi/padi oleh petani pada periode tersebut, sumbangsih utamanya datang dari Bulog Cabang Cirebon dengan volume sekitar 104.537 ton dalam bentuk beras. Capaian pengumpulan beras ini menjadikan Bulog Cabang Cirebon berada di posisi nomor satu, tertinggi, serta memiliki jumlah terbanyak di seluruh wilayah Indonesia.
Diikuti oleh prestasi Bulog Cabang Indramayu dengan menyerap hingga 83.353 ton, meraih posisi sebagai penyedia terbesar kedua di seluruh negeri. Kemudian disusul oleh Bulog Cabang Karawang yang berhasil menyimpan 71.336 ton beras, berada pada urutan empat besar tingkat nasional.
Berikut ini, sumbangan dari Bulog Cabang Subang sebesar 41.921 ton, Ciamis dengan total 27.392 ton, Bandung menyumbangkan 13.848 ton, Cianjur memberikan 7.950 ton, serta Bulog Cabang Bogor mendonasikan 2.341 ton dalam bentuk beras.
"Hasil serapan beras/padi ini sesuai dengan program nasional untuk memelihara stok beras pemerintah guna mencapai kemandirian pangan nasional, sambil juga menstabilkan harga pasar serta meningkatkan kesejahteraan para petani setempat," ucapnya.
Menurut Alexander, mengingat pertambahan berkelanjutan dalam penyerapan beras atau padi, jelas bahwa daya tampung gudang-gudang milik Bulog saat ini telah menjadi kurang memadai. Oleh karena itu, Bulog Cabang Wilayah Jawa Barat perlu mendapatkan tambahan ruang melalui skema pemakaian bergantian serta penyewaan fasilitas.
Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat mempunyai total 39 unit gudang yang didistribusikan ke delapan area kantor cabang mereka. Selain itu, Bulog sudah mengontrak 44 unit gudang dari pihak swasta dengan daya tampung mencapai 182.937 ton, serta berkolaborasi dengan mitra atau instansi terkait untuk menggunakan pinjam pakai sebanyak 119 unit gudang dengan kapasitas penyimpanan 131.165 ton,” jelas dia.
Mengenai persediaan padi/beras di area Jawa Barat, Alexander menyebut bahwa jumlahnya kini sudah mencapai 531.224 ton dalam bentuk beras, dan distribusi tersebut ada di semua gudang milik Bulog. Persedian beras di daerah Jawa Barat cukup besar sehingga dapat memenuhi permintaan penduduk sampai beberapa bulan mendatang, sambil juga berfungsi sebagai simpanan beras bagi pemerintah.
Sebagaimana dikenali, pihak berkuasa melalui Kementerian Pertanian telah mengeluarkan arahan kepada semua lombong logistik se-Indonesia supaya membeli gandum pekebun setaraf RM43 ribu ton. Tindakan itu bertujuan mencipta kejayaan ekonomi bagi para petani dan pada masa yang sama merancang kedaulatan beras dalam tempoh tahun ini. *Note: The conversion from IDR to MYR was done for illustrative purposes as requested but please verify the currency accuracy.*
Proses pengumpulan padi dari para petani oleh Bulog dijalankan secara intensif dengan menerapkan dua metode, yaitu lewat tim yang menjemur padi dan juga melalui kerja sama dengan mitra. Agar lebih efektif dalam menyerap hasil panen, Bulog bekerja sama dengan berbagai kelompok termasuk mitra pertanian serta anggota TNI. (*)
Tidak ada komentar