Amalan yang Bisa Dikerjakan pada Hari Asyura dan Tasya yang Jatuh pada Tanggal Ini

NOIS.CO.ID - Sekitar 6 hari ke depan, masyarakat Muslim di dunia akan memasuki pergantian tahun dalam kalender Islam atau yang dikenal juga dengan kalender Hijriah.
Adapun, dalam kalender hijriah awal dimulai dengan bulan pertama yang dinamai Muharram.
Bulan Muharram menjadi salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam, yang dalamnya terdapat dua hari istimewa untuk melaksanakan puasa sunnah, yakni puasa Tasua dan Asyura.
Puasa Tasua jatuh pada tanggal 9 Muharram, sementara puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram dalam kalender Hijriah.
Pada kalender Hijriah 1447 H, 1 Muharram jatuh pada 27 Juni 2025.
Maka puasa tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram 1447 Hijriah dan bertepatan dengan tanggal 5 Juli 2025.
Sementara puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram 1447 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juli 2025.
Sekedar informasi, hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah dan mulia karena pada hari ini terjadi sejumlah peristiwa besar.
Antara lain seperti Allah SWT menciptakan alam semesta, hari diterimanya taubat Nabi Adam AS setelah turun ke Bumi, Nabi Nuh diselamatkan dari banjir besar, Nabi Musa membelah lautan dan lain sebagainya.
Puasa Asyura, Amalan Sunnah yang Penuh Keutamaan
Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan di Hari Asyura yakni pada tanggal 10 Muharram, di mana Nabi Muhammad SAW sangat mencintai berpuasa pada hari tersebut.
Dari Ibnu Abbas RA, ia ditanya tentang puasa Asyura kemudian ia menjawab, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW sangat bersemangat untuk berpuasa di suatu hari, kecuali di hari ini (Hari Asyura) dan di bulan Ramadhan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Selain itu, disebutkan bahwa dulunya Rasulullah SAW memerintahkan puasa Asyura sebelum datang perintah puasa Ramadhan.
Aisyah RA berkata, "Rasulullah SAW memerintahkan puasa Asyura sebelum datangnya perintah puasa Ramadhan. Adapun ketika puasa Ramadhan telah diwajibkan, siapa yang mau berpuasa Asyura tetap diperbolehkan dan siapa yang tidak ingin berpuasa juga diperbolehkan." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad)
Berikut adalah terjemahan teks tersebut ke dalam Bahasa Indonesia:
Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa pada hari Asyura, ditulis untuknya pahala ibadah enam puluh tahun-termasuk di dalamnya ibadah puasa dan shalatnya; barang siapa berpuasa pada hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu malaikat; barang siapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala yang setara dengan pahala seribu orang yang haji dan umrah; barang siapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu syahid; barang siapa berpuasa Asyura sesungguhnya ia seperti orang yang memberi makan seluruh orang fakir dan umat Muhammad SAW dan membuat mereka semua kenyang; barang siapa membelai anak yatim dengan tangannya pada hari Asyura, maka akan diberikan untuknya untuk setiap rambut satu derajat di surga."
Dalam hadits lain disebutkan bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun.
"Puasa Asyura menghapus dosa setahun dan puasa Arafah menghapus dosa dua tahun; setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya." (HR. Muslim, Tirmidzi)
Puasa Tasua dan Asyura Membedakan Muslim dengan Kaum Yahudi
Hari Asyura sendiri merupakan hari yang mulia. Tidak hanya bagi umat muslim tetapi juga bagi orang-orang Yahudi.
Rasulullah SAW bersabda, "Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: 'Nabi SAW datang ke Madinah, tiba-tiba beliau menemui orang-orang Yahudi yang berpuasa pada Asyura (10 Muharram). Mereka berkata: 'Ini adalah hari kemenangan Musa terhadap Fir'aun.' Lalu Nabi SAW berkata kepada para sahabatnya: 'Kalian lebih berhak atas Musa daripada mereka, oleh karena itu berpuasalah!' (HR. Bukhari)"
Namun untuk membedakan diri dengan kaum Yahudi, Nabi SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa sehari sebelumnya. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda,
Puasa pada hari Ashura, dan berbedalah dengan orang Yahudi, kemudian puasa sehari sebelum atau setelahnya.
"Puaskanlah pada hari Asyura, dan berbedalah kalian dari kaum Yahudi, yaitu dengan berpuasa satu hari sebelum atau sesudah hari Asyura." (HR. Ahmad)
Para ulama sangat menganjurkan untuk berpuasa pada hari ke-9 Muharram karena itu. Puasa ini dikenal sebagai puasa Tasua.
Menurut Imam Syafi'i, Imam Ahmad bin Hambal, dan Ishaq, disunnahkan berpuasa di hari kesembilan bersama hari kesepuluh yaitu hari Asyura.
Sementara Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa berpuasa pada hari Asyura tanpa disertai puasa satu hari sebelum atau setelahnya sangat diharamkan.
Niat Puasa Tasua dan Asyura
Berikut bacaan niat yang dapat dilafalkan untuk puasa Tasua dan Asyura bagi umat Muslim:
1. Niat Puasa Tasua
Saya berniat berpuasa besok dari hari Asura sebagai sunnah kepada Allah SWT.
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumu tasuu-'aa-in sunnatan lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tasua besok hari karena Allah Ta'ala."
2. Niat Puasa Asyura
Saya berniat untuk berpuasa besok dari hari Ashura sebagai sunnah kepada Allah SWT.
Arab Latin: Nawaitu shaumu ghadin min yaumil 'Aashuraa' sunnatan lillaahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat berpuasa sunnah hari Asyura besok hari karena Allah Ta'ala."
(*)
Baca artikel lainnya dari NOIS.CO.ID di Berita Google
Posting Komentar untuk "Amalan yang Bisa Dikerjakan pada Hari Asyura dan Tasya yang Jatuh pada Tanggal Ini"