Beranda
HELT
Kenali Istilah Kesepian Kronis: Gejalanya dan Dampaknya
Redaksi
Juni 25, 2025

Kenali Istilah Kesepian Kronis: Gejalanya dan Dampaknya

NOIS.CO.ID , Jakarta - Rasa kesepian Itu bagian dari pengalaman manusia yang munculnya sering kali dipicu oleh kebutuhan akan interaksi sosial yang tidak terpenuhi. Namun, kesepian bukan sekadar soal tidak memiliki teman atau sedang sendiri.

Someone can choose to be alone and still be happy without much socializing. Conversely, being in the midst of a crowd, in relationships, or surrounded by family doesn't guarantee freedom from feelings of loneliness, especially if there's no sense of being understood or valued by the people around them.

Jika perasaan kesepian menetap dalam waktu lama dan sulit diatasi, bisa jadi itu pertanda dari kondisi yang dikenal dengan istilah depresi. kesepian kronis atau kesepian kronis.

Apa Itu Kesepian Kronis ? Dilansir dari laman Cigna Healthcare , kesepian kronis Atau kesepian kronis merujuk pada perasaan kesepian dan isolasi sosial yang berlangsung lama dan terus-menerus. Seseorang yang mengalami kondisi ini merasa dirinya terpisah dari orang lain dan sulit menjalin hubungan yang bermakna. Sering kali disertai juga dengan rasa tidak percaya diri, harga diri yang rendah, dan kecemasan sosial.

Even people who appear friendly and socially active can experience it. Being the center of attention in a crowd does not guarantee that someone is free from deep loneliness. If left unchecked, chronic loneliness can affect various aspects of a person's life.

Adapun menurut WebMD , tanda dan gejala kesepian kronis bisa berbeda-beda, tergantung latar belakang dan kondisi individu. Kesepian kronis ini pun bisa dialami siapa saja, tapi risikonya lebih tinggi pada kelompok tertentu.

Penelitian yang dikutip oleh WebMD menunjukkan bahwa kelompok imigran, komunitas lesbian, gay, dan biseksual lebih sering mengalami kesepian. Hal ini berkaitan dengan hambatan bahasa, perbedaan budaya, dinamika keluarga, stigma, diskriminasi, hingga akses yang terbatas terhadap layanan dukungan.

Gejala Umum Kesepian Kronis

Dihapus dari laman Healthline dan Cigna Healthcare , beberapa ciri umum yang dapat menjadi tanda dari kesepian kronis meliputi:

  • Mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang dalam dan bermakna meskipun memiliki banyak kenalan.
  • Tidak memiliki sahabat dekat yang benar-benar memahami diri.
  • Merasa kesepian meski berada di tengah keramaian.
  • Rasa rendah diri atau merasa tidak cukup berharga.
  • Upaya untuk membangun hubungan sering kali tidak mendapatkan respons yang diharapkan.
  • Merasa lelah atau kehilangan energi saat bersosialisasi
  • Masalah fisik atau emosional seperti sulit tidur, mudah sakit, atau pola makan yang buruk.
  • Sulit berkonsentrasi atau merasa bingung dan cemas
  • Mudah sakit serta merasakan nyeri tubuh

Ada juga faktor lain yang dapat memicu kesepian kronis antara lain:

  • Tidak dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial akibat keterbatasan ekonomi
  • Masalah kesehatan atau fisik yang membatasi mobilitas
  • Menjadi orang tua tunggal atau pengasuh
  • Kekurangan hubungan persahabatan atau dukungan keluarga
  • Hubungan keluarga yang renggang atau rusak
  • Riwayat kekerasan seksual atau fisik yang membuat sulit mempercayai orang lain
  • Penyakit kronis, termasuk gangguan kesehatan mental

Dampak terhadap Kesehatan

Penelitian yang dikutip dari laman Healthline menemukan bahwa kesepian dan isolasi berkaitan dengan peningkatan risiko kematian dini, masalah kardiovaskular, hingga gangguan kesehatan mental. Studi lain menunjukkan kaitan kesepian dengan kolesterol tinggi, stres emosional, diabetes, dan depresi. Selain itu, kesepian kronis juga bisa meningkatkan kadar hormon stres kortisol dalam tubuh. Jika terus terjadi, kondisi ini bisa memicu tekanan darah tinggi, kenaikan berat badan, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah fisik lainnya. Tanpa penanganan, kesepian kronis bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Kualitas tidur pun terdampak. Riset pada lebih dari 2.000 orang muda menunjukkan bahwa mereka yang merasa kesepian mengalami gangguan tidur. Hal serupa ditemukan pada orang dewasa dan lansia.

Kesepian juga dapat menurunkan kemampuan berpikir kritis, mengambil keputusan, dan menyelesaikan masalah. Selain itu, kesepian dan depresi juga berperan dalam menurunnya fungsi kognitif pada lanjut usia. Bahkan beberapa studi mengaitkannya dengan peningkatan risiko demensia dan Alzheimer.

Meskipun tidak termasuk gangguan mental, para ahli semakin menyadari dampaknya terhadap kesehatan. Jika kesepian disertai gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya, diharapkan untuk tidak melakukan self diagnose dan segera mencari bantuan profesional.

Terapis bisa membantu mengenali penyebab psikologis di balik kesepian dan memberikan strategi untuk mengatasinya. Meskipun tidak ada diagnosis, terapi tetap bisa membantu individu membangun perubahan positif dan mendapatkan dukungan.

Penulis blog

Tidak ada komentar