nois.co.id --, JAMBI - NK (60) dan HD (43), sekuriti perusahaan kelapa sawit PT Persada Hidup Kahuripan (PT PHK) keroyok warga Suku Anak Dalam (SAD) asal Merangin, berinisial PL (27), hingga meninggal dunia.
Lokasi kejadian di Desa Betung Bedarah, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi pada Selasa, 29 April 2025, sekitar pukul 12.00 WIB.
Atas perbuatannya, kedua pelaku telah ditangkap Polda Jambi dalam waktu 24 jam setelah kejadian.
Kronologi Kejadian
Menurut informasi dari Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Manang Soebeti, peristiwa ini bermula dari dugaan pencurian yang dilakukan oleh korban.
Saat itu, petugas pengamanan perusahaan melakukan patroli untuk mencari pencuri di area kebun.
Korban, yang sedang duduk-duduk, tidak terlibat dalam proses pencurian, namun ditanya oleh petugas.
Pertanyaan tersebut berujung pada pengeroyokan.
“Antara korban dan pelaku tidak saling menyerang, tetapi korban dikeroyok oleh petugas pengamanan,” jelas Manang.
Dari ketiganya, salah satunya bernama BP (25) berhasil melarikan diri, sementara kedua orang lainnya terluka dan harus diantar ke RSUD Sultan Thaha Saifuddin.
Pasien tersebut selanjutnya dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Penangkapan Pelaku
Kombes Pol Manang Soebeti menyatakan bahwa kedua terduga pelaku pemukulan, yaitu NK (60) dan HD (43), sudah berhasil diamankan selama 24 jam sejak insiden tersebut terjadi.
Mereka berdua adalah penduduk setempat di dekat perkebunan kelapa sawit.
"Hasil dari pengolahan tempat kejadian perkara menunjukkan bahwa kita telah mengenali sejumlah tersangka. Kedua individu yang kini ditahan mempunyai fungsi berbeda dalam kasus pembobolan tersebut," jelasnya.
Satu tersangka memegang korban, sedangkan yang lainnya memukuli korban dengan kayu.
Manang juga menjelaskan mengenai suara tembakan yang terdengar saat keributan terjadi.
Tembakan itu adalah peringatan dari pihak polisi guna mencegah kondisi menjadi lebih parah.
“Dari pihak SAD berusaha untuk mendatangi TKP, tetapi kami dari kepolisian dan Koramil menjaga lokasi untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Tidak ada komentar