
NOIS.CO.ID- Chelsea berhasil mengalahkan PSG dalam final Piala Dunia Antarklub 2025.
Ini membuat Chelsea menjadi juara Piala Dunia Antarklub 2025.
Melihat ini, pelatih Chelsea Enzo Maresca mengungkap kebahagiaannya setelah membawa timnya menjadi juara Piala Dunia Antarklub 2025.
Chelsea keluar sebagai juara Piala Dunia Antarklub 2025 setelah mengalahkan PSG dengan skor meyakinkan 3-0, Senin (14/7/2025) dini hari WIB.
Semua gol dalam pertandingan ini tercipta di babak pertama.
Cole Palmer mencetak dua gol pada menit 22' dan 30' sebelum Joao Pedro melengkapi skor 3-0 di menit 43'.
Maresca cukup berbesar hati dengan mengatakan kunci kemenangan telak atas PSG sudah ditentukan sejak menit pertama.
Itu lantaran Chelsea mampu mengontrol pertandingan final yang diadakan di MetLife Stadium, New Jersey, Amerika Serikat itu.
Pada pertandingan ini, sebenarnya PSG lebih banyak menguasai bola.
Namun Chelsea yang hanya menguasai 33 persen bola dan mencatatkan lebih sedikit tembakan tepat sasaran (5 vs 6) dibanding PSG, mereka tampil jauh lebih efektif.
PSG justru harus menyelesaikan pertandingan dengan 10 pemain setelah menerima satu kartu merah, sementara Chelsea menyelesaikan pertandingan tanpa mencetak gol balasan.
Kemenangan ini menghasilkan Trofi Piala Dunia Antarklub kedua bagi Chelsea setelah sebelumnya mereka menang di edisi 2021/2022.
Maresca juga tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya terhadap penampilan anak asuhnya saat mengalahkan PSG yang merupakan juara Liga Champions ini.
"Tidak ada kata-kata. Para pemain pantas mendapatkan momen ini," kata Maresca setelah pertandingan, dilaporkan dari Standard.
"Bagi saya, kami memenangkan pertandingan dalam 10 menit pertama. Saat itu kami mengatur tempo, memainkan gaya yang kami inginkan. Kami sangat bagus," katanya.
Kemenangan ini juga menjadi trofi kedua Chelsea musim ini setelah sebelumnya memenangkan UEFA Europa Conference League pada Mei.
Ini menjadi pencapaian yang bagus bagi Maresca, di mana di musim pertamanya di Stamford Bridge langsung dipersembahkan dua gelar bergengsi.
Enzo Maresca membuktikan dirinya bukan hanya sebagai pelatih yang visioner, tetapi juga akurat dalam strategi cepat.
Keyakinannya bahwa pertandingan final "selesai dalam 10 menit pertama" menunjukkan betapa siap dan terkontrolnya Chelsea di bawah arahannya.
Ketika ditanya tentang langkah berikutnya untuk Chelsea, Maresca menjawab dengan nada santai:
"Saya sangat bersemangat ... tapi mungkin lebih senang karena kami memiliki libur tiga minggu sekarang!" katanya sambil tersenyum.
Kemenangan ini juga sangat menguntungkan secara finansial.
Chelsea diperkirakan membawa pulang hadiah uang sebesar 125 juta dolar atau setara dengan 2 triliun rupiah, berkat partisipasi dan kemenangan di edisi perdana Piala Dunia Antarklub yang diikuti 32 tim.
Kata Luis Enrique
Alasan sedikit nyeleneh disampaikan pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique, atas insiden pemukulan terhadap pemain Chelsea, Joao Pedro, dalam Final Piala Dunia Antarklub 2025.
Keberhasilan Chelsea menjadi juara Piala Dunia Antarklub 2025 dengan mengalahkan PSG 3-0 di MetLife Stadium, New Jersey, tidak lepas dari insiden keributan setelah pertandingan, Senin (14/7/2025) dini hari WIB.
Insiden yang tidak menyenangkan terjadi setelah peluit tanda pertandingan berakhir berbunyi.
Momen tersebut tidak lain adalah pukulan pelatih PSG, Luis Enrique terhadap pemain Chelsea, Joao Pedro.
Video pemukulan ini viral di jagat media sosial X (Twitter).
Setelah pertandingan, Luis Enrique memberikan alasan yang sedikit 'neyeleneh' mengenai insiden pukulan terhadap Joao Pedro
"Saya berusaha mencegah pemain saya berkelahi. Saya yakin itu adalah situasi yang bisa dihindari. Banyak sekali yang saling dorong," kata Luis Enrique dalam wawancara kepada DAZN.
Seperti yang sudah saya katakan, saya mencoba menghentikan para pemain saya. Ada banyak ketegangan, dan ada banyak dorongan. Itu adalah situasi yang bisa dihindari secara logis. Saya tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan.
Alih-alih mengakui kesalahan, Luis Enrique juga menyebut Enzo Maresca juga melakukan dorongan terhadap pemain PSG.
Saya melihat Maresca menerima dorongan dan juga mendorong orang lain! Jelas niat kami adalah menghentikan para pemain.
Selanjutnya, pelatih Barcelona ini tidak peduli bagaimana pandangan publik terhadapnya. Ia mengakui bahwa Luis Enrique adalah sosok yang penuh semangat sejak muda.
Luis Enrique memang dikenal sebagai pelatih yang memiliki temperamen tinggi. Bahkan saat masih menjadi pemain, sifatnya yang mudah meledak di lapangan sering kali membuatnya dan tim merugi.
Saya tidak peduli orang-orang menyukai saya atau tidak. Saya selalu seperti itu sejak muda. Orang-orang yang mengenal saya, sangat menyukai saya.
Saya tidak tahu apakah saya egois, tetapi saya bisa mengatakannya tanpa masalah.
Pada momen yang berbeda, Joao Pedro memberikan pernyataan mengenai dirinya menjadi korban pukulan Luis Enrique.
Pemain berusia 23 tahun itu tidak mengetahui alasan pelatih lawan memukulnya. Karena dirinya semula ingin melerai perselisihan yang terjadi.
"Mereka adalah pecundang yang buruk. Saya pergi untuk membela rekan satu tim saya. Saya didorong dan jatuh ke tanah," kata pemain asal Brasil.
Kronologi Luis Enrique Memukul Joao Pedro
Kronologi insiden ini dimulai saat Gianluigi Donnarumma terlibat dalam perbincangan panas dengan pelatih Chelsea, Enzo Maresca. Dalam laporan situs Standard, mantan kiper AC Milan itu diduga sebagai provokatornya.
Tidak berhenti sampai di situ. friksi terus berlanjut ketika Joao Pedro terlibat cekcok dengan Achraf Hakimi, yang juga melibatkan Gigio Donnarumma.
Ketika dua pemain PSG tersebut menekan Pedro, datang dari arah berlawanan Luis Enrique yang tampak penuh semangat.
Pelatih mantan Barcelona itu langsung mendekati Joao Pedro dan memberinya sebuah pukulan di bagian leher.
Pada dasarnya, tindakan Luis Enrique ini telah dicoba ditahan oleh pemain Chelsea, Romeo Lavia, tetapi tidak berarti apa-apa.
Tendangan Luis Enrique yang diikuti dorongan Gianluigi Donnarumma membuat Joao Pedro jatuh.
Insiden itu membesar ketika pemain Chelsea mengetahui rekan mereka menerima perlakuan tidak menyenangkan.
Beberapa pemain Chelsea langsung menyerbu ke arah Donnarumma dan Enrique.
Terjadi dorong-mendorong pada momen kekacauan ini.
Kekacauan yang semakin tidak terkendali membuat pelatih Chelsea, Enzo Maresca turun tangan.
Wajahnya menunjukkan pelatih tersebut marah terhadap pemainnya yang gagal mengendalikan emosi. Bahkan Maresca sampai harus mendorong sejumlah pemain The Blues untuk menjauh.
Dorongan diberikan Enzo Maresca kepada Christopher Nkunku hingga Enzo Fernandez agar menjauhi area keributan.
(NOIS.CO.ID/Tribunnews.com)
Tidak ada komentar