
NOIS.CO.ID --Reinier de Ridder, sang raja UFC, menyatakan bahwa sifat angkuh telah hilang dari dirinya usai menaklukkan dua petarung kelas atas di octagon dengan begitu mudahnya.
De Ridder akan tampil di UFC Des Moines pada Sabtu (3/5/2025) di Wells Fargo Arena, Iowa.
Mantan pemenang dua kali divisi ONE Championship tersebut akan berlaga melawan Bo Nickal pada pertarungan ko-main event di kategori menengah.
The Dutch Knight memasuki pertempuran dengan catatan kemenangan 2-0 di UFC.
Menghadapi dua petarung berpengalaman seperti Gerald Meerschaert dan Kevin Holland, De Ridder mengalahkan keduanya dengan ringan tanpa kesulitan.
Perfoma ini akan membuat orang ingat kiprahnya di ONE Championship.
De Ridder pernah tak terkalahkan dengan rekor 16-0 di mana juara 2 divisi sebelumnya, Aung La N Sang, bisa dia taklukkan untuk merebut titel.
Pada waktu itu, RDR menyatakan dirinya terlalu angkuh karena yakin dapat mengalahkan setiap orang.
Dia rela menghadapkan diri pada Anatoly Malykhin, si raja dari kelas berat tersebut.
De Ridder belajar lewat kekalahan dua kali melawan Malykhin.
Jagoan dari Belanda tersebut menyatakan bahwa tak ada lagi rasa percaya diri untuk mengalahkan siapapun dalam dirinya meskipun ia berhasil menaklukkan kedua pesaing utama di UFC.
"Reinier de Ridder versi lama menurut saya sudah tak berlaku lagi," ujarnya saat memberikan wawancara khusus kepada NOIS.CO.ID --melalui platform Zoom yang diselenggarakan oleh UFC Indonesia pada hari Rabu (30/4/2024).
Tidak mau jadi orang macam itu lagi.
Perasaanku positif, aku merasakan kekuatan tapi juga dekat dengan realitas bahwa seluruh potensi yang kumiliki berasal dari kerja keras yang sudah kukerjakan.
Saya senantiasa berkarja, terus mengupayakan peningkatan diri, dan selalu bertujuan untuk tetap berkembang.
Saya sadar bahwa terkadang saya bisa membuat kekacauan sebagaimana yang sempat saya alami di ONE Championship.
Saya tidaklah seseorang yang tanpa cela dalam laga, saya bukan hadiah Yang Maha Esa bagi arena perlawanan.
Saya perlu terus memberikan yang terbaik agar bisa mengungguli mereka.
Besok Sabtu tak akan ada pengecualian. Namun, saya yakin bahwa saya bisa mengalahkan Bo Nickal.
"Di akhirnya saya akan mengambil tangannya." (Note: The original sentence seems aggressive; this alternative maintains a similar tone but with slightly different wording.)
Tentang kemenangan atas Meerschaert dan Holland, Reinier de Ridder berpendapat bahwa ini merupakan hasil dari usaha keras yang dibarengi dengan nasib baik.
"Kenapa sangat sederhana? Saya tak mengerti, teman," tambah De Ridder.
Saya melatih diri dengan giat sebelum pertandingan.
Sekali-sekalianlah mungkin aku akan meraih keberuntungan.
Saya berhasil karena telah berusaha ekstra dalam menyiapkan segalanya.
Pastikan bahwa semua aspek dasar yang dibutuhkan sudah tersedia.
Telah memakan waktu bertahun-tahun bagi saya untuk menguasai hal ini.
"Bila aku terus merendahkan diri dan berusaha dengan giat, mustahil untuk menjatuhkanku," tegasnya.
Tidak ada komentar