Beranda
bisnis
Merdeka Copper Gold (MDKA) Catat Pendapatan US$ 502 Juta pada Kuartal I-2025
Redaksi
Juli 02, 2025

Merdeka Copper Gold (MDKA) Catat Pendapatan US$ 502 Juta pada Kuartal I-2025

NOIS.CO.ID.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk ( MDKA ) mengumumkan hasil kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal I-2025.

Pada kuartal I-2025, MDKA mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar 502 juta dolar AS, turun 7,21% year on year (yoy). Hasil ini dipengaruhi oleh harga emas yang lebih tinggi yang berkontribusi pada tambahan pendapatan sebesar 47 juta dolar AS dari penjualan emas, serta 24 juta dolar AS dari penjualan limonit kepada pihak ketiga. Kenaikan kinerja dari dua segmen ini membantu mengimbangi penurunan kontribusi dari produk hilir nikel dan segmen tembaga, sehingga penurunan pendapatan MBMA secara tahunan hanya sekitar 7%.

Tambang nikel SCM memproduksi 1,8 juta metrik ton basah atau wet metric ton (wmt) nikel limonit, naik 54% YoY, dan 1,3 juta wmt nikel saprolit, atau meningkat 190% YoY. Meskipun produksi nikel turun dibandingkan kuartal sebelumnya akibat curah hujan musiman, volume secara keseluruhan jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sehingga mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

Pabrik peleburan RKEF mampu memproduksi 16.297 ton nikel dalam bentuk Nickel Pig Iron, turun 22% secara tahunan (yoy) pada kuartal I-2025. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh proses peningkatan bertahap di PT Bukit Smelter Indonesia (BSI) setelah perbaikan tungku pada kuartal IV-2024, serta pemeliharaan terjadwal di PT Zhao Hui Nickel (ZHN) yang sempat dihentikan sementara akibat banjir.

Peningkatan ini diperkirakan akan meningkatkan keselamatan dan efisiensi, serta mendukung penghematan biaya ke depan. Perbaikan lini tambahan BSI juga direncanakan pada semester kedua 2025.

Pengembangan pabrik pengolahan HPAL oleh anak perusahaan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang merupakan bagian dari sistem produksi terintegrasi dan dijalankan bersama perusahaan-perusahaan material baterai global berhasil mencatatkan kemajuan signifikan melalui anak perusahaan PT ESG New Energy Material (ESG), PT Meiming New Energy Material (Meiming), dan PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC).

PT ESG akan memulai produksi dari Train A pada akhir 2024 dengan Train B direncanakan menyusul pada semester II-2025. Biaya operasional diperkirakan akan menurun lebih lanjut seiring beralihnya penggunaan bijih dari Tambang SCM dan integrasi pabrik persiapan umpan (Feed Preparation Plant/FPP) baru pada semester II-2025.

PT Meiming melanjutkan komisioning komponen utama, khususnya autoklaf, dan memperoleh Izin Usaha Industri (IUI) pada April 2025. PT SLNC mencatat kemajuan konstruksi sebesar 14,35% dan menargetkan komisioning pada semester II-2026. Proyek ini juga didukung oleh pembangunan jaringan pipa slurry baru dari Tambang SCM, sehingga memperkuat posisi MBMA untuk menyediakan produk nikel yang efisien, dapat dikembangkan, dan sesuai dengan permintaan pasar.

Proses komisioning di Pabrik AIM terus menunjukkan kemajuan dengan fasilitas utama, termasuk pabrik pirit, asam, dan logam klorida yang terus ditingkatkan. Pabrik AIM telah memulai produksi spons tembaga pada Januari 2025, dan pembangunan pabrik katoda tembaga sudah mendekati penyelesaian.

Pabrik asam mencatat rekor produksi kuartalan baru sebesar 168.738 ton dengan kapasitas operasional penuh ditargetkan tercapai pada semester kedua 2025.

Proyek Emas Pani MDKA tetap berjalan sesuai jadwal dan telah mencapai 49% penyelesaian pada akhir kuartal I-2025. Rekayasa terperinci telah selesai, kontrak konstruksi utama telah ditetapkan, dan kontraktor telah mulai mobilisasi ke lokasi proyek. Model sumber daya terbaru menunjukkan potensi optimalisasi tambahan.

Proyek Emas Pani ditargetkan mencapai komisioning sesuai rencana pada akhir 2025, dengan produksi emas pertama diperkirakan akan terjadi pada awal 2026. Selama kuartal tersebut, studi kelayakan untuk fasilitas penyimpanan tailing pertama proyek carbon-in-leach telah selesai dilaksanakan. Kegiatan rekayasa, perizinan, dan perencanaan konstruksi akan terus berlanjut sepanjang 2025.

Presiden Direktur Merdeka Copper Gold Albert Saputro menyatakan, pihaknya terus mencatat kemajuan yang konsisten di seluruh segmen bisnis inti dan telah menyelesaikan sejumlah langkah-langkah penting dalam proyek-proyek strategis perusahaan.

“Merdeka tetap berkomitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang yang bertanggung jawab, sambil menjawab peluang dan tantangan yang terus berkembang pada 2025 dan seterusnya,” pungkas dia dalam keterangan resmi, Senin (1/7) malam.

Penulis blog

Tidak ada komentar