Beranda
disaster management
emergency management
natural disasters
NEWS
science
Gunung Semeru Erupts Three Times, Tiang Abu Tinggi Hingga 900 Meter Melebihi Puncak
Redaksi
Mei 04, 2025

Gunung Semeru Erupts Three Times, Tiang Abu Tinggi Hingga 900 Meter Melebihi Puncak

PR JABAR - Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur menyala kembali secara vulkanis. Dengan ketinggian 3.676 mdpl, gunung ini melontarkan tiga letusan pada hari Sabtu dinihari (1/5/2025). Kolum debu vulkaniknya meraut ke langit sejauh 700 sampai 900 meter dari pucuk gunung tersebut.

Erupsinya yang pertama kali muncul adalah di jam 03:59 Waktu Indonesia Bagian Timur (WIB), diikuti oleh erupsi kedua pada pukul 05:27 WIB, serta erupsi ketiga yaitu sekitar pukul 07:02 WIB. Masing-masing dari tiga erupsi tersebut ditandai dengan adanya kolom debu abu berwarna abu-abu dengan tingkat kerapatan antara sedang sampai padat, arahnya menuju bagian barat-daya, barat, tenggara, dan selatan.

"Pada pukul 07.02 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi lagi dan mencapai ketinggian kolom lava sebesar 700 meter dari puncaknya, setara dengan 4.376 mdpl," demikian dilansir oleh Petugas Pos Observasi Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melalui laporannya yang diterima di Lumajang.

Setiap kali terjadi letusan, rekaman tersebut dicatat oleh seismogra dengan amplitudo tertinggi mencapai 22 milimeter dan lamanya berkisar dari 150 sampai 165 detik.

Peringatan Dini, PVMBG Sampaikan Saran

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap menjaga status Gunung Semeru pada Tingkat II atau Waspadai. Penduduk diminta mengikuti berbagai pantangan guna keamanan mereka.

Berikut rekomendasi resmi PVMBG:

  • Penduduk dilarang melakukan aktivitas di area sektor tenggara yang mencapai 8 kilometer dari puncak (titik pusat erupsi) mengikuti alur Besuk Kobokan.

  • Di area yang lebih luas lagi, warga dihindari untuk mendekati dalam rentang 500 meter dari bibir sungai, karena adanya risiko penyebaran awan panas serta arus lumpur hingga sejauh 13 kilometer.

  • Radius 3 km dari kawah/puncak harus steril dari aktivitas warga karena berisiko terkena lontaran batu pijar.

  • Warga harus waspada terhadap ancaman awan panas, jatuhan material dari gunung berapi, dan banjir lumpur yang mengaliri sungai-sungai bermuara di ketinggian, utamanya di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk cabang-cabangnya.

PVMBG memperingatkan bahwa perubahan pada pola cuaca, seperti hujan lebat, bisa menambah risiko aliran lava panas, khususnya di area lereng serta sungai yang dekat dengan Gunung Semeru. Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan menyimak update informasi resmi dari otoritas setempat. ***

Penulis blog

Tidak ada komentar