Beranda
asia
headline
indonesia
soccer
sports
tournaments
Timnas Indonesia Dituntut! AFC Pertimbangkan Gelar Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Timur Tengah?
Redaksi
Mei 01, 2025

Timnas Indonesia Dituntut! AFC Pertimbangkan Gelar Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Timur Tengah?

NOIS.CO.ID — Tim Nasional Indonesia berisiko mendapat ketidakadilan akibat keputusan AFC tentang penyelenggaran babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk wilayah Asia. Diketahui AFC direncanakan akan melangsungkan pertandingan penting tersebut di dua negara di Asia Barat, bukannya di lokasi netral seperti yang diterapkan sebelumnya.

Pengambilan keputusan tersebut menutup pintu untuk Indonesia sebagai tuan rumah secara otomatis. Sebenarnya, bertanding di tanah sendiri dapat memberikan manfaat signifikan bagi timnas Garuda dalam kompetisi meraih tempat di Piala Dunia.

Menurut data yang ada pada halaman Wikipedia resmi untuk kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC), tim tuan rumah untuk fase keempat akan dipilih dari tiga besar dan empat besar teratas di tahap ketiga.

Dua tim berperingkat teratas dari ketiga grup yaitu A, B, dan C akan dipilih menjadi tuan rumah.

Sampai pertandingan kedelapan pada fase ketiga ini, dua tim unggulan sebagai tuan rumah adalah Uni Emirat Arab (UEA) dan Irak. Kedua tim tersebut memiliki peluang besar untuk memenangi grup masing-masing. Saat ini, UEA berada di peringkat tiga Grup A dengan raihan 13 poin, sementara Irak juga menduduki tempat ke-tiga di Grup B tetapi dengan total 12 point.

Tim nasional sepak bola Indonesia masih kesulitan untuk berkompetisi secara head-to-head melawan kedua tim tersebut. Garuda Muda hanya berhasil meraih 9 poin saja, ketinggalan empat angka dari Uni Emirat Arab dan tiga angka dari Irak.

Ini berarti hampir tidak mungkin bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertandingan tahapan keempat apabila aturan tersebut betul-betulan dilaksanakan. Selain kurangnya poin, Indonesia juga terjebak dalam persaingan ketat dari negara-negara di wilayah Timur Asia yang mengincar tempat itu.

Dari para peserta kandidat pada tahap empat ini, hanya Indonesia yang berada di wilayah Asia Tenggara. Negara-negara lainnya merupakan negara-negara dari Asia Barat seperti UEA, Qatar, Irak, Oman, serta Arab Saudi.

Pada saat yang sama, struktur babak keempat ini terbilang kaku. Keenam tim digabungkan menjadi dua kelompok, dengan setiap grup mengandung tiga tim yang akan bersaing satu kali melawan kedua peserta lain di dalam grup tersebut.

Tim dengan peringkat pertama dalam tabel klasemen otomatis maju ke Piala Dunia 2026. Sementara itu, tim posisi kedua dari setiap grup akan bersaing pada putaran play-off zona Asia demi merebut satu tiket menuju fase interkontinenal tersebut.

Kondisi seperti ini tentunya kurang menguntungkan untuk Indonesia, terutama bila memang perlu bertanding di markas tim dari Asia Barat.

Walaupun kondisi lapangannya baik, aspek luar teknis seperti tekanan dari para pendukung serta kemungkinan adanya kecenderungan wasit dapat menjadi hambatan sendiri.

Kemungkinan untuk mengalami kerugian juga dapat berasal dari wasit yang berasal dari kawasan Timur Tengah dan sering menjadi perhatian publik akibat keputusannya yang menuai kontroversi.

Tekanan atmosfer di stadium Timur Tengah dapat mempengaruhi psikologi para pemain Indonesia yang belum banyak memiliki jam terbang tingkat atas.

Walau demikian, tim nasional Indonesia belum tentu selalu tertinggal ketika bertanding di wilayah itu. Di bulan Juni tahun 2022, Indonesia bahkan berhasil mengalahkan Kuwait dengan skor 2-1 di markas lawannya.

Pada tahap ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, tim yang ditanganinya Shin Tae-yong berhasil menampilkan performa tangguh saat bertanding melawan Arab Saudi dan Bahrain di markas sendiri.

Indonesia belum terkalahkan dalam kedua pertandingan away yang dilangsungkan di kawasan Asia Barat itu.

Penampilan yang mengesankan pada tingkat usia kelompok bermain pula membawa asa tersendiri. Pasukan U-23 berhasil maju ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Qatar, sementara itu pasukan U-17 sampai ke perempatfinal Piala Asia U-17 2025 di Arab Saudi.

Ini berarti bahwa walaupun faktor lokasi geografis kurang mendukung, Indonesia tetap mampu menunjukkan performa yang baik di wilayah Asia bagian barat.

Meskipun demikian, bertanding di area netral atau malah di markas sendiri akan memberikan keuntungan dari segi psikologi maupun teknikal.

Sayangnya, mengingat struktur turnamen AFC yang berlaku sekarang, hampir mustahil bagi Indonesia untuk mendapatkan kesempatan sebagai tuan rumah di putaran keempat. Pasukan Garuda perlu menekankan penampilannya tanpa tergantung pada dorongan dari lapangan sendiri.

Pemilihan tuan rumah oleh AFC menurut poin tertinggi dikritik sebagai kurang adil untuk negara-negara yang bukan berasal dari Asia Barat. Hal ini disebabkan karena dominasi secara geografis mengakibakan ketidakseimbangan dalam kompetisi mulai dari awal.

Apabila memang tahap empat diselenggarakan di Timur Tengah, Indonesia harus siap menyongsong berbagai tantangan. Mulai dari suhu lapangan yang mendidih, kemungkinan adanya prasangka wasit, sampai strategi rival yang sudah ahli bertanding di markas sendiri.

Walaupun begitu, pendukung sepak bola nasional mengharapkan PSSI dapat menyalurkan keinginan mereka supaya AFC menjadi lebih tepat sasaran saat merumuskan peraturan. Ini tidak hanya untuk kepentingan Indonesia saja, tetapi juga guna mewujudkan kompetisi yang seimbang bagi seluruh negara di benua Asia.

Shin Tae-yong dan timnya memiliki tanggungan besar untuk menghilangkan semua kekhawatiran. Melalui persiapan yang cermat dan semangat perjuangan yang kuat, tak mustahil jika Indonesia akan memberikan kejutan lagi kepada benua Asia.

Pastikan bahwa peraturan tidak menghancurkan impian negara-negara sedang berkembang dalam panggung sepak bola Asia. Keberlanjutan persaingan yang adil harus dipertahankan sehingga kesempatan berlalu menuju Piala Dunia tetap terbuka bagi semua orang, termasuk Indonesia.

Penulis blog

Tidak ada komentar