
NOIS.CO.ID- Alasan sedikit nakal disampaikan pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique mengenai insiden pukulan terhadap pemain Chelsea, Joao Pedro, dalam Final Piala Dunia Antarklub 2025.
Keberhasilan Chelsea menjadi juara Piala Dunia Antarklub 2025 dengan mengalahkan PSG 3-0 di MetLife Stadium, New Jersey, tidak lepas dari insiden keributan setelah pertandingan, Senin (14/7/2025) dini hari WIB.
Insiden yang tidak menyenangkan terjadi setelah peluit tanda pertandingan berakhir berbunyi.
Momen tersebut tidak lain adalah pukulan pelatih PSG, Luis Enrique terhadap pemain Chelsea, Joao Pedro.
Video pemukulan ini viral di jagad media sosial X (Twitter).
Setelah pertandingan, Luis Enrique memberikan alasan yang sedikit 'neyeleneh' mengenai insiden pukulan terhadap Joao Pedro
"Saya berusaha mencegah pemain saya berkelahi. Saya yakin itu adalah situasi yang bisa dihindari. Banyak sekali yang saling dorong," kata Luis Enrique dalam wawancara kepadaDAZN.
Seperti yang sudah saya katakan, saya mencoba menghentikan para pemain saya. Ada banyak ketegangan, dan ada banyak dorongan. Itu adalah situasi yang bisa dihindari secara logis. Saya tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan.
Alih-alih mengakui kesalahan, Luis Enrique juga menyebut Enzo Maresca juga melakukan dorongan terhadap pemain PSG.
Saya melihat Maresca menerima dorongan dan juga mendorong orang lain! Jelas niat kami adalah menghentikan para pemain.
Selanjutnya, pelatih Barcelona ini tidak peduli bagaimana pandangan publik terhadapnya. Ia mengakui bahwa Luis Enrique adalah sosok yang penuh semangat sejak muda.
Luis Enrique memang dikenal sebagai pelatih yang memiliki temperamen tinggi. Bahkan saat masih menjadi pemain, sifatnya yang mudah marah di lapangan sering membuatnya dan tim merugi.
Saya tidak peduli orang-orang menyukai saya atau tidak. Saya selalu seperti itu sejak muda. Orang-orang yang mengenal saya, sangat menyukai saya.
Saya tidak tahu apakah saya egois, tetapi saya bisa mengatakannya tanpa masalah.
Pada momen yang berbeda, Joao Pedro memberikan pernyataan mengenai dirinya menjadi korban pukulan Luis Enrique.
Pemain berusia 23 tahun itu tidak mengetahui alasan pelatih lawan memukulnya. Karena dirinya semula hendak melerai pertikaian yang terjadi.
"Mereka adalah pecundang yang buruk. Saya pergi untuk membela rekan satu tim saya. Saya didorong dan jatuh ke tanah," kata pemain asal Brasil.
Kronologi Luis Enrique Memukul Joao Pedro
Kronologi insiden ini dimulai saat Gianluigi Donnarumma terlibat dalam perdebatan panas dengan pelatih Chelsea, Enzo Maresca. Dalam laporan di situs web Standard, mantan kiper AC Milan itu diduga sebagai provokatornya.
Tidak berhenti sampai di situ. friksi terus berlanjut ketika Joao Pedro terlibat cekcok dengan Achraf Hakimi, yang juga melibatkan Gigio Donnarumma.
Ketika dua pemain PSG tersebut menekan Pedro, datang dari arah berlawanan Luis Enrique yang terlihat berapi-api.
Pelatih Barcelona yang pernah ini langsung mendekati Joao Pedro, dan memberinya sebuah pukulan di bagian leher. Sebenarnya, tindakan Luis Enrique ini sudah dicoba untuk ditahan oleh pemain Chelsea, Romeo Lavia, tetapi tidak ada artinya.
Tendangan Luis Enrique yang diikuti dorongan Gianluigi Donnarumma membuat Joao Pedro jatuh.
Insiden itu membesar ketika pemain Chelsea mengetahui rekan mereka menerima perlakuan tidak menyenangkan.
Beberapa pemain Chelsea langsung menyerbu ke arah Donnarumma dan Enrique.
Terjadi dorong-mendorong di momen kekacauan ini.
Kekacauan yang semakin tidak terkendali membuat pelatih Chelsea, Enzo Maresca turun tangan.
Wajahnya menunjukkan bahwa pelatih tersebut marah karena para pemainnya gagal mengendalikan emosi mereka. Bahkan Maresca sampai harus mendorong sejumlah pemain The Blues untuk menjauh.
Dorongan diberikan Enzo Maresca kepada Christopher Nkunku hingga Enzo Fernandez agar menjauhi area keributan.
(NOIS.CO.ID/Giri)
Tidak ada komentar